#3

714 59 9
                                    

Kini Anisa telah tahu ternyata kedekatan antara Rizky dan Dinda Adalah sekedar tanggung jawab Rizky terhadap Dinda,tersirat rasa lega di hatinya karena masih banyak peluang bagi dirinya untuk bisa bersama Rizky.

Setelah sampai di tempat parkiran tiba-tiba Rizky membatalkan rencana nya untuk minum bersama.

"Maaf nis,sepertinya lain kali aja deh,kamu gabung aja sama yang lain.Aku lupa mobil Dinda itu lagi di bengkel jadi aku harus nganterin Dinda,bye" pamit Rizky dan berlalu secepat mungkin menyusul Dinda.

Anisa terdiam menatap kepergian Rizky,tak terasa buliran air mata mulai menetes membasahi pipinya.

"Dinda...Dinda... terus aja Dinda! kapan kamu lihat aku,ky.Di sini aku ada untuk menunggu kamu" rutuk Anisa di dalam hatinya.

Tak sia-sia Rizky berlari untuk mengejar Dinda ternyata di halte bus ia melihat gadis yang tengah di carinya.

"Dinda hos..hos..hos.." Rizky yang sedang menetralisirkan nafasnya.

"Rizky? Kok kamu di sini,bukannya?" Dinda kebingungan melihat Rizky yang ada di hadapannya bukankah Rizky bilang akan mengadakan acara bersama staff perusahaan.

"Menurutmu? Lagi pula aku kan sudah janji akan mengantar jemput kamu sampai mobil kamu selesai dari bengkel"jelas Rizky.

"Hmm.. ya sudah kita pulang! Tapi kita pakai apa?"tanya Dinda.

"Jelas mobilku lah" jawab enteng Rizky.

"Mana?"tanya Dinda kemudian mengangkat lengannya.

Rizky celingukan mencari letak mobilnya,reflex Rizky menepuk jidat nya sendiri dan kemudian kembali ke parkiran mengambil mobilnya dan langsung mengantar Dinda.
Sepanjang perjalanan Dinda terkekeh jika mengingat kelakuan ajaib laki-laki itu.

———

Anisa sangat kecewa atas pembatalan janji yang di batalkan oleh Rizky hanya karena seorang Dinda,walaupun ia tahu semua dilakukan oleh Rizky karena masa lalu tapi tidak segitunya kali.

Satu tepukan mendarat di bahu Anisa yang sedang berdiri di sebuah balkon rumahnya,ia terkejut dengan gerakan tersebut dan menoleh ke arah belakang dan mendapati seorang lelaki yang menggendong gadis kecil berusia 4 tahunan.

"Loe kak marcel! Ada apa tumben ke sini?"ucap Anisa pada kakak nya yang baru saja datang.

"kenapa gak boleh?"ketus marcel

"Bukan begitu,Setelah meninggal kak Arina kakak baru sekali ini datang ke rumahku"ucap Anisa.

Marcel hanya diam dan membiarkan Anisa menggendong anak nya yang bernama misca.

Marcel adalah kakak ipar dari Anisa,Arina selaku istri dan ibu dari marcel dan misca telah tutup usia ketika anak nya berusia 2 tahun.
Dan ketika itu marcel jarang sekali bersilahturahmi dengan keluarga Arina,ia masih merasa bersalah atas kematian Istrinya.

"Kak Arina meninggal itu bukan kesalahan kakak,ini semua sudah menjadi takdir Tuhan" jelas Anisa akan tahu kecemasan marcel.

"Tapi.."

"Sudah jangan terlalu di pikirkan"

———

Pagi yang sangat cerah bagi Dinda untuk mengawali harinya,senyum yang manis tak pernah hilang dari bibir Indahnya.

Tut...tut...

Suara klakson mobil di luar sangat mengganggu Dinda yang sedang bercermin di kamar mandinya,dengan sigap Dinda berlari ke sumber suara.

"Bisa tidak cepat"omel Rizky ketika Dinda sudah berada di dalam mobil nya.

Rizky telah berjanji akan mengantar jemput Dinda bekerja selama mobil sang karyawan tersayang nya ini masih di bengkel.
Kadang Rizky berpikir siapa sih disini yang berperan sebagai bos? Bukan nya Rizky? tapi kenyataan nya malah terbalik.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang