Epilog

3.9K 60 11
                                    

Sebelumnya, sorry epilognya telat banget. Karena ga kepikiran sama sekali mau buat epilog. Tapi kurang rampung kalo ada prolog masa gaada epilog. Yakan?

Oke, enjoy..

☆☆☆☆☆

Photograph- Ed Sheeran

Epilog

Sudah hampir 2 tahun Raquella berada di Inggris. Selama itu pula ia sudah terbiasa menjalani hari-harinya disana.

Ia ber-Sekolah di salah satu Senior High School Internationa yang terletak di kota London.

Namun, ia tidak pernah Lost contact dengan sahabat-sahabatnya itu.

Saat ini, seperti biasa. Tiap sore, jika tidak ada kegiatan tambahan di Sekolah, Raquell akan melukis apa saja di Taman dekat Apartemen-nya.

Namun ada kejadian tak terduga sore ini.

Ia melihat ada penjual ice cream, lalu ia berniat untuk membeli ice cream coklat.

Ketika ia telah membeli ice creamnya, tiba-tiba saja ada yang menabrak bahunya. Membuatnya terjatuh ke rumput, begitupun ice creamnya.

"Awh" ringis Raquell seraya membersihkan tangan dan bagian belakanh tubuhnya. "Oh my God! My ice cream!" Ia tersadar ice cream nya telah berbaur oleh tanah dan rumput.

"I'm So--sorry!" Ucap laki-laki yang baru saja menabrak Raquell. "Sorry, I accidentally, because I rush--" ucap laki-laki itu terhenti ketika melihat wajah Raquell.

"Ka--Ka Legan?" Tanya Raquell. Tubuhnya pun menegang. Begitu pun dengan Laki-laki di hadapannya ini. Legan, kakak dari laki-laki --yang amat sangat ia rindukan-- bernama Rafael.

"Raquell?" Lalu detik itu juga Legan langsung memeluk Raquell. Raquell pun membalas pelukan Raquell.

"Kak, ko bisa disini?" Tanya Raquell saat sudah melepak pelukannya.

"Iya quell, aku di kasih beasiswa untuk kuliah di University College London. Jadi sekarang ini, aku sibuk ngurusin kepindahan ke sini." Jelas Legan.

"Oh gitu" angguk Raquell.

"Nah kalo kamu kenapa disini?" Tanya Legan balik.

"Ak--aku.." Ujar Raquell terbata-bata, ia menghembuskan nafasnya berat. "Aku tinggal di apartemen deket sini kak, dan lanjut SMA disini" Jelas Raquell tak sepenuhnya berbohong.

Ia tak mungkin menjelaskan secara detail mengapa ia pindah.

"Hm" Legan hanya mengangguk sambil mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Ka, boleh aku nanya?" Tanya Raquell harap-harap cemas.

"Boleh, tanya apa?" Legan pun kembali menatap Raquell.

"Um.. Rafael gimana?" Dan pada akhirnya pertanyaan yang sudah ia pendam dari dahulu dapat ia tanyakan.

"Rafael.." Legan sempat mengalihkan pandangannya beberapa saat. "Rafael sembuh quell, dia sembuh setelah menjalani operasi di Singapore, dia kembali ke Jakarta.

Love Come LateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang