#7

650 51 2
                                    

Hari ini dimana Rizky dengan yang lainnya akan berlibur ke pantai,ups.. Bukan berlibur tapi bekerja.

Dinda disana pasti akan sangat sibuk sampai-sampai tidak akan sempat menikmati indah nya pantai,tempat paling di gilainya tersebut.

Dari kemarin Dinda sudah mempersiapkan keperluan apa saja yang akan di bawanya jadi sekarang dia tinggal pergi ke bandara bertemu dengan Rizky yang sudah menunggu di bandara dengan yang lainnya.

Setelah sampai di bandara Dinda terpaku berdiri tak jauh dari tempat Rizky,seketika bayangan dimana pertama kalinya ia pergi bersama nya ke sebuah pantai dimana sampai sekarang masih dikenangnya.

"Lihat Rizky,matahari nya sebentar lagi akan terbenam"
Terlihat di mata gadis itu penuh dengan binar ke bahagiaan.

"Kau menyukainya?" tanya Rizky pada gadis yang sedang dalam dekapan nya.

"Suka sekali,kau harus janji suatu saat kau harus mengajak ku kesini lagi" ancam gadis tersebut dengan antusias.

"Baiklah peri kecil ku ketika kita dewasa kau akan ku ajak ke pantai melihat matahari terbenam" janji Rizky sambil mengacak puncak rambut gadis itu dengan lembut.

"Terima kasih"

Setetes cairan bening terjun membasahi pipi Dinda,sungguh mengenaskan,pikirnya.

'Betapa Munafik nya diriku,maafkan aku Rizky' Dinda membatin penuh penyesalan entah apa yang di sesalinya.

"Hey.." suara yang muncul dan sebuah tangan hinggap di pundak Dinda menyadarkan nya dalam lamunan.

"Kenapa menangis? Aku berjanji tidak akan membuatmu kelelahan di sana,kau bisa menikmati masa liburan mu" ucap nya lagi sedangkan Dinda masih terdiam.Tanpa menggubris lawan bicaranya Dinda pergi melewati orang itu.

"Hey .. Kenapa malah aku di tinggal" gerutu nya tak jelas langsung mengejar Dinda dan mensejajari langkahnya.

"Diamlah Rizky mood ku sedang buruk aku tak ingin menjadi kan mu sebagai pelampiasan nya" geram Dinda melihat tingkah Rizky yang mengikutinya.

Rizky memilih diam karena dia tahu bagaimana Dinda jika sudah begitu,bisa-bisa acara akan pergi ke pantai pasti gagal total.

Tiba-tiba pikiran Dinda teringat pada seorang photograper tengil itu 'kemana dia kenapa tidak ada' tanya nya dalam hati.

"Rizky" panggil Dinda membuat Rizky antusias karena Dinda kembali seperti semula.

"Apa?" jawab Rizky dengan binar bahagia.

"Kita hanya pergi berdua" tanya Dinda yang langsung mendapatkan anggukan dari Rizky.

"Tadi aku sudah menjemput anisa tapi salah satu keluarga nya ada yang kecelakaan,jadi dia tidak bisa ikut" Dinda hanya manggut-manggut tanda ia mengerti.

"Lalu photograper nya dimana?" tanya Dinda lagi penuh hati-hati karena tak ingin Rizky curiga telah menanyakan hal itu.

"Ouh david maksud kamu,dia sudah ada di tempat untuk melihat sekalian mendesain tempatnya" jawab Rizky.

Ada rasa kelegaan di hati Dinda karena kali ini ia tidak akan bertemu dengan david si photograper tengil itu.
Tapi tunggu Anisa tidak akan datang,lalu siapa yang menggantikan nya.
Sudahlah hal itu biar Dinda simpan nanti saja terpenting sekarang dia akan berangkat hanya berdua dengan Rizky.Ck.
Dinda..Dinda..

----------

3 jam penuh di perjalanan akhirnya Dinda dan Rizky sampai juga di tujuan.

Entah Pantai apa,Dinda tidak tahu karena ia tak pernah bertanya.Pokoknya suasana nya begitu sejuk dan melegakan saluran pernapasan nya,tapi Dinda harus ingat ia datang kesini untuk bekerja bukan berlibur.
Setelah berganti baju di salah satu kamar hotel yang di pesan oleh Rizky kali ini ia akan memulai pekerjaan nya pertama kali di luar kota.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang