Pagi-pagi sekali Prilly sudah berdandan Rapi dan sudah berada didepan teras sembari memainkan gitar kesayangannya.
TONENG..TONENG.
Bunyi ponsel Prilly, Ia pun mengambil ponselnya.
Gue mau kesono. Jangan kemana-mana!! Awas lo
Isi pesan Line tadi, ternyata dari Ali yang memberitahukan bahwa dirinya akan datang kerumah Prilly.
Iyaa bawel! Lagian juga gue mau kemana?nggak ada tujuan..
Balas Prilly ketus. Lalu meletakan kembali ponselnya belum lama ponselnya sudah kembali berbunyi.
Okey!! Love you my sister..
Blush!! Wajah Prilly memerah melihat isi pesan Ali.
****
Tak butuh waktu lama, Kini ali sudah berada didepan teras rumah Prilly. Ali berjalan dengan santai sembari sial-siul tak jelas.
"Pagi nyonya Cubby!!" Sapa Ali sembari mencubit Pipi Prilly.
"Ihh Ali sakit tau!!" Seringai Prilly sambil memegang pipinya yang merah. Karna cubitan Ali.
"Ehh tumben cuma pake Clana pendek sama kaus gini. Biasanya ogah-ogah'an!" Sindir Ali. Prilly memutar bola matanya malas.
"Lagi males dandan. Gini juga udah cantik HAHA!!" Ucap Prilly membuat Ali mengataskan Satu Alisnya.
"Ke-PD an lu,, Udah minum obat blum?" Tanya Ali. Ia memang selalu tlaten memperhatikan Prilly.
"Nggak ah!! Capek gue.. percuma juga kan minum obat tapi tetep aja ga sembuh sembuh.." ujar Prilly pasrah. Ia tak mau hidup bergantung dngan obat. Ali menatap nanar Prilly yang sedang menunduk lemah, Ia tak bisa membayangkan bagaimana ia tanpa Prilly.
Ali meraih tubuh Prilly dan membenamkannya pada dada bidangnya. Air mata ali perlahan lahan menetes begitu juga dgn Prilly."Lo jangan nyerah gitu. Kalo emang takdir lo harus terus minum obat ya lo harus minum. Allah maha adil prill..." gumam Ali, mengusap lembut puncak kepala Prilly.
"Lo nangis li?? Ciyeee khawatir lo ye Haha.." ledek Prilly menghangatkan suasana.
"Lo tuh gak ada srius-sriusnya ye.." shut Ali jengkel. Langsung sja ia melepaskan pelukannya.
Prilly tertawa puas melihat Ali jengkel seperti itu.#####
Ehh haiii...
Dont forget vote yaw