"Anna!" Seseorang menyerukan nama gadis ini
"Hai, luna "
"Hmh.. aku boleh minjem buku fisika gak? Soalnya kemaren aku gak nyatet ni" luna tersenyum sembari melihatkan gigi-gigi putihnya
"Boleh boleh, tapi ada di loker aku,kita ambil dulu mau?"
"Yeay! Makasi Anna"
Kedua gadis itupun berjalan melewati lorong sekolah menuju tempat dimana loker mereka berada
"Aku buka dulu yah"
"Sip!" Anna membuka perlahan lokernya, saat loker itu terbuka alanglah terkejutnya dia--bagaimana tidak lagi-lagi seseorang sengaja meletakan mawar dan coklat dilokernya
"Anna? Kau menemukan bukumu?" Suara Luna menampar Anna untuk kembali kedunia nyatanya
"Hmh.. ya-ya! Tentu saja, ini" Anna menyodorkan buku tersebut kepada Luna, otak gadis ini terus berputar mencari siapa yang meletakan mawar dan coklat itu padanya.
"Makasiii" luna meletakan buku tersebut ditasnya "hmhm.. kamu kenapa kok bengong?" tanyanya saat melihat Anna masih berdiri termenung dihadapannya.
"Hmhm.. gak papa kok"
"Kamu sakit?"
"Engga Luna... aku baik-baik saja"
"Baiklah.. hmhm Anna sebenarnya ada yang ingin kusampaikan padamu"
"Katakan saja "
"Hmhmh... aku bingung memulainya"
"Bingung?" Gadis ini mengerutkan keningnya "kenapa bingung?"
"Ya-a aku, aku hanya ingin bersahabat denganmu" Anna masih termenung mencermati kalimat Luna. "Aku ingin kita bersahabat, layaknya kau dan luke ashton calum dan michael, ya aku tau ini terlalu awal hanya saja aku nyaman denganmu Anna. Kau baik pada siapapun dan mudah bergaul, berbeda denganku kau beruntung" 'setidaknya kau mendapatkan hati luke,' ucap Anna dalam hati
"Mengapa tidak? Bukankah kita berteman?"
"Maksudku--begini aku ingin bukan hanya sedekar teman, tapi lebih dari itu, aku ingin kita bersahabat kau bercerita padaku tentang hidupmu begitupun aku"
Anna, sedikit ragu dengan pernyataan Luna, karna dia takut jika nanti hal buruklah yang akan terjadi, karna mereka menyukai orang yang sama.
Anna menggaruk tengkuk lehernya "ya-a! Tentu" ucapnya sedikit ragu
"Baikklah" luna memeluknya
"Hei, apa ini?" Tanyanya
"Pelukan? "
"Apa semua sahabat melakukan ini?"
"Ya tentu! Memangnya luke ashton calum dan michael tidak pernah melakukannya padamu?" Tanya Luna
"Pernah sih" Luna melepas pelukannya "tapi aku menendang ereksi michael saat dia ingin memelukku"
"Hahahaha... kau ini jahat sekali"
"Ya kau tau kan aku gimana" Anna menatap Luna begitupun sebaliknya, setelah beberapa saat tawa mereka pecah
***
"Iya sebentar" Anna berlari kearah pintu "siapa si?" Dengusnya kesal
"Lama sekali!" Seseorang masuk menerobos pintu, saat Anna membukan pintu rumahnya
"Hei! Ini rumahku apa rumahmu hah?!" Teriak gadis itu seraya membanting pintu rumahnya
"Rumahmu!" Ucap lelaki tersebut
"LUKE JERK HEMMINGS! Kau membuatku marah!"
"Lalu apa hah?! Kau akan menciumku? Mencumbu ku? Atau memperkosa ku hah?!" Ucapan Luke berhasil Membuat Anna mematung ditempat "mengapa kau diam? Lakukan jika kau berani!" Luke mendekatkan wajahnya kearah Anna, jantung gadis itu berdegup kencang saat matanya berhasil bertemu dengan mata indah dari seorang Luke Hemmings
"Argggg!" luke menghempaskan tubuhnya kesofa saat pandanganya lepas dari Anna
"Apa yang tejadi?" Ucap Anna seraya memutar bola matanya
"tidak ada! Nah!" Luke memberikan sesuatu pada Anna
Anna mengerutkan keningnya "apa ini?"
"Jika kau ingin tau, kau buka saja dasar bodoh!"
Anna memelototi Luke, lalu pandanganya berubah menuju kotak yang--ya lumayan besar "boneka pinguin?" Tanyanya
"Ya, untukmu"
"Untukku?"
"Kau tidak tuli kan Anna? Coba periksa telingamu kurasa drum ashton tersangkut disana" ucap Luke apatis
"Luke, aku serius!"
"Iya sayang.. itu untukmu! Puas?" Jawabnya singkat
"Ta-pi untuk apa?"
"Argh! Kau ini banyak bertanya! Lihat ini" luke menjulurkan boneka pinguin yang satunya, dan bisa ditebak itu punyanya
"Hei! Darimana itu? Aku tidak melihatnya dari tadi"
"Apa selain Tuli kau juga Rabun ayam hah? Lihat baik-baik, boneka ini berpasangan yang wanita untumu dan yang lelaki untukku, apa kurang jelas Nona Smith? Perlu kuulangi?" Anna merasa senang dengan pemberian Luke, gadis itu tersenyum manis
"Haem! Kau tersenyum?" Luke menaikan sebelah alisnya
"Tidak! Hmhm.. Luke! Makasi ya"
"Iya sama-sama pinguin jelek" luke mencubit pipi Anna
"Oh ya! Darimana kau tau pinguin ini lelaki atau wanita?"
"Lihat saja kelaminnya" jawabnya santai
"Aku serius Luke!"
"Iya lihat saja, jika pinguin itu memiliki ereksi berarti dia lelaki jika tidak berarti wanita"
"Aku tau! Maksudku cara melihatnya gimana?"
"Kau ingin lihat bentuknya? Baiklah" luke membuka resleting celananya
"Hei! Kau gila?! Idiot atau apa? Hah?!" Teriak Anna
"Katanya mau lihat, ya aku tunjukan" Luke menyeringai nakal
"Sudahlah aku ingin kedapur, aku lapar" ucapnya mengalihkan pembicaraan. Anna bejalan menuju dapur
"Tidak jadi?" Bisik Luke tepat ditelinga Anna "Aw..!" Anna memukul perut Luke
"Aduh!" Jerit Anna saat luke balas memukul bokongnya
"Anna! Aku menginap disini yah.. semalam saja" teriak Luke dari ruang keluarga
"Boleh saja, jika kau ingin tidur di gudang" balasnya dengan kekehan kecil
"Kau ini, mau kupukul lagi?"
"Enak saja! Baiklah, kebetulan Paman dan bibi sedang keluar kota dan kakakku sedang menginap dirumah temannya"
"Kaka mu? Nash? Kapan dia tiba?"
"Beberapa hari lalu, sudahlah bantu aku didapur aku kerepotan kau tau kan aku tidak bisa masak"
"Siapa suruh kau masak?"
"Memangnya kau tidak lapar pinguin mommy?"
"Hei! Berhenti memanggilku dengan sebutan aneh itu!"
"Haha memangnya kenapa? Kau kan anak mommy"
"Berhenti! Kubilang!" Teriaknya
"Luke anak mommy, Luke anak mommy, Luke anak mommy"
"Berhenti atau aku yang membuatmu berhenti?!
--------
Haiiii gimana Kenna moments? hahah kenna? Asdfghj nama bodoh apaa itu? -__-
Maafkan ketidak jelasan cerita ini, uda lama gak apdate jadi bingung darimana mulainya
Hope you enjoy guys!
Love.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Found Someone // L.H {Completed}
Fanfiction"Mengapa harus aku calum dan michael yang terjebak dalam cinta seorang Annabella Smith? tapi aku benar-benar mencintainya, sial! ini begitu rumit" Luke hemmings "Jangan tinggalkan dia, aku yang akan menyerah dalam hubungin ini karna aku tau cinta ya...