#2

764 62 3
                                    

Dinda yang sibuk mondar mandir mempersiapkan acara untuk malam nanti.

Disisi lain Rizky pun begitu ia tampak memupuk persiapan apa yang harus Anisa sang Aktris lakukan.

Lain dengan Anisa,ternyata GR bersama Rizky ia gunakan untuk memperhatikan sang dirut dari setiap gerakannya.
Kesempatan dalam kesempitan *fuck.

Dinda yang sibuk mendesain ruangan,Kabarnya nanti malam akan diadakan sesi wawancara perdana yang akan melibatkan sang Aktris Anisa Adi.

Dengan kacamata yang bertengger di atas hidung nya,kuncir dua tergerai dengan untunan rapi menambah kesan cantik terhadap Dinda.

Dinda menatap ke sebuah stand mic yang berada di panggung,sesekali ia membayangkan bagaimana jika suatu saat nanti ia berada diatas panggung berbicara dan bernyanyi menghibur semua fans nya.

"Dinda..huft.." suara Rizky membuyarkan lamunan nya di tambah tadi dia meniup daun telinga Dinda.

Dinda tergelak dan berbalik ke belakang dan langsung mendapati sosok yang telah mengganggu acara lamunannya.

"Kau!" Geram Dinda sambil jari telunjuknya menunjuk ke batang hidung Rizky.

Bukan nya menanggapi,Rizky hanya menyeringai dan..
Sungguh Dinda berteriak jijik ketika Rizky menggigit jari telunjuknya.

"Iihh..Rizky" teriak Dinda sambil menarik telunjuknya di dalam mulut Rizky dan memeperkan jari tersebut ke kemeja Rizky.

"Hahaha .. makanya jangan bertindak tidak sopan" tawa Rizky meledak membuat mulut Dinda mengerucut.

"Jangan menampakan expresi seperti itu kamu mau nasib bibirmu bernasib sama dengan jari telunjuk mu" goda Rizky membuat pipi Dinda memerah.

Di lain tempat terdapat sepasang mata yang memandangi kedua orang itu dengan rasa kesal,Orang itu adalah Anisa.
Anisa sangat tidak suka dengan kedekatan Rizky dan karyawannya,Entah rasa apa yang ada di hatinya.Cemburu.

"Benarkah? Apa mereka memiliki hubungan serius? Jika iya aku ketinggalan jauh langkah dari gadis karyawan tersebut"rajuk hatinya.

Sepanjang Acara itu dimulai mood Anisa memburuk karena dengan melihat kejadian diantara Rizky dan Dinda.
Ia menjawab alakadar nya dengan expresi cuek dan membuat Rizky geram melihatnya.

"Anisa sedari tadi kau ini mencerna perkataan ku kan? Kenapa tadi expresi mu datar sekali,ingat kau ini akan di pandang oleh semua orang" bentak Rizky panjang lebar.

"Memang tadi aku mencerna perkataan mu namun ku muntahkan karena aku mual dengan hubungan sok manis antara kau dengan karyawan mu" jujur Anisa yang membuat Rizky celingukan.

Rizky masih memikirkan inti dari perkataan nya Anisa namun kemudian Dinda menghampiri mereka.

"Hai Anisa,Selamat yah tadi kamu tampil cantik banget"puji Dinda pada Anisa.

Anisa hanya mengangguk judes tanpa mau mengatakan berterima kasih atas pujian Dinda.

"Kau mau kemana?" Tanya Rizky yang mulai mengalihkan pembicaraan karena sebal melihat kelakuan Anisa pada Dinda.

"Oh ya Aku mau pulang ini sudah jam delapan waktu kerja ku sudah habis"ucap Dinda sambil membenarkan letak tas nya juga kaca matanya.

"Besok aku mau melihat kau tanpa kaca mata itu,Kau terlihat seperti gadis cupu tahu! Mana ada laki-laki yang mau dengan mu jika dandanan mu saja tak menarik" omel Rizky membuat Dinda jengah.

"Suka-Suka! Lagi pula aku tidak mau menarik perhatian semua laki-laki disini yang kelakuan nya sama seperti mu, cowok player" jengah Dinda.

Anisa lagi-lagi seperti obat nyamuk diantara mereka,kapan Rizky sadar keberadaan nya.

"Sudah aku mau pulang"pamit Dinda.

Baru saja selangkah Dinda melangkah Rizky sudah mencekal pergelangan tangannya.

"Apa lagi?"tanya Dinda.

"Malam ini semua Staff perusahaan akan mengadakan minum bersama,kau tidak mau ikut?"tanya Rizky.

"Kemana? Jangan-jangan ke club"tebak Dinda langsung mendapati anggukan dari Rizky.
"Kau tahu kan? Baru saja aku meminum minuman berbau alkohol aku pasti sudah terbawa ke alam bawah sadarku,aku tidak bisa"tolak Dinda.

"Payah! Ya sudah sana pulang!"usir Rizky dengan rasa kesal karena penolakan dari Dinda.

Akhirnya Dinda pun memutuskan pergi dari tempat sana setelah pamit pada Anisa.
Anisa sungguh lega,karena penghalang untuk berduaan bersama Rizky telah pergi,kini hanya tinggalah Anisa dan Rizky.

"Rizky boleh aku bertanya"tanya Anisa ketika mereka memulai langkahnya.

"Boleh,mau bertanya apa?"

"Sebenarnya kamu dan Dinda,Apa kalian pacaran? Kalian begitu dekat ku lihat" tanya Anisa.

"Hahaha... aku pacaran sama Dinda,mana mau dia sama aku?" Tawa Rizky pecah ketika mendengar Pernyataan Anisa dan mendapati anggukan dari Anisa kemudian melanjutkan perkataannya.

"Aku dan Dinda dekat karena masa lalu yang ingin kami lupakan

Rizky dan Dinda tinggal di panti asuhan yang sama dan ketika pertama kali Dinda datang ke panti,Rizky jugalah orang pertama yang mengulurkan tangan kepada Dinda.

Setelah melihat tragedi kematian orangtua nya,Dinda menjadi pendiam dan tak banyak bicara pada lain orang bisa disebut dengan istilah trauma.

Pada suatu saat Rizky di adopsi oleh sepasang suami isteri yang bernama Jaya dan Ratih yang telah banyak di ketahui adalah orang terkaya ke tiga se- Indonesia namun sampai sekarang belum di beri momongan.

Rizky tak mau tinggal diam jika Rizky di adopsi Dinda pun harus ikut bersamanya,ia tak ingin di pisahkan dengan Dinda dan akhirnya mereka pun selalu bersama sampai sekarang.

"Kau akan ikut bersama ku kemana pun aku pergi,kau harus tetap ada di sampingku di mana pun aku berada" ucap Rizky sambil menangkup wajah Dinda yang sudah berlinang air mata dan mengecup puncak rambut Dinda.

Tbc

***

A/N : maaf cerita nya makin gaje dan thypo bertebaran,namun aku selalu berusaha memberi yang terbaik.
Semoga kalian menghargai usaha ku , please Vomen nya!

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang