Part 2

565 23 0
                                    

"Ehhh traktir dong gue laper nih, dari tadi cacing diperut gue udah dangdutan.." Rengek Zidan memecahkan suasana, Prilly , Ali dan Michelle tertawa. Tapi tidak dengan Dimas, Ia malah menghindar dr ke4 sahabatnya. Apakah mungkin dimaa cemburu pada Prilly dan Ali?.

"Si Dimas mana??" Tanya Ali bingung kenapa dimas tak ikut berkumpul dengan mereka padahal ini adalah hari sepecial salah satu sahabatnya.

"Mmmh,, tadisi bilang pamit pulang tapi gatau deh.." sahut Michelle sembari menciwirkan bibirnya.

"Biasa aja dong lo!!" Ledek Zidan menyurap wajah Michelle. Michelle berdecak kesal melihat tingkah Zidan.

"Apalooo???" Shut michelle kesal.

"Dimas knpa ya??kenapa dia jadi gitu??" Pikir Prilly sejenak lalu kembali fokus kepada sahabat-sahabatnya yang ada didepannya sekarang.

Prilly, Ali, Michelle dan Zidan berjalan menuju kantin. Ini adalah hadiah terima kasih untuk mereka dr Prilly.

"Sabar ya cing,, bentar lagi nyampe" dumel Zidan mengusap-usap perutnya yang sepertinya sudah keroncongan. Ali dan Prilly yang melihatnya hanya tersenyum simpul tapi tak dengan Michelle, ia memikirkan kenapa dimas pergi begitu saja.

"Bu,, bakso 4 yah!!!" Teriak Prilly dr kejauhan.

"Iyaa neng..." shut Bu ina.

"BTW thanks ya guys,, gue kira kalian lupa sama ultah gue. Ehh ternyata nggak!! Kalian tau nggk tadi malem ekspresi gue gimana liat handphone sepi?? Sumpah bener-bener kecewa bukan kepalang" Jelas Prilly, membuat ketiga sahabatnya tertawa puas karna bisa mengerjainya.

"Tjieeehhh, jadi nangis tuh ceritanya??" Ledek Ali menatap dalam prilly. Prilly mengangguk malu kpd sahabt"nya.

"Lo nggak usah khawtir honey,, kita nggak gitu kok. Kita sayang sama lo jd ngk mungkin kita lupa." Sambung Michelle sembari mencubit pipi Prilly.

"Ehhh, Es batu Lo.. astagfirullah.. lo suka cewek sama cewek?? Yaampun,, tampang lo emang sih serem ta....." belum saja menyelesaikan perkataannya mulut zidan sudah Michelle sumpel pake sesendok saus. Seketika Raut wajah Zidan berubah menjadi merah panas karna kepedesan.
Prilly , ali dn michelle tertawa puas melihat Zidan kepedesan.

******
TONENG..TONENG..

Terdengar Ponsel Prilly berdering, Ia langsung mengambil ponselnya yang terletak di saku bajunya.

"Piyy, gue tunggu lo di Taman sekarang"

Isi pesan itu mengagetkan Prilly, ada apa dimas minta ketemu denangannya??.

"Iya.."

Balas prilly, lalu langsung berjalan menuju arah taman.

Prilly yang sudah tergesa-gesa tak sengaja berpapasan dengan Ali. Ali heran mengapa Prilly begitu tergesa-gesa. Karna tak ingin mati penasaran Ali mengikuti Prilly yang berjalan kearah belakang sekolah. Ia pergi kesebuah taman.

"Si Cubby mau ngapain kesini??" Gumam Ali pelan. Lalu ia memilih untuk bersembunyi dibalik pohon.

"Ada apa Dim??" Tanya Prilly mengejutkan Dimas, Dimas bangkit dr duduknya menyepadani Prilly yang berdiri. Dimas menarik tangan Prilly dan meletakannya didada bidangnya. Jelas sekali detakan jantungnya. Tapi prilly benar-benar tak mengerti apa maksud dimas.

Ali yang melihat dr balik pohon hana menggeram kesal melihat tingkah dimas.

"Piy,, gue tau ini terlalu cepat buat kita. Tapi gue bener-bener nggak bisa bohongin persaan gue sendiri kalo gue suka sama lo!!" Jelas Dimas mengejutkan Prilly, dan juga Ali yang sedari tadi berdiri dibalik pohon. Mata Prilly terbelalak bundar mendengar ucapan dimas.

"Dim,, maaf nih?? Soal ini gue nggak bisa. Ada orang lain yang udah ngisi hati gue. Dan itu itu bukan lo..." Sahut Prilly melepaslan tangannya dr genggaman Dimas.

"Ali... iyakan!!" Cletuk dimas, membuat Prilly diam seribu bahasa. Karna tak mau berurusan panjang lebar Prilly berlalu dr hadapan Dimas kembali menemui Ali dan Sahabat nya Zidan dan Michelle.

"Prilly suka sama gue??apa bener itu??". Pikir Ali disela-sela jalannya.

"Aliiiiiii..." pekik seorang wanita yang tak asing lagi baginya yaitu Prilly.

"Cieeehhh cubby,," Sapa Ali balik melontarkan senyumannya.

"Balik bareng yuk?!!" Ajak prilly menawarkan kpd Ali. Ali tak mau menyia nyiakan waktu luangnya bersama Prilly. Ali mengangguk mengiyakan kemauan Prilly.

******

Ali dan Prilly sudah sampai didepan rumah prilly, Rasanya tak rela jika keduanya harus berpisan begitu saja.

"Thanks ya mbem!!" Seru prilly lembut , menatap dalam mata Ali.

"Santai aja Bie,, Inget jangan lupa minum obat yah. Trus istirahat okeyy" printahnya bertubi-tubi.

"Iya bawel.." Dumel Prilly.

"Okeyy gue pulang yah byee." Pamit Ali sembari mengelus puncak kepala Prilly dgn penuh perasaan.

Ali melajukan mobilnya, untuk kembali kerumahnya. Tubuhnya sangat lelah sehingga membutuhkan istirahat yg cukup.

######

Haii jangan Lupa Vote yah.. biar tambah Semangat :) thanks

Sahabat Aku CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang