12 - Afterwar

105 7 0
                                    

Setelah penyerangan Zeireikai ke markas musuh, yang berlangsung hampir setengah hari. Akhirnya hampir selesai, hanya tinggal satu tempat yang tersisa, yaitu ruangan Ketua musuh mereka. Akan tetapi, banyak pengorbanan yang harus dibayar oleh mereka. Walaupun Emiya, Scythe, Shota dan Naru tidak mengalami luka yang cukup serius. Di sisi lain, Tsuki hanya tinggal menunggu Dewa Kematian menjemputnya, dan Voca, sudah dapat diduga bahwa dialah korban pertama dari peperangan ini.

Meski terkadang, sesuatu itu tidak semulus skenario kita sendiri.


*****


Naru bertemu dengan Emiya dan Scythe di tempat mereka melangsungkan pertarungan.


"Emiya! Scythe!" teriak Naru memanggil mereka seraya berlari mendekat.

"Wohoho, sang Elang yang terjatuh dari sarangnya pun ke sini, Emiya," ujar Scythe pada Emiya sambil tersenyum tipis, sedangkan Emiya hanya diam tak menanggapinya.

Setibanya Naru dekat mereka, nafasnya tersengal-sengal seraya berkata, "Apa kalian tidak apa-apa?"

Emiya menatapnya dingin seperti biasa, lalu berkata, "Seperti yang kau lihat, Stupid Leader. Sudahlah, apa yang akan kita lakukan saat ini?"

"Haha... huh, seperti biasa kejam sekali ucapanmu ya, Emiya," jawab Naru setelah memaksakan diri tuk tersenyum menanggapi ucapan Emiya.

Tak lama setelah itu, raut wajah Naru menjadi serius lalu berkata, "Tsuki sekarat, Voca telah dua kali menggunakan Anugerah."

Mata mereka membelalak seketika itu juga.

"Kita harus segera ke sana!" tegas Scythe.

"Iya, Shota sudah kuminta tuk menyusul mereka sebelumnya. Scythe, kau juga ikut menyusul ke sana," perintah Naru.

Scythe mengangguk, dan Emiya turut bertanya, "Bagaimana denganku?"

"Emiya, kau ikut denganku ke tempat Ketua mereka berada," jawab tegas Naru.

"T-Tunggu dulu! Hanya kalian berdua?! Apa tidak masalah?" tanya Scythe.

"Tidak apa-apa, akan tetapi kau harus segera menyusul kami apabila keadaan di sana sudah baik-baik saja. Shota itu tak bisa dianggap remeh, jadi aku yakin dia bisa mengatasinya sebelum kau datang," jawab Naru.

"Kalau begitu, Scythe. Sampai nanti," lanjut Naru yang mulai bergerak tanda mereka melanjutkan langkah selanjutnya. Scythe mengangguk, lalu berlari sekuat tenaganya menuju ke tempat Voca dan Tsuki bertarung.


*****


Naru dan Emiya berjalan seolah tidak terburu-buru. Emiya terkadang melirik Naru dari belakang, dia merasa bahwa Naru sedang memikirkan sesuatu.

"Emiya..." gumam Naru memanggil lirih gadis emas tersebut.

"Kenapa, Naru bodoh. Jangan sampai kau memikirkan sesuatu yang mesum, Stupid Leader!" jawab Emiya sembari mengepalkan tangannya bersiap tuk melawan.

"Bukan begitu! Gori—"

"Gori?!" tanya Emiya lantang memotong ucapan Naru hingga dia pun tersentak dan merasakan teror darinya.

"A-A-Ah! Aku jadi ingin makan Kakigori deh. Hahahaha," ucap Naru memaksa. (Kakigori adalah Es Serut)

"Sudahlah, jangan banyak ngelantur. Aku tahu kau sedang memikirkan sesuatu, 'kan?" ucap Emiya yang akhirnya menanyakan apa yang ia pendam dari tadi.

Zeireikai AO - The Absolute Order (ch01)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang