Kamisama Onegai
#11"Machiko-sama..." seru Emi dan Nana dari kejauhan.
'Kenapa malah mereka yg datang. Harusnya rubah sialan itu.' Batin Machiko.
"Machiko-sama, anda baik - baik saja ?!" Tanya Nana sambil memegang payung untuk Machiko yg sudah basah kuyup.
"Machiko-sama ayo kita pulang." Ajak Emi.
"NGGA." Jawab nya cepat.
"Machiko-sama nanti anda sakit..." bujuk Nana.
Machiko hanya menggeleng lemah "Ngga, aku ngga mau pulang dan melihat wajah rubah sialan itu." Teriak Machiko.
"Siapa yg kau bilang rubah sialan ?!" Tanya Taishi yg berdiri di depan Machiko sambil melipat kedua tangan nya di dada.
"Taishi-sama..." Seru mereka kompak.
Machiko langsung memalingkan wajahnya. Enggan menatap wajah Taishi, hatinya terlanjur sakit melihat adegan tadi.
"Kau tidak mau pulang ?!"
"NGGA." Jawab Machiko.
"Oke...Nana Emi. Ayo pulang! Tinggalkan saja dewa tidak berguna ini." Ucap Taishi.
Ia langsung berjalan meninggalkan Machiko yg terdiam di tempatnya.
"Machiko-sama.." ucap Nana lirih.
"Ayo kita pulang.." bujuk Emi pelan.
Machiko menggeleng "kalian pulang saja..aku ingin sendiri."
"Kalian berdua dengarkan ? Dia ngga ingin pulang. Jadi buat apa kalian menunggu dewa yg tidak berguna itu ?!" Seru Taishi, keras.
'Rubah bodoh itu bikin aku geram saja' batin Machiko.
Nana dan Emi saling pandang dan kemudian menyusul Taishi. Payung yg di pegang Nana tadi di taruh nya di samping Machiko.
"Pulang lah Machiko-sama.." bisik Nana sebelum pergi.
Machiko hanya bisa tertunduk sambil terisak pelan. Begini kah perlakuan Taishi kepada nya ?
Tapi, Walaupun Taishi memperlakukan nya seperti itu dia adalah rubah yg baik yg bisa membuat Machiko jatuh cinta. Ya jatuh cinta ? Sekarang Machiko tahu apa yg selama ini ia rasakan terhadap siluman rubah itu.
CINTA.
#Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamisama Onegai
RomantizmIni cerita tentang seorang perempuan yang disuruh orang tuanya untuk pindah ke kuil. Dia menemukan sesuatu yang tidak ia temui dimanapun dan hanya ada di kuil tersebut .. Yaitu shinsi(?) nya