A Day To Remember

1.2K 164 11
                                    

Author P.O.V

"APA?BAGAIMANA BISA?"teriak seorang gadis yang sedang berbicara dengan seseorang dari sebuah maskapai penerbangan "Kami mohon maaf sungguh,kami sudah memperkirakan ini akan terjadi tapi ini diluar kendali kami,badai salju itu membuat penerbangan menjadi terganggu"ucap orang itu "Lalu bagaimana dengan penerbangan tujuan Canada?"tanya gadis itu menghela napas dan melepaskan koper yang sedari tadi ia genggam dengan tangannya "jika badai salju ini berhenti,semuanya akan berjalan seperti seharusnya"ucap orang itu "baiklah kalau begitu"ucap gadis itu sambil menyeret kopernya keluar dari bandara.

Ia mengedarkan pandangannya untuk mencari taksi yang akan membawanya kembali ke Apartemen miliknya.wajahnya terlihat kecewa,semua yang telah ia rencanakan menjadi berantakan,ia harus tinggal lebih lama di LA hingga badai salju itu berhenti,sebenarnya bisa saja ia menunggu badai itu berhenti di bandara hingga esok hari,namun dia terlalu lelah dan memilih kembali ke Apartemennya dan mengcancel penerbangannya untuk 2 sampai 3 hari kedepan.

Salju terus turun dengan sangat deras membuat jarak pandang dikota LA hanya beberapa meter saja,taksi yang ia tumpangi pun terpaksa berjalan dengan sangat pelan untuk menghindari beberapa resiko yang ada.Setelah beberapa menit,ia sampai didepan Apartemennya,ia berlari sambil menyeret kopernya secepat yang ia bisa.

Miranda P.O.V

Ya Tuhan kenapa harus terjadi badai?kenapa penerbanganku harus tertunda?kenapa aku harus tinggal lebih lama di LA?shit aku bingung apa yang harus aku lakukan sekarang,semuanya sangat rumit.Aku menghempaskan diriku diatas kasur kamar Apartemenku.Aku lelah dengan semua masalah ini,seharusnya sekarang aku sudah berada di Canada jika penerbanganku tidak tertunda karna badai ini.

Aku terlalu lelah untuk memikirkan semua masalah ini.Akhirnya aku memutuskan untuk mengganti pakaianku dan pergi tidur dan membiarkan badai salju ini turun berharap besok matahari akan menampakan cahayanya walaupun hanya sedikit dimusim dingin ini.

-skip-

Sinar matahari menembus masuk melalui jendela kamarku,membuatku membuka mataku perlahan,aku melihat kearah jam yang menempel di dindingku.Sial ternyata aku telat untuk bangun pagi,jam dindingku menunjukan pukul 10 am.Dengan cepat aku bangun dari posisi awalku dan bergegas masuk kedalam kamar mandiku.

Rupanya,salju sudah berhenti dan ya aku fikir tidak ada salahnya jika aku berjalan jalan di luar sana untuk membuat fikiranku segar.Aku mengambil jaket tebalku dan bergegas keluar dari Apartemenku.Langkah kakiku membawaku ketaman tempat pertama aku bertemu dengan Nash.Aku duduk di salah bangku taman yang kosong sambil memainkan handphoneku,aku fikir Nash akan membalas pesanku tapi ternyata tidak,mungkin hanya aku saja yang terlalu berharap.

"MIRANDA"panggil suara seorang laki laki dari arah belakangku,aku menolehkan kepalaku untuk melihat siapa yang memanggilku tadi.Dan ternyata itu Hayes,dia melambaikan tanganya kearahku kemudian berjalan mendekat kearahku. "aku senang kau membatalkan penerbanganmu ke Canada"ucapnya ketika sudah berada dihadapanku,aku mengangat sebelah alisku keheranan "apa?"tanyanya yang tau apa maksudku

"Aku tidak membatalkannya Hayes,badai itu yang membuatku tidak jadi pergi ke Canada"ucapku "Ya Tuhan,terimakasih kau telah mengabulkan doaku"ucap nya dengan wajah yang sangat sangat polos "APA KAU BILANG?KAU FIKIR AKU MAU TINGGAL DI LA LEBIH LAMA?TIDAK HAYES!KARNA KAKAMU SUDAH MENYURUHKU MENJAUHINYA"ucapku emosi

"Calm down,aku hanya bercanda sungguh aku tidak mendoakan badai salju terjadi kemarin"ucapnya.Aku terkaget melihat seorang laki laki yang berdiri beberapa langkah dibelakang Hayes.Mata biru itu,mata biru itu menatapku dengan tatapan yang tidak bisa ku artikan tapi aku yakin dia tidak suka melihatku ada disini.

"Miranda,kau melihat apa?"ucap Hayes sambil melambaikan tanggannya didepan wajahku aku tidak menjawabnya karna aku masih mencoba memahami arti tatapan itu.Karna penasaran,Hayes menengok kearah belakangnya dan dia sempat bergumam "OH MY GOD" dengan sangat pelan.

Beberapa menit kemudian,dia mulai mendekat kearah kami-aku dan Hayes.Dia menatapku terus masih dengan tatapan seperti tadi sungguh aku sangat takut dengan tatapan itu "a...a...aku akan pergi"ucapku yang hendak berjalan menjauh tapi kemudian tangan kekar miliknya menahanku untuk pergi "don't go,aku ingin bicara"ucapnya,mata itu menatap lurus kearah mataku seakan akan dia menyuruhku untuk memahami semuanya tapi aku tidak bisa aku terlalu takut dengan mata biru itu.

"Hmm Nash aku akan membeli minuman di mini market disebrang sana so..bye"ucap Hayes yang langsung berlari meninggalkan aku dengan Nash disini.Dan boom awkward moment pun terjadi,tidak ada seorang pun yang memulai percakapan,mungkin dia terlalu canggung entahlah aku tidak tau.

"Kaua bilang kau akan pergi ke Canada?"tanya Nash dengan suara yang sangat pelan dan lembut "a...a...aku akan pergi 2 atau 3 hari lagi,kau tak perlu khawatir.aku akan pergi"ucapku gugup.Dia menoleh kearahku dan lagi lagi mata biru itu menatapku dengan tatapan meminta kejelasan,aku tidak memandang matanya pandanganku teralihkan oleh luka sayatan ditangannya.Aku tidak percaya seorang Nash Grier berani melakukan itu?how can.

"Siapa yang memintamu untuk pergi?"tanyanya,bibir pink nya terlihat pucat,apa dia sedang sakit?ah mungkin memang bibirnya seperti itu. "bukannya kau menyuruhku untuk menjauh darimu?"tanyaku balik "tapi aku tidak menyuruhmu untuk pergi ke Canada"ucapnya.Aku terdiam,tidak bisa menjawab perkataannya itu "tanganmu kenapa?"ucapku mengalihkan pembicaraan "jangan mengalihkan pembicaraan,gadis kecil"ucapnya tersenyum sambil menarik jaketnya untuk menutupi lukanya itu.

Aku senang melihatnya tersenyum,seperti tidak ada beban sama sekali dalam hidupnya. "aku hanya ingin merayakan Natal bersama keluargaku"ucapku dia terdiam mendengar ucapanku mungkin dia kecewa dengan jawabanku.Dia mendekat kearahku dan tanpa aku sangka,dia membawaku kedalam pelukannya dan memelukku sangat erat seperti tidak mau kehilanganku,sebenarnya ada apa dengannya?kenapa dia bersikap seperti ini?

"Kau boleh pergi ke Canada tapi kau harus janji denganku untuk kembali ke LA.dan lupakan ucapanku yang menyuruhmu untuk menjauhiku,aku hanya emosi waktu itu."ucapnya sambil membelai rambutku lembut.Aku merasa sangat nyaman ketika dia memelukku seperti ini,pelukannya sangat hangat dan akhirnya aku membalas pelukannya itu "aku janji aku akan kembali ke LA,dan jika aku kembali nanti aku akan membuatmu tersenyum,Nash"ucapku lembut dan dia membalasnya dengan mencium puncak kepalaku lembut,sial mimpi apa aku semalam diperlakukan Nash seperti ini?aku tidak bermimpi kan?jika aku bermimpi,jangan bangunkan aku sekarang.

Heiii akhirnya update juga,Jangan lupa vote&comment yaa kalau suka:


Secret.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang