England 4

58 8 2
                                    

"Far, bangun Far," tersengar suara seseorang yang mencoba membangunkanku.

"Stef?"

"Bangun, mandi terus kebawah sarapan, ya,"

"Mmm," jawabku mengiyakan. "Gimana? Udah ngga pusing lagi kan?"

"Nggak kok. Makanya aku bisa bangun dan buatin sarapan untuk kamu," jawabnya seperti hanya membuat sarapan untukku sendiri yang padahal untuk kami semua. Dia memang paling pandai menggodaku.

"Iya. Aku mandi entar baru makan. Atau... Kamu juga mau menungguku disini sampai selesai mandi?"

Dia tidak menjawab perkataanku melainkan langsung keluar dan menutup pintu kamarku. Benar bukan? Dia memang sangat perhatian.

Sarapan pagi disini seperti sarapan dirumah sendiri. Menunya nasi goreng khas Indonesia. Biar kutebak, ini buatan Stef. Dia pernah memasakkan kami beberapa kali. Dan aku masih mengingat cita rasanya. Kecuali, nasinya khas London yang rasanya begitu lengket.

"Stef, gimana keadaan Gabe hari ini?" tanya Ben.

"Semalam dia udah gak panas lagi. Cuma hari ini aku belum cek lagi," jawab Stef.

"Good. Thanks Stef."

"Nevermind."

"Hari ini kita akan ke perusahaan papa," kata Ben.

"Okay" jawab Helmi.

Selesai makan Stef langsung pergi ke kamar Gabe untuk melihat keadaannya. Aku dan Ben mengikutinya. Gabe sudah bangun dan sepertinya keadaannya juga sudah baik. Kata Stef, keadaannya sudah memungkinkan untuk ikut kami pergi nanti siang hanya perlu meminum obatnya sampai dia benar-benar sembuh. Cih, sudah seperti dokter saja temanku satu ini.

"Kau ingin sarapan, Gabe?" tanya Stef.

"Apa yang kau masak?"

"Yah, hanya nasi goreng."

"Okay. I want"

Lalu dia langsung keluar kamar untuk mengambil sepiring nasi goreng.

"Get well soon Gabe," begitu kataku.

"Hey Gabe, lihatlah, dia bahkan lebih bak dari Allice," kata Ben.

"Yes Ben."

Stef kembali lagi membawa makanan untuk Gabe dan menyuruh Gabe untuk mandi setelah makan dan jangan terus bersembunyi di kamar.

Stef kemudian mengajak kami keluar dan menonton tv. Aku mengiyakan ajakannya. Ben bilang dia ingin pergi ke rumah Katherine untuk menjemputnya kemari. Sementara yang lainnya sedang asik bermain di halaman.

Siapa Katherine? Sepupunya yang lain? Baiklah. Siapapun dia, kuharap dia tidak akan menggangguku seperti gadis-gadis yang mengagumiku itu. Dia bisa menganggu rencanaku jika dia benar-benar sampai melakukan hal tersebut.

Film hollywood ber-genre action, itulah yang paling disukai Stef. Terlebih-lebih film yang diperankan oleh aktor ganteng bernama Tom Cruise itu. Ayolah, Stef. Bahkan aku lebih tampan dari Tom Cruise. Keberanian, peralatan canggih, cara menjatuhkan lawan. Itu adalah alasan dia menyukai film-film tersebut.

Dia selalu bisa duduk berjam-jam didepan TV dan benar-benar fokus pada tontonannya. Ada satu yang tidak disukainya saat menonton, dia tidak terlalu senang ketika menonton bersama banyak orang karena akan menimbulkan suasana ribut dan membuatnya tidak berkonsentrasi. Horror adalah film yang paling tidak disukainya, ya itu hanya karena ketakutannya akan hantu saja. Padahal jelas-jelas hantu di dalam film tersebut tidak nyata. Dia adalah orang yang sangat berhati lemah dan pasti akan menitikkan air mata ketika menonton film sedih. Ingin sekali aku merangkulnya saat melihatnya dalam keadaan seperti itu.

UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang