14

105 19 1
                                    

Louis pov(surprise)

Bell masuk berbunyi lebih nyaring di telingaku hari ini. Hari ini ujian akhir dimulai. Kelas sudah terisi oleh murid yang duduk berjauhan. Walaupun begitu, Harry dan Gwen yang duduknya bersebelahan meskipun jauh tetap ngobrol sambil mengkode satu sama lain. Lagipula aku jamin ujian mereka berbeda paket. Guru mulai memasuki kelas mereka bertugas hari ini. Hari pertama ujian akhir dilaksanakan. Semalam , Liam mengajarkanku mati-matian demi ujian ini. Gwen dan Harry juga datang semalam. Semalam kami sama-sama belajar untuk ujian akhir dirumah Niall. Zayn juga sudah 2 bulan mengambil cuti ceramah demi ujian akhir. Aku? Aku mengambil cuti main clash of clans selama beberapa jam. Aku akan war. Mungkin, pulang sekolah aku akan kembali main. Dan nanti malam aku cuti lagi. Harry? Harry tidak cuti sama sekali. Kegiatan rutinnya kan kerumah Gwen dan kencan. Sedangkan mereka belajar berdua bisa dibilang kencan menurutku.

Jangan tanya kenapa aku tak punya pacar. Banyak yang mengantri menjadi pacarku. Namun hatiku sedang diperbaiki agar menjadi lebih baik sehingga tidak akan ada yang bisa lewati terlebih dahulu.

Aku lebih baik pacaran dengan game.

Walaupun, sejujur-jujurnya aku menyukai seseorang. Dulu aku menyukai Teressa tapi sekarang aku mencoba move on setelah bahwa Patt , kakaknya Gwen menyukai Teressa. Bahkan mereka sangat dekat.

Sekarang, aku mulai tertarik dengan Hannah Stine. Siswi itu ku kenal karna dia adalah salah satu teman Niall dan Gwen dalam eskul bahasa spanyol.

Waktu itu kami bertemu di parkiran. Aku harus menjemput Niall untuk kerja kelompok tugas akhir. Dan dia adalah junior ku kelas 11. Dia cantik. Dia cukup ramah dan pandai bergaul.

Flashback on

Niall sangat menyusahkan! Dia fikir aku supir pribadinya apa? Seenaknya menyuruhku menjemput nya. Dia mengancamku tidak membantu tugas geografiku jika aku tidak menjemputnya. Dia sangat menyebalkan! Kita bisa dikira gay kalau begini. Padahal aku menyukai wanita. Aku menunggu Niall diluar kelas. Aku duduk diruang tunggu. Dan seorang perempuan keluar dari kelas.

" Hey! Kau menunggu siapa?" Sapanya ramah sambil tersenyum. Dia kelewat ramah jadi sedikit sok kenal.

" Niall , Niall Horan. Apa ada dia?"
Jawabku.

"Oh begitu. Si fake blonde itu masih berkutat dengan soalnya. Padahal itu gampang sekali. Aku saja sudah selesai." Terlalu percaya diri tapi aku suka.

"Hampir lupa aku Louis, Louis Tomlinson." Ujarku mengulurkan tanganku.

"Aku Hannah Stine. Aku baru melihat kau. Kau senior?"

"Ya, aku akan ujian akhir bersama si perut karet juga ah maksudku bersama Niall"

"Aku juniormu , aku baru kelas 10"
Ujarnya.

"Kau junior tapj sudah sassy" ucapku tak sengaja. Walaupun aku juga sassy.

"Aku hanya mengucapkan apa yang ku fikirkan saaf itu. Aku memang frontal. Well , kau juga sassy! The sassy Tommo!" Ujarnya membuatku ingin tertawa. Dia berani pada senior?

"Julukan yang bagus. The sassy Stino!" Ujarku.

"Kau membalikannya padaku? Akan kuingat wajahmu sampai aku bertemu dengan mu lagi ."

"Terserah, lebih baik kau pergi" aku mulai kesal namun perdebatan ini menarik.

"Memang aku mau pulang! Kau kira aku akan menunggumu!" Ujarnya menunjuk dadaku lantas pergi.

"I hope." Aku bergumam. Well, WHAT!! Apakah aku baru saja mengaharapkan dia menungguku? Tidak mungkin!

Flashback off

Harry pov

Malam ini aku dan lainnya belajar dirumah Louis. Pelajaran kami kali ini mengisahkan Gwen yang berdebat dengan Louis. Mereka berdebat masalah jawaban pada soal. Well, aku hanya melihat perdebatan mereka. Dan sesekali melerai ketika Gwen mulai mengepalkan tangannnya.

"TUHKAN AKU BENAR, LOUIS!!" Teriak Gwen. Louis hanya menopang dagu dan mencoret-coret hasil hitungannya yang salah. Yap , matematika. Soalnya mudah. Jawabnya susah.

Tapi memang benar, aku jago dalam hal hitungan. Gwen juga pandai. Anything for my bae. Dia jago bahasa spanyol dan aku sangat jago bahasa Inggris. Kami saling berbagi dalam hal pelaran dan masalah hati. We start thinking about college. And we choose the same university with different faculty. She choose international relationship and i choose busniess management. We can still together in university. I can't wait !

Dikit aja yah. Mager! Sorry! Mulmed odeya rush as hannah stine

Enemy , Friend , LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang