Dua Puluh Tiga

34 1 0
                                    

Aku ingin menulis tentang hari ulang tahun kita.
Aku ingin memulai dengan ulang tahunku.

.......

Malam itu.
Hanya berdua denganmu.
Segelas kopi.
Segelas susu hangat.
Kedai kopi mungil di pinggir kota.

Malam itu.
Berbicara ini itu.
Menertawakan hal-hal lucu.
Bergurau tentang aku dan kamu.
Menggoda satu sama lain.
Berkeluh kesah satu sama lain.
Bertukar pengalaman dan pengetahuan.

Malam itu.
Hingga gelas kopi kosong.
Hingga gelas susu kosong.
Hingga hari hampir berganti.

Malam itu.
"Selamat ulang tahun.
Maaf aku tidak memberimu kejutan apapun.
Maaf aku tidak memberimu hadiah apapun.
Aku tidak biasa seperti itu.
Aku berharap, kamu menjadi perempuan yang lebih baik.
Baik agama mu, sikap mu, dan cara berfikir mu.
Aku sayang kamu."

Malam itu.
Aku bahagia.
Sungguh sangat bahagia.

Malam itu.
Aku semakin mencintaimu.

.......

Mari kita bernostalgia ke hari ulang tahunmu.
Jangan memprotesku, ini ceritaku, jadi aku hanya akan bercerita dari sudut pandangku.

Malam itu.
Belum genap satu bulan sejak hari ulang tahunku.
Banyak perubahan yang terjadi.
Padamu, bukan padaku.

Malam itu.
Kau datang.
Kau bermalam.
Kita berdebat tentang perubahanmu.

Malam itu.
Kau berjanji, tidak akan menyakitiku lagi.
Kau berjanji, perlahan akan pergi dari masa lalumu.

Malam itu.
Kau memintaku bersabar.
Yang kemudian aku berikan sebagai hadiah ulang tahunmu.
Hadiah termahal yang pernah kuberikan kepada seseorang.

Malam itu.
Kita tertidur dalam peluk dan diam.

.......

Pagi itu.
Aku terbangun.
Kau masih terlelap.
Aku memandangimu.
Aku cinta padamu.

Pagi itu.
Aku memutuskan menunda kepulanganku.
Aku ingin melewatkan pertambahan usiamu, denganmu.

Pagi itu.
Kau berjanji akan datang lagi malam nanti.

Aku bekerja keras, sendiri.
Membeli sepotong kue cantik untukmu.
Membeli sebuah hadiah untukmu.
Dengan sisa-sisa uang yang kumiliki.

Aku berdandan.
Berpakaian indah.
Aku menunggumu.

Aku menunggumu.
Hingga hari hampir berganti.

Pesanku tidak kau balas.
Telefonku tidak kau jawab.

Aku cemas.
Kau dimana.
Apa yang terjadi padamu.

Hingga aku mendengar kabar itu.
Kau bersamanya.
Melewatkan pertambahan usiamu bersamanya.

Aku kelu.
Aku terpaku.
Tidak ada yang mampu ku lakukan.
Bahkan menangispun aku tidak mampu.

Aku tertampar.
Tertampar kenyataan.
Tertampar kebohongan.
Tertampar pengkhianatan.

Kau bahkan tidak berusaha mencariku.
Sedikitpun.

.......

Aku pulang.
Dengan sisa hati yang ku miliki.

Kau berhasil sayang.
Kau mendapatkan hadiah yang kau minta.
Kesabaran.

Kau berhasil.
Selamat Ulang Tahun.

.......

Inilah ceritaku.
Menyedihkan bukan.

Sekarang coba kau ceritakan padaku.
Bagaimana malam itu.
Malam ulang tahunmu.
Pasti lebih menyenangkan dari ceritaku.

Sebuah Buku UsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang