Part 8

331 13 0
                                    

***Langsung***

#PrillyPOV

Hari ini adalah hari dimana ia harus merelakan Ali untuk pergi ke-Bali menemani kakak-ny yang sedang sakit. Berat rasanya untuk berjauh jauhan dengan orang yang disayang menurutnya.

"Aku didepan rumah kamu nih. Kluar gih. Pamitan gitu" -Ali-

Dengan berat Prilly melangkahkan kakinya untuk berjalan menemui Ali didepan pintu rumahnya.

"Cklaaaaak"

Prilly membuka pintu rumahnya, rasa nya ia ingin sekali memeluk Ali di hari terakhirnya ia dijakarta.

"Senyum nya mana??" Ledek Ali, ia mencoba meramaikan suasana agar Prilly tak menangis.

"Hemmmm". Seringai Prilly mengembulkan pipi cubbynya dengan terpaksa. Ali mencubit pipi prilly, ia sangat gemas dengan pipinya.

"Gue pasti bakal kangen banget sama nih pipi.." Gumamnya mengelus lembut pipi Prilly. Prilly hanya terdiam menatap tajam ke arah Ali yang sedari tadi mengajaknya bicara.

"Heyyy,, ngapain liatin gue gitu?? Gak rela lo yah haha... tenang aja cuma 1 bulan kok.. gak lama!!" Ucapnya datar sembari mengusap lembut puncak kepala Prilly. Rasanya nyaman itu muncul seketika dibenak prilly.

"Lama tau!! Berangkat jam berapa??" Seru prilly yang akhirnya membuka pembicaraan.

"Jam 8 !! Satu jam lagi gue berangkat!!" Jelasnya sembari melirkk kearah tangannya.

"Janji yah selalu ngabarin gue, gue gamau yah dibikin rindu sama lo. Kesannya kaya gue ga bisa hidup tanpa lo gitu.. dan ingettttttttt disana lo nggk boleh lirik lirik sama cewek bule.. satu lagi kalo kaia udah sembuh cepet pulang!!!!" Ketusnya bertubi-tubi, ali yang melihatnya hanya bisa tersenyum simpul. Ternyata Prilly sungguh perhatian padanya.
Ali menghela nafasnya dan mengangkat bibir tipisnya.

"Iya janji. Pokoknya semua yang lo ucapin tadi nggak bakal gue lupain deh!! Ehh tapi kalo cewek bule gue ga bisa janji" Ucap Ali meledek. Mendengar ucapan ali wajh prilly merah memanas, ia memanyunkan bibirnya sekaligus menatap tajam kearah ali.

"Enggak lah! Gue bercanda. Lo juga harus dengerin kata-kata gue. Jangan pernah telat minum obat, jangan terlalu kecapean, Banyak banyak istirahat. Gue nggak mau yh denger berita lo sakit atau apa itu?!! Sesak dada gue kalo denger lo sakit apa lagi liat lo pingsan tuh. Jangan bandel lah pokoknya" Printah Ali bertubi-tubi. Sedangkan wanita yang sedang berdiri didepannya hanya tersenyum bahagia mendapati orang yang ia sayang begitu perduli dengannya..

"Okeyy!! Oh iyaa,, tunggu yah ada sesuatu buat lo!" Seru Prilly lalu ia membalikan badannya masuk kedalam rumahnya untuk mengambil sesuatu yang ia siapkan untuk Ali.

Tak butuh waktu lama, Prilly kembali dengan menggenggam sesuatu ditangannya yaitu Cincin hitam yang bertuliskan Ali dan Prilly .

"Nih,, lo pake ini. Kalo lo kangen kan bisa pandeng ni cincin" Gumam Prilly menyodorkan Cincinnya.

"Wiiiihhh. Keren loh, thanks ya!!" Sahut Ali memakai kan cincinnya kejari manisnya.

"Okey!! Udah gih brangkat, ntar ketinggalan pesawat lagi. Bandara sama gue kan jarak nya jauh.." Lerai Prilly dengan senyuman manisnya.

"Peluknya mana?? Belum pergi aja udah kangen apalagi pergi hahaha" ledek Ali menyembulkan senyuman nya.

"Uuuuuhhhh..." Decit Prilly mendaratkan pelukan didada bidang Ali.

Rasa kesal, tak rela, dan marah hilang seketika dr hati keduanya. Begitu nyaman dan Adem Perasaan keduanya kalau berpelukan.

"Gue brangkat yah!!" Pamit Ali melepaskan perlahan-lahan pelukan Prilly.

"Iya.. hati hati yah!!" Ujar Prilly berat.

"Siap!! Bye cubby. Gue janji kalo udah sampe disana gue kabarin." Lerai Ali mendinginkan hati Prilly.

"Iya.." sahut prilly smbri tersenyum.

"Okeyy!! Byeee Cubby" putus Ali mengusap lembut puncak kepala Prilly. Dan berderap pergi menuju bandara.

"Aku pasti kangen banget sama kamu..
Kangen usapan lembut kamu dikepala aku..
Kangen Cubitan dari kamu..
Kangen omelan kamu..
Dan, aku pasti bakal kangen banget sama senyuman kamu yang selalu mengembang disaat apapun.." - batin Prilly. Ia menatap nanar bayang-bayang mobil Ali yang sudah tak terlihat lagi dr halaman rumahnya.

#MichellePOV.

Michelle berdiri menatap kosong kearah tempat parkir. Ia menunggu kedatangan sahabatnya Prilly karna ada hal yang ingin ia sampaikan mengenai perasaannya untuk dimas.

"Duhhh.. si Prilly mana sih?jam segini belum dateng apa dua ga berangkat??" Dumel michelle resah.
Tiba-tiba..
Disaat keresahan hatinya, Zidan dan Dimas datang mengejutkan Michelle. Sontak Michelle terkejut dan menampar Dimas.

"Plakkk"

"Ehh chelle lo kok nampar gue??" Ketus dimas sembari memegangi pipinya. Michelle salah tingkah menhan malunya.

" sorry.. gue kira siapa!! Abis lo berdua nongol disaat gue lgi resah gini sih.." jelas Michelle dan kembali menatap tempat parkir.

"Lo knpa? Cari prilly?? Prilly ga brangkat, ia mau nganterin Ali ke bandara katanya." Jelas Zidan. Sontak Michelle kaget, mengapa ia tak tau menau tentang semua ini?

"Haaaah bandara?? Kok piyi gak bilang ke gue??" Ketusnya.

"Lo aja sibuk sama dimas.." sindir Zidan. Reflek Michelle menginjak kaki Zidan yang tak jauh darinya. Dimas terkekeh mendengar ucapan zidan.

"Si ali mau kemana??" Tanya Michelle masih tak mengerti.

"Bali.. katanya dia jagain kakaknya yang lg sakit. Sekira 1 bulan lah dia disana" ujar dimas datar.

Michelle mengangguk tak karuan mendengar penjelasan dr dimas.

####

Jangan Lupa Vote yah guys.
Thanks!!

Sahabat Aku CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang