A.N: Cek Mulmed.
☆☆☆☆☆
Raquella
"Gue suka sama lo quell, lo mau kan jadi pacar gue? Gue mohon quell"
Arrrgghhh.
Kata-kata kaza saat itu membuat ku pusing. Hanya itu yg terlintas di fikiranku.
'TengTong' bel pintu rumah.
Aku segera turun dari kamar menuju pintu utama.
"Assalamualaikum" 'toktoktok'
"Waalaikumsalam. Sebentar" jawab ku dari dalam. Sambil membuka pintu.
"Hai raquell" sapa cowo yg ada dihadapan ku ini.
"Eh rafael. Ayo masuk" ajak ku.
"Hm oke. Tapi lo siap siap ya. Gue mau ajak lo ke suatu tempat"
"Eh.. gue telfon ortu gue dulu tapi ya"
"Oke"
Setelah rafael masuk. Aku segera menelfon bunda dan ayah untuk meminta izin pergi. Karena dirumah aku hanya sedang sendiri. Alvin menginap dirumah nenek ku.
Lalu selesai meminta izin. Aku segera berganti baju, hanya kaos berwarna abuabu tangan panjang, dan jeans panjang.
"Yuk el" ajak ku saat ku sampai di ruang tamu.
"Udah? Yuk"
Kami segera bergegas keluar rumah dan kamk menaiki motor ninja hitam milik rafael.
"Pegangan quell" ucapnya.
"Iyaiya bawel"
Rafael langsung menancapkan gasnya. Tetapi beda. Kali ini dia membawa motornya sangan santai. Seperti menikmati saat saat seperti ini.
"quell" panggilnya.
"Kenapa?" Lama ia tak menjawab sampai 15 detik.
"Gapapa"
Ish gajelas deh.
Sekitar satu jam kurang diperjalanan akhirnya kami sampai di...
Dufan? Oh my god aku gabawa cukup uang-
"Tenang gue bayarin. Gausah panik gitu hahaha" ucapnya jahil.
"Rese bgt sih lo. Kalo tau gitu kan gue bisa siapin-"
"Udah yuk masuk. Udah jam 12 nih"
"Ish! Yaudah!"
Tiket telah kami beli. Kami segera memasuki dufan.
Wahana pertama. Kora-kora.
"Anjrit asik banget hahahaha" ucap ku setelah turun dari wahana kora-kora.
"Hahaha yoi"
Wahana berikutnya terus menerus wahana extream. Sampai pukul 4 sore kami melakukan sholat di mushola.
Selesainya kami segera menaiki ontang-anting.
"Quell, abis ini kita istirahat dulu ya" ucap rafael.
"Iya el- Lo pucet banget el! Lo gapapa?" Tanya ku sedikit berteriak karena kami sedang berada di atas.
"Gue gapapa ko"
Setelah turun dari wahana. Kami menuju tempat duduk di taman.
Rafael bersender di bahu ku. Saat aku ingin mengusir kepalanya ia berkata.
"Sebentar aja quell. Sebentar aja kaya gini" ucapnya tertatih.
"Huft iya! Eh. El. Lo makin pucet"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Come Late
Teen FictionLove Come Late, 'book one': Raquella Anindhi Peter ☆ Rafael Sheeran Miles kenaikan kelas sudah dimulai, dan semua telah berubah ... Raquella,cewe super pecicilan, jail,lucu, cantik, populer karna tau banyak tentang cowo, suka membuat masalah di sek...