00 - Prologue - Kill to Kill by Kill (Part 1)

495 24 0
                                    

Suara ledakan terdengar begitu kerasnya hingga mengejutkan orang yang berada disekitarnya. Tanpa ragu mereka pun mengeluarkan senjata mereka masing-masing.

"Misi dimulai!" ucap salah seorang pria yang berada diatas pohon yang tinggi memakai alat komunikasi, sedangkan sebelah tangannya merangkul sebuah senapan laras panjang yang cukup berbahaya.

"Kali ini, kupastikan kalian akan dijemput oleh malaikat." ucap pria itu sambil tersenyum saat mulai membidik lawannya dari jauh.

Dia pun menembak, pelurunya melesat dengan cepat dan mengenai tepat dijidat seseorang yang hendak membunuh gadis berambut biru berkuncir dua itu.

"Shota, jangan sampai lengah. Kau berhutang budi satu denganku." ucap pria sniper itu lewat microphone.

"Baik, Naru. Akan kubayar dengan tubuhku nanti." Balas Shota.

"Jangan bodoh. Siapa juga yang mau dengan pria sepertimu! meskipun kau memang cantik." Jawab Naru yang merinding dengan ucapan Shota.

Shota pun tertawa mendengarnya. Kemudian dia melanjutkan misinya. Setiap lawan yang dia temui, dengan cepat dia membunuhnya. Tubuhnya yang kecil dan lincah membuatnya mampu menghindari setiap serangan lawannya. Dan dia terus tersenyum saat membunuh lawannya, meskipun tatapan matanya berbeda.

Disisi lain, seorang pria berambut putih berjalan santai dengan memegang sebuah katana yang disandarkan ke bahunya itu sedang menghadapi puluhan orang yang sudah siap tuk menebasnya.

puluhan orang itu pun menyerangnya, namun setiap serangan dari mereka dapat dengan mudah dihindari. Namun dalam puluhan orang tersebut, terdapat dua orang yang cukup besar dan menggunakan kapak berukuran dua kali lebih besar dari tubuhnya.

Merasa terancam, pria tersebut pun berlari menjauhinya. mereka melempar kapak kearah pria itu dan akan tepat mengenainya. Pria itu pun membalikkan badannya dan berusaha tuk melakukan sesuatu.

Namun seorang gadis berambut kuning emas datang dari arah belakangnya. Dengan pedangnya dia pun membelah kapak tersebut, bahkan kapak tersebut hancur dibuatnya.

"Scythe, sudah kubilang. Jangan pernah meremehkan lawanmu atau nyawamu akan mela—"

Belum selesai gadis itu berbicara, pria yang bernama Scythe itu langsung mendekatinya. Bukan menyerang gadis itu, melainkan orang yang hendak menyerang gadis itu. Dengan gerakan pedangnya yang cepat dia pun menebas lehernya. Kepalanya pun lepas dari tubuhnya seraya Scythe tersenyum dia membalikkan tubuhnya dan berkata pada gadis itu,

"Emiya, jangan pernah menoleh kebelakang saat lawanmu ada didepan atau nyawamu akan melayang."

Merasa kesal atas ucapannya yang dikembalikan oleh Scythe. Dia pun membantai lawannya yang tersisa. Dengan pedangnya, dia menebas tubuh pengguna kapak raksasa itu hingga terbelah dan terhempas ke udara. Dia pun membalas senyuman Scythe itu seraya berkata,

"Scythe, aku lega kita bisa berteman. Jika kita musuh, kau akan berakhir seperti mereka."

Tubuh yang ditebas Emiya pun jatuh dengan kerasnya. Sepertinya tubuh itu sangatlah berat hingga membuat tanahnya sedikit retak saat terjatuh.

"Kau memang wanita yang unik, Emiya." Jawab Scythe yang tercengang melihat aksinya.

____________________________

Prolog Part 1, END.

NEXT, Prolog Part 2.

Zeireikai AO - The Absolute Order (ch01)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang