Angin berhembus cukup kencang dimusim gugur ini,membuat rambut blonde milik Miranda berterbangan kesegala arah sehingga menggangunya yang sedang sibuk dengan buku catatan kecil miliknya. "sedang apa?"tanya seseorang kepada Miranda,sontak Miranda langsung mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa orang yang bertanya itu
"kau tidak punya tatak ramah?kau berbicara dengan pohon?"jawab Miranda sambil menatap sinis orang itu "jelas aku berbicara denganmu,bodoh"ucap orang itu masih tidak menatap Miranda "tapi aku tidak merasa kau berbicara denganku,kau menatap pohon itu jadi kupikir kau berbicara dengan pohon itu"ucap Miranda "kalau begitu baiklah aku berbicara denganmu,gadis bodoh"ucap orang itu "Nash dengar,namaku bukan gadis bodoh!aku punya nama dan mau apa kau disini?"tanya Miranda
"memangnya jika aku ada disini kenapa?sekolah ini bukan milikmu,kau yang aneh kenapa kau ada dipinggir danau ini?"ucap Nash yang malah berbalik bertanya "aku kesini karna aku butuh suasana yang menenangkan untuk projectku kau sendiri juga aneh,ada perlu apa kau ke danau ini?"jawab Miranda "aku memang selalu kesini untuk..."jawab Nash "untuk apa?"tanya Miranda penasaran "lupakan"jawab Nash tegas "tidak bisa"ucap Miranda "tentu bisa!kau akan tau nanti"jawab Nash yang membuat Miranda bertanya tanya.
Miranda P.O.V
Aneh,Nash sangat misterius bahkan dia enggan menyebutkan alasan mengapa dia pergi ke danau ini,dan dia juga belum mengatakan apapun tentang kejadian dimana dia tidak menepati janjinya kemarin malam. "ikut aku"ajak Nash sambil menarik tanganku "kemana?"ucapku menahan langkah kakiku "jika kau ingin tau jawaban tadi"ucap Nash "tapi kau jangan menculikku"ucapku "tidak ada gunanya aku menyulikmu"jawab Nash yang akhirnya aku mengikuti langkah kakinya yang mengarah ketempat parkir mobilnya.
Perlahan mobilnya melaju keluar dari halaman parkir,tidak membutuhkan waktu lama,Nash memberhentikan mobilnya di pinggir jalan.Namun kenapa Nash berhenti ditempat menyeramkan seperti ini "Nash..." "diamlah,kau tak perlu takut tidak akan terjadi apa apa"ucapnya "tapi ini tempat pemakaman,Nash"ucapku ketakutan "memangnya kenapa?toh tidak akan ada pencuri di tempat ini"ucap Nash "bagaimana dengan hantu?bagaimana kalau tiba tiba mereka berubah menjadi vampire?"ucapku "aku tidak percaya hantu"jawab Nash singkat "terserahlah"ucapku yang akhirnya turun dari mobilnya "soal kejadian kemarin malam,aku minta maaf.aku sibuk dengan tugasku dan hal hal lain"ucap Nash "ya tak apa"jawabku singkat
Dia mulai melangkahkan kakinya memasuki tempat mengerikan ini sementara aku tetap terdiam di tempatku "ayo"ucap Nash sambil membalikkan badannya dan berjalan kearahku "kau serius mengajakku masuk ke dalam tempat seperti ini?"tanyaku "iya.cepatlah atau kau akan kutinggal dan semoga saja vampire vampire itu memangsamu"ucap Nash menakut nakuti "ugh baiklah"ucapku menyerah dan mulai memasuki tempat ini
Nash terus berjalan lebih dalam dan aku juga merasa semakin takut dengan tempat ini,aku melihat sekelilingku dan langit sudah semakin gelap membuat suasana disini semakin mencekam.Nash tiba tiba saja berhenti disebuah tempat dan jujur aku sangat terkejut.aku mencoba melihat nama yang tertera di batu itu dengan seksama "Kathe?"tanyaku "iya"jawab Nash singkat "dia siapa?"tanyaku tapi Nash sama sekali tidak menjawabnya melainkan malah berjongkok disamping makam kathe dan meletakan sebuket bunga didepan batu nisan nya
"dia orang yang sangat berarti dihidupku"ucap Nash "ibumu?"tanyaku "jika dia ibuku pasti nama belakangnya pun Grier"ucap Nash "lalu siapa?"tanyaku penasaran "dia kekasihku"ucap Nash "oh maaf aku tidak..."ucapku terpotong "tak apa,aku yakin kau sudah tau ketika kau menemukan foto di mejaku itu dan mungkin saja Emma memberitahumu"ucap Nash "sungguh aku minta maaf Nash"ucapku "tak apa"ucapnya
Aku termenung setelah Nash mengatakan bahwa Kathe itu kekasihnya,tidak bukan aku tidak cemburu aku hanya kasihan dengan Nash dan mungkin saja ini menjadi 1 dari sekian alasan mengapa Nash bersikap begitu dingin kepada setiap orang.Hawa dingin mulai menyelimuti kota ini dan perlahan aku merasakan seseorang berbisik di telingaku dengan lembut ia berkata "terimakasih sudah menemaninya,senang berkenalan denganmu" "Nash"ucapku dengan nada takut "ada apa?"tanyanya "seseorang berbisik ditelingaku"ucapku
"jangan bercanda,hanya ada kita berdua disini"ucap Nash "tidak Nash!sungguh aku mendengarnya"ucapku masih dengan nada takut.Aku bisa melihat perubahan ekspresi di wajah Nash,ya Nash sedang ketakutan dan dia seperti sedang mengingat kejadian suram yang baru saja terjadi "dia berbisik apa?"tanya Nash "'terimakasih sudah menemaninya,senang berkenalan denganmu' seperti itu"ucapku "tidak dia tidak boleh melakukannya lagi"Nash bergumam seperti itu dan jujur rasa takutku makin menjadi besar lagi "ayo kita pergi darisini"ucap Nash yang mulai menarik tanganku dan aku hanya mengikuti langkah kaki Nash.
Mobil Nash mulai menjauh dari tempat pemakaman itu tapi dia mengarahkan mobilnya bukan kearah pusat kota ataupun Apartemenku melainkan menjauhi pusat kota dan memasuki wilayah perkebunan "Nash kita akan kemana?"tanyaku "pantai"jawabnya santai "APA?"tanyaku "sebentar lagi matahari tenggelam,dan anggap saja ini sebagai permohonan maafku atas kejadian kemarin malam"ucap Nash "terserahlah"ucapku pasrah
"ayo turun"ucap Nash ketika kita sampai dipantai yang Nash maksud "kau gila,Nash?ini bukan pantai hanya ada tebing dan lautan disini"ucapku "dibawah sana ada pantai,bodoh"ucapnya yang membuatku menengok kebawah,aku kira tebing ini tidak terlalu tinggi tapi aku salah ternyata tebing ini sangat tinggi bahkan mungkin jika kau terjun dari tebing ini begitu kau sampai dibawah sana kau akan mati "dan kita perlu waktu sekitar 15 menit untuk sampai dibawah lewat jalan setapak itu"ucapnya menunjuk jalan setapak yang mengarah kepantai melewati pinggiran tebing ini
"AKU TIDAK MAU TURUN KEBAWAH SANA APALAGI MELEWATI PINGGIRAN TEBING INI,NASH!!!TEBING INI TINGGI!"ucapku berteriak "bisakah kau tidak berteriak?itu memalukan bodoh!"ucap Nash "Biarkan"ucapku "dan tebing ini tidak tinggi hanya beberapa meter saja"ucapnya santai sambil menuruni tebing ini hati hati "apa kau bilang?dasar gila"ucapku melihat apa yang dilakukannya "turunlah disini aman"ucapnya sambil melepas jaket dan sepatu vans hitamnya lalu duduk dibebatuan "tidak mau"ucapku "terserah"ucap Nash
Aku senang melihat Nash seperti ini,maksudku dia sudah mulai ramah denganku dan tidak bersikap terlalu dingin.Dan sebenarnya Nash tidak seburuk yang aku pikir,Nash baik dan dia cukup pemberani.Aku memutuskan untuk menyusulnya dan duduk disampingnya,dia menyadari kehadiranku dan tersenyum kecil "ternyata kau cukup berani"ucapnya "setiap orang mempunyai keberanian"ucapku "tapi aku tidak,aku takut bertemu orang orang baru,aku takut dengan misteri,aku takut sendirian,aku takut melihat darah dan...sudahlah lupakan"ucap Nash "kau takut sendirian?kenapa kau selalu sendirian sebelum ada aku?"tanyaku hati hati
"Karna orang orang itu palsu,dan jujur aku juga takut bertemu denganmu saat pertama kali"ucapnya "aku tau itu Nash dan kau pasti punya alasan kenapa kau takut dengan semua itu,tapi aku senang sekarang kau sudah mulai bersikap ramah denganku"ucapku "Semua orang perlu proses untuk menjadi orang yang lebih baik"ucapnya yang membuatku tersenyum
Haiii maaf baru di next ff nya.Jangan lupa vote&comment:)

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret.
FanfictionYou've been hiding a lot of things from me and sooner or later I will know what you've been hidden