15

85 18 2
                                    

Gwen pov

Aku lulus dengan peringkat no 4 di kelas. Sedangakan, Harry berada pada peringkat 1. Tak kusangka. Dia berhasil. Hari ini kami berjumpa hanya di sekolah. Selebihnya kami sibuk mengurus pendaftaran universitas kami. Aku benar-benar antusias.

*********************************

Sudah 1 minggu aku lost kontak dengan Harry. Aku belum bisa kerumahnya karna aku benar-benar sibuk. Jujur saja aku sangat merindukannya. Lost kontak 1 minggu terasa seperti 1 abad. Mungkin hari ini aku akan kerumahnya. Dia pasti juga sibuk.

Aku pergi mandi sebelum kerumah Harry. Aku diterima di Camridge University. Namun aku tak melihat Harry disana. Kegiatan perkuliahan belum dimulai. Aku masih mendapatkan libur kurang lebih selama 2 bulan. Aku berharap semoga aku tak lupa dengan perkalian.

Setelah mandi dan berpakaian aku berpakaian dan meminta izin pada ibu. Setelah itu aku menyetir mobil baruku yang dibelikan ayah saat kelulusan 3 minggu lalu. Perjalanan kerumah Harry hanya 10 menit. Pekarangan nya cukup sepi. Aku menekan bell rumahnya. Namun nihil. Tak ada yang menjawab. Aku mengetuknya dan tetap tak ada jawaban. Aku sudah 5 menit berdiri disini sampai seorang perempuan mendatangi ku.

"Kau mencari siapa nak?" Ujarnya.

"Apakah keluarga styles ada dirumah? Aku mencari Harry styles." Jawabku.

"Mereka pindah ke Los Angeles. 30 menit yang lalu mereka berangkat ke bandara. Tadi Anne sempat pamit padaku. Kudengar perusahaan Des pindah." Ujarnya. Membuat hatiku teriris pedih. Mengapa Harry tak memberitahukan hal itu padaku? Apa dia mencoba melupakanku? Apakah dia tidak mencintaiku?
Dia sudah menemukan yang lain?
Kenapa semua begitu berat bagiku?

"Apa kau tahu kapan pesawatnya berangkat?" Tanyaku.

"Anne bilang mereka harus check in dan akan sarapan di bandara. Mungkin 1 jam lagi pesawatnya akan take off." Aku mengucapkan terimakasih padanya lalu bergegas pergi ke bandara dengan tangisan yang tak usai. Aku benar-benar kacau. Aku tak akan mengunjunginya lagi. Aku benci kau Harry.

Sampai di bandara aku memakai masker dan kacamata hitamku. Aku melihat Harry dari kejauhan sambil menangis. Sosok yang kurindukan seminggu ini. Aku benar-benar tak bisa membendung air mataku lagi. Aku benci kau Harry. Kau tak peduli padaku lagi Harr. Kau melupakan hubungan kita begitu saja.

Ting!

Satu pesan masuk ke ponselku. Dengan sigap aku membuka handphoneku. Betapa kagetnya melihat notif bahwa itu pesan dari Harry.

Harrylove x

Gwen,aku sangat menyayangimu. Aku mencintaimu ,Gwen. Ayahku akan membuka perusahaan di Los Angeles aku harus ikut. Mereka mengancam ku dan memberi 2 pilihan. Ikut mereka atau mereka tidak akan pernah merestui kita. Aku benci mengatakan ini tapi aku harus pergi. Jaga dirimu baik-baik. Aku tak mau melihatmu sedikitpun terluka oleh siapapun. Tetaplah menjadi gweny ku. Aku akan tetap menjadi Hazz mu. I love you Gwen Labio.

Enemy , Friend , LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang