Part 14.

343 15 0
                                    

Tak butuh waktu lama kini Prilly sudah berada didalm ruang ICU. Sekuat tenaga Dokter untuk menyelamatkan Prilly.

Ali yang menunggu diluar, ia tak bisa mengontrol dirinya. Emosinya meledak, Ia memukul tembok diblkngnya, menendng semua benda-benda yg ada dihadapannya.
Rasa bersalah muncul dibenak Ali, ia meremas kencang rambutnya. Air matanya mengalir deras membasahi seluruh wajah nya.

"Ali,,, gimana Prilly??" Tanya Michelle dan yang lainnya. Air mata michelle mengalir deras. Dimas mencoba menenangkannya.

"Gue nggak tau hiks..hiks.." lirih Ali parau, isakannya semakin menjadi-jadi. Kaia tak kuasa melihat adiknya menangis terisak isak seperti ini. Sama seperti kejadian ayahnya pergi.
Kaia meraih tubuh Ali dan menenggelamkan dalam pelukannya.

"Li,,, heyy!! Lo jangan panik gini, prilly pasti baik-baik aja. Lo harus yakin!! Kalo lo disini tenang Prilly juga pasti didalam tenang.." Lerai Kaia, yang jga ikut menitika air matanya.

"Prilly, kai,, prilly!! Ini salah gue,, hiks,, ini salah gue!!" Gumam Ali terus menyalahkan dirinya. Kaia meraih wajah Ali, ia menatap tajam wajah adiknya.

"Nggak ada yang salah disini. Tkdir yang salah!! Bukan lo dan juga bukan mereka.. kalo lo sayang sm Prilly, lo harus tenang berdoa aja.. pasti tuhan kasih jalannya" sambung Kaia. Tetpi isakan Ali terus mencuak.

Dimas dan zidan beserta michelle berjalan mendekati Ali, ketiganya memeluk Ali supaya Ali bisa tenang tapi nihil. Ali semakin terisak isak.

+++

Setelah lama menunggu, Akhirnya dokter selesai memeriksa Prilly. Dokter berjalan keluar menemui Ali dan yang lainnya.

"Selamat siang!! Saya bisa bicara dengan salah satu dr kalian??" Seru dokter seraya menutup pintu ICU.

"Bisa dok!! Saya aja.." Sahut Ali. Sigap.

"Ikut saya.." perinth dokter menyuruh Ali mengikutinya.
Ali pun mengikuti Dokter berjalan keruangannya.

#***

"Dok gimana keadaan Prilly dok??" Tanya Ali yang masih terisak isak.

"Apa Sodari Prilly sebelumnya mempunyai penyakit??" Seru dokter.

"Iya dok!! Dia punya penyakit leukimia..!!" Tegas Ali.

Dokter menghela nafas panjangnya. Berat terasa dihati dokter untuk mengungkapkannya.

"Baiklah!! Kecelakaan yang Prilly alami, menyebabkan penggumpalan darah diotaknya. Dan, Leukimia yang dideritanya akan sngt mmbuatnya diambang Pertaruhan antara hidup dan mati.. untuk lebih lanjut kita liat sj nnti". Jelas dokter, lagi-lagi membuat Air mata Ali menetes. Sesak didadanya semakin berat. Sehingga membuatnya tak bisa bernafas lega.

"Tapi prilly bisa sembuh kan dok??iyakan??" Tanya nya parau.

"Saya tidak bisa menjanjikan itu!!" Tegas dokter.

Tanpa mengucap sepatah kata pun, Ali langsung berlari menuju ruang ICU, teman-temannya sengaja tak ada yang masuk kedalam krn suster hny menyuruh satu orang sja. Dan menurut mereka yang pantas adalah Ali.

"Cklaaaakk"

Ali berjalan gontai menghampiri Prilly yang terkulai lemas diatas ranjang pasien dengan alat-alat medis yang melilit dibadannya.

"Haiii,, Cubby!! Hiks.. Maaafin aku,, maafin aku!! Kamu kaya gini karna aku.. maafin aku prill maafin aku!! Aku mau km bangun,, Aku ada disni,, aku ada disamping kamu.. kamu bangun Prill ayoooo hiks..hiks" isak ali menatap nanar Prilly yang terbujur kaku.
Tangannya mengepal erat tangan Prilly. Air matanya mengalir deras.

"Prill kmu dnger aku kan!! Ayo bngun.. kita main main lagi.. hiks...hiks,," sambung Ali.

Ia tak tau harus berbuat apa untuk membangunkan Prilly. Rasanya sakit badan Ali melihat Prilly seperti ini. Hatinya ngilu lebih perih dr Sakit hati yg dirasakan semua orang.

"Hidup tanpamu adalah cobaan terberat untukku!!".

####

Haiiii,,,

Dont forget to vote yawww :)

Sahabat Aku CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang