Author's
Siang yang memancarkan matahari ini membuat anak satu sekolahan bersembunyi dibalik dinding-dinding. Mereka beralasan, matahari akan menyengat dan membuat tubuh mereka berwarna hitam. Berbeda dengan 8 makhluk yang tengah asik berjalan ini. Mereka bahagia. Termasuk Ayra. Kini Ayra tengah berjalan menelusuri jalan pulang bersama Carrabelle, Pricilla, Krystal, Gisella, Sheryl, Adit, juga Jarra. Sebenarnya, hanya Ayra juga sahabat-sahabatnya yang berencana pulang dengan berjalan kaki. Tapi, tak lama setelah mereka berjalan, Adit menyusul. Begitupun Jarra.
"Kau anak baru itu kan?" Tanya Adit pada Jarra dengan nada mengintrogasi.
Jarra mengangguk pelan, "Iya." Jawabnya singkat. Gerak gerik ini membuat Ayra tersenyum lalu tertawa kecil. Membuat semua memberi tatapan heran padanya.
"Apa kau sudah menjadi gila, Babe?" Krystal menghentikan tawa dari Ayra. Krystal, Krystal Noemi. Sosok yang sama seperti Jarra, dingin. Ia memang terkenal dingin dan cuek. Namun sebenarnya, meskipun ia adalah tipe gadis yang dingin, ia sangat baik hati.
Ayra dengan cepat menggeleng, "No." Jawabnya singkat.
"Lalu kenapa kau tertawa sendiri?" Kini giliran si puteri cantik Carrabelle yang bertanya. Carrabelle Zeovriela. Puteri cantik di SMA Juventrus. SMA dimana mereka bersekolah.
Senyum Ayra terlihat begitu jahil, "Tidak.. aku hanya tertawa karena Jarra. Ia nampak lucu. Haha.." jawab Ayra. Jawaban Ayra tentu membuat mereka semua menghentikan langkah secara serempak. Apalagi Jarra. Ia melototkan dua matanya.
"Lucu kau bilang? Lelaki dingin seperti ini kau bilang lucu? Matamu sepertinya sedang lelah." Sindir Adit.
"Tidak. Dia memang lucu. Sangat lucu. Betapa lucunya dia hingga membuatku terpingkal. Haha.." Ayra memperjelas jawaban serta tawanya yang semakin nyaring.
Jarra menutup mulut Ayra dengan satu tangannya, "Kau sangat berisik." Ujarnya dingin. Ya, dingin.
Tangan Jarra dengan mudahnya ditepis oleh Adit. "Jangan sentuh Ayra." Perintah Adit.
Jarra terkekeh, "Memang kenapa? Kau cemburu?" Tanya Jarra yang langsung membuat Adit salah tingkah. Bukannya menjawab, Adit malah menyuruh mereka untuk melanjutkan perjalanan pulang.
"Ah sudahlah.. ayo pulang." Adit mencoba mengubah arah pembicaraan.
"Tunggu! Hei. Kau tidak sadar? Ada permen karet pada bagian belakang celanamu, Jarr! Maka sebab itu aku tertawa tadi!" Ayra memberi tahukan apa yang membuatnya tertawa tadi. Sontak, Jarra mencoba rasakan adanya permen karet. Dan, benar saja. Ada permen karet yang menempel pada bagian belakang celananya. Gawatnya, celananya malah sobek saat ia menarik permen karet itu. Hingga ia harus memegang bagian celananya yang sobek agar tak terlihat sobek. Dan itu sangat merepotkan.*baginya.
"Sudah. Gunakan jaketku dulu. Jangan ditutupi seperti itu, Jarr." Ayra melepaskan jaketnya lalu memberikannya pada Jarra.
Jarra tersenyum tipis, "Terimakasih." Ucapnya.
Melihat pemandangan ini, Krystal sedikit menyenggol Ayra. "Hem.. sepertinya ada yang sedang jatuh cinta..!!" Godanya dengan nada yang kencang. Ayra menutupi pipinya yang memerah karena malu.
"Tidak! Kami hanya teman. Aku tidak menyukainya." Jelasnya mencoba membela diri.
"Yakinn..??" Pricilla menatap Ayra dengan lucunya. Membuat Ayra semakin salah tingkah saat ditatap seperti itu.
"Ah, kalian sangat ribut." Ketus Adit.
Sheryl berdeham, "Ehem.. sepertinya ada yang cemburu..." Ia mengeluarkan sedikit godaannya.
Ayra menghela nafas, "Ihh sudah! Ayo pulang!" Pinta Ayra.
"Cie.. salah tingkahhh..." goda Krystal lagi.
Sementara Jarra dan Adit hanya berjalan biasa. Tidak memperdulikan apa yang dibicarakan para gadis-gadis itu.
Hai guys
Jangan lupa vote+comment ya!!
Terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just A Friend
Romansa"Aku menghirup udara segar pagi ini. Juga menatap pemandangan di depanku. Air terjun begitu derasnya mengalir. Aku melihatnya sambil tersenyum. Mengingat jalan hidupku yang seperti arusan air itu. Melewati lika liku batu lalu mengalir kembali dengan...