7

138 21 3
                                    

Gwen Pov

Yaps hari ini aku mulai masuk sekolah. Patt sempat melarangku untuk masuk tapi setelah penjelasan ku ia pun mengalah.

Aku mencari keberadaan Teressa. Tapi nihil ia tidak kunjung ku temukan. Dimana sih wanita itu?

Aku telah menyusuri 2 koridor. Bertemu dengan para junior kelas 10. Bertemu senior yang sedang menikmati day free mereka. Senior hari ini tidak begitu banyak. Banyak diantara mereka sedang sibuk tes perguruan tinggi.

'Dimana Harry? Mengapa ia tidak bersama Gwen?'

Kalimat itu terdengar jelas di telinga ku. Kenapa dengan Harry? Memangnya kalau aku berteman dengannya aku harus selalu ada di samping nya ? Aku itu temannya bukan budaknya. Sekarang siapa yang bodoh. Eh?

Ku putar tubuhku. Mendapati siapa yang mengatakan kalimat tadi barusan. Oh tidak dialah senior penggila kakaku. Dia Jace Corner.

"Apa maksudmu? " tanya ku dengan nada sarkastik tak peduli reaksinya.

"Loh, adikku , biar kakak jelaskan ya bukankah pasangan kekasih harus selalu bersama ? " Tanya nya dengan nada mengejek. Jace lantas pergi dari hadapanku.

Duduk di bench sepertinya baik. Apa yang ia maksud dengan pasangan kekasih. Ayolah seorang penggosip seperti dia harusnya sudah pensiun. Tidakkah malu dengan gosipannya yang tak masuk akal?

Entahlah, aku bukan orang yang ahli. Tapi terkadang aku sendiri menyimpulkan arti nama Jace . Menurut ku artinya Jalang cabe. Mungkin ada belasan pria yang telah tidur dengannya. Apakah ia tidak takut dengan penyakit HIV & AIDS .

Seseorang duduk di sebelahku . Menyadarkan lamunanku. Aku mungkin dapat menanyakan keberadaan Teressa terhadap Harry.

" Harr kau lihat Teressa? Aku sudah jalan mengelilingi SMU ini tapi belum menemukannya." Tanyaku.

" Kau tak tahu ya. Kemarin keluarga Dann datang ke sekolah untuk mengurus surat kepindahan sekolahnya. Katanya dia akan pindah ke Bradford atau apalah itu namanya " Jelas Harry

" kau yakin? "

" tentu saja" jawab Harry.

" Sebentar lagi bell masuk. Kau tidak mau terlambat kan?"

Aku hanya mengangguk dan menyamakan jalan ku dengan Harry yang sudah lebih dulu jalan meninggalkan ku.

" Mereka terlihat cocok kan?"

"Ya, tak ku sangka rival kini menjadi sepasang kekasih"

Harry pov's

" Mereka terlihat cocok kan?"

"Ya, tak ku sangka rival kini menjadi sepasang kekasih"

Deg

Rasanya jantungku berhenti berdetak. Aku baru mengingat kalau aku pernah berpura-pura menjadi pacar Gwen. Apa yang harus ku jelaskan nanti padanya?
Aku menghentikan langkah ku sejenak berfikir jernih.

Gwen yang menyadari langkahku terhenti ikut menghentikan langkahnya. Apa dia tak dengar yang dikatakan junior tadi? Baguslah jika tidak. Dia memandangi ku dengan heran. Aku masih dengan tatapan kosong ku. Mencoba berfikir jernih. Tapi nihil. Gadis ini terus memperhatikan ku dan membuat ku agak salah ting---- . Apa- apaan ini? Bukan begitu maksudku.

" Harry kau tak apa? "

Sadar dari lamunan ku aku mencoba mengumpulkan akal sehatku sekarang.

" Apa? Aku baik-baik saja" Jawabku dengan cengiranku.

Enemy , Friend , LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang