Tenggelam 2

58 6 0
                                    

Dia masuk ke kamar ditemani helmi, Ben mengikuti langkahku masuk ke kamar.
"Dasar bodoh! Kolam itu untuk belajar berenang atau belajar tenggelam!"
"Seenaknya." jawab Ben, "Aksimu tadi Heroik," lanjutnya.
"Refleks," jawabku.
"Dan kau memberinya napas buatan"
"Sebaiknya dia tidak perlu tahu bagian itu."

"Kau takut dia tahu kau menciumnya? Ayolah kau sudah menolongnya mungkin dia akan memberikanmu satu ciuman yang sangat mesra."

"Shut up Ben! Aku mau mandi nanti aku ke bawah. Sebaiknya kau keluar dari kamar ini. Kau sudah mengusik ketenanganku."
"Wow! Kau serius? Ini rumahku, Far."
"YA, AKU SANGAT SERIUS. sekarang keluar."

Stefanie-----

"Kenapa Fari yang berada di depanku?" tanyaku pada Helmi dengan ekspresi yang sangat kebingungan.

"Dia yang menolongmu. Kyle terdiam tak tahu harus apa seakan ada lem setan di kakinya," jelas Helmi diikuti dengan tawanya.

Aku bahkan tidak mengerti kenapa dia tertawa. Apakah itu karena aku yang bodoh ini sampai tenggelam ataukah karena Kyle yang terluhat seperti patung tadi.

"Owh, pantas Fari sangat marah kepada Kyle," jawabku.

"Dan satu hal lagi, dia memberimu napas buatan. Dan ekspresi Kate saat itu sangat tidak enak dipandang. Andaikan Kyle yang menolongmu pasti dia yang mendapat ciumanmu itu," jelas Helmi sekali lagi.

"Sudahlah, Jangan dibahas lagi. Ini hya sebuah kecelakaan. Tidak lebih. Aku mandi dulu nanti aku akan ke bawah," sambil meninggalkannya menuju kamar mandi dan kurasa dia juga keluar.

***

Aku keluar dan menuju ruang tamu dimana aku melihat Kyle yang masih duduk sendirian. Entah dimana yang lainnya. Bahkan dia belum mengobati lukanya dan darah yang masih mengalir dari hidungnya. Dia hanya mengelap darah itu dengan tangannya. Aku bisa melihatnya.
Aku berjalan ke dapur mencari first aid box untuk mengobati lukanya.

Aku duduk disampingnya dan berusaha mengobati lukanya. Luka bekas pukulan Fari. Namun dia sangat keras kepala dan menolak bantuanku.

"I'm so sorry Stef. I'm really really sorry. Please, tinggalkan aku sendiri. Kau tak perlu membantuku lagi. Aku tidak ada disana saat kau benar-benar membutuhkan pertolonganku. Fari melakukan hal yang benar ketika dia memukulku. Jangan salahkan dia. Pukullah aku sepuasmu, Stef," kata Kyle.

"Kyle. It's okay. Itu hanya sebuah kecelakaan. Aku tahu kau tidak sengaja. Kau tidak mungkin mencelakaiku. Aku tidak akan menyalahkan siapapun. Aku juga tidak akan memukul siapapun. Aku akan berterimakasih kepada Fari nanti."

"And kiss him?"
"He is already kiss me right?"

"Bagaimana kau tahu ?"
"Helmi memberitahuku apa yang dilakukannya ketika aku pingsan."

Akhirnya dia membiarkanku membersihkan lukanya. Dia sempat mengadu kesakitan berkali-kali. Dan aku benar-benar harus berhati-hati menghadapi lukanya agar dia tidak merasa kesakitan lagi. Aku benar-benar mrrasa bersalah telah membuatnya dipukul Fari sampai separah ini.
Setelah selesai, aku meninggalkannya duduk sendirian dan kembali ke dapur menaruh kembali kotak p3k tadi.

Aku mencari Fari kemana-mana untuk mengatakan terima kasih padanya. Rumah Ben cukup luas untuk membuatmu lelah berkeliling. Akhirnya aku menemukannya sedang berada di green house. Aku melangkahkan kakiku masuk ke dalam dengan penuh hati-hati.

"Bagaimana keadaanmu?" kataku sambil mendekatinya.
"Sudah lebih baik. Kau?" jawabku.
"Aku tidak apa-apa. Bukan aku orang yang pingsan tadi," ledek Fari.
"Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih telah menolongku," kataku sambil duduk di kursi disampingnya.

UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang