Part 1

14.2K 279 37
                                    

"Yosh!" ucap seorang gadis dengan semangat. Gadis itu bernama Fumi Yamamoto, gadis manis berasal dari desa di Kyoto. Karena prestasinya, gadis itu berhasil mendapatkan beasiswa untuk bisa bersekolah di SMA swasta ternama di Jepang yaitu, Sendai Ikuei Gakuen High School salah satu sekolah elit di Jepang. Di sekolah ini siswanya diwajibkan untuk tinggal di asrama. Ada dua asrama, asrama laki-laki yang ada di bagian barat sekolah, dan asrama perempuan yang ada di bagian timur sekolah. Disekolah ini siswanya tidak akan bisa bertindak sembarangan, karena peraturannya yang terlalu ketat dan disiplin.

Fumi, memiliki postur tubuh yang pendek dan berisi, pipi tembem-nya membuatnya terlihat imut, bola matanya berwarna hijau terang dan rambut hitam kemerahan sepinggangnya membuat wajahnya semakin cantik. Dia selalu tersenyum ramah kepada orang yang ditemuinya.

"Ini kamarmu, istirahatlah untuk hari ini. Besok kau sudah mulai masuk sekolah." Ucap wanita tua yang diketahuinya sebagai kepala asrama.

"Terima kasih banyak sensei." Fumi tersenyum ramah pada wanita tua itu, tapi senyumannya hanya ditanggapi dengan datar oleh wanita tua itu. Dia agak kesal juga, tapi sudahlah yang penting sekarang dia sudah sampai disini. Dia harus mengemasi barang-barangnya dan segera tidur.

Fumi membuka pintu kamarnya dan dia terpaku di depan pintu saat melihat keadaan kamarnya.

"Wow! Kamar ini benar-benar seperti istana." Gumam Fumi takjub. Kamar itu mewah sekali ada dua tempat tidur ukuran queen size, kulkas kecil, tv dan 2 computer. Kamar itu juga di lengkapi pantry. Saat Fumi melangkah masuk ke kamar mandi, dia takjub karena kamar mandi juga sama luas dan bersihnya seperti kamar itu. Rumahnya saja tidak sebesar dan semewah ini.

Fumi berhenti mengagumi kamar barunya itu dan lebih memilih memasukkan barang-barangnya ke dalam lemari pakaian yang ada di kamar itu. Setelah membereskan barang yang memang terbilang banyak itu, dia tertidur di kasur. Dia melupakan niat awalnya yang ingin mandi terlebih dahulu sebelum tidur saking lelahnya.

***

"Hai! Aku Aoi!" sapa seorang gadis cantik berambut biru.

"Aku Shina!" seorang gadis lain dengan wajah imut memperkenalkan dirinya pada Fumi.

"Hai, salam kenal. Namaku Fumi Yamamoto, senang berkenalan dengan kalian!" balas Fumi dengan senyum ramahnya pada kedua teman barunya itu.

"Salam kenal juga." Balas keduanya dengan sama ramahnya.

"Fumi-chan kau berasal darimana?" tanya Aoi dengan raut wajah penasaran.

"Aku berasal dari salah satu desa di Kyoto." Gumamnya pelan. Dia merasa malu mengatakan itu karena dia bukan golongan anak kaya seperti rata-rata anak yang bersekolah disini.

"Tidak usah malu dengan kami, bagiku itu hal biasa. Benar tidak?" Aoi menatap Shina yang duduk disampingnya meminta persetujuan.

"Iya benar." Balas Shina.

"Terima kasih." Saat mereka hendak melanjutkan obrolan guru mereka datang masuk ke dalam kelas membawa seorang gadis yang benar-benar seperti laki-laki.

"Selamat pagi semuanya!" sapa guru itu dengan suaranya yang tegas.

"Selamat pagi sensei!" jawab siswa di kelas itu dengan kompak.

"Baiklah, hari ini kita kedatangan siswa baru. Kenalkan dirimu."

Dengan langkah malas dan wajah terpaksa siswa itu maju ke depan. "Namaku Eri salam kenal." Singkat siswa itu dengan nada malas. Eri gadis berambut hitam pendek dengan potongan laki-laki, bola matanya berwarna coklat dengan tatapan tajam, tubuhnya tinggi, kedua telinganya ditindik dengan anting-anting hitam.

Eri duduk di tengah barisan kedua. Dia sebenarnya ingin duduk di pojok kelas, tapi sayang sudah ada yang menempati seorang gadis dengan pipi seperti bakpao. Pelajaran pertama pun berlangsung dan Eri menghabiskan waktunya untuk tidur di kelas tanpa memperhatikan sedikitpun. Anak-anak yang lain heran sekaligus kagum dengan sikap Eri itu, selama ini tidak ada yang berani tidur di jam pelajaran.

***

Fumi tidak menyangka akan sekamar dengan siswa baru itu yang bisa disebut bad girl atau calon pembuat masalah disekolah. Eri dengan santai duduk di jendela kamar sambil merokok, dia tengah asyik menelpon seseorang. Setauku di sekolah ini ada larang untuk tidak merokok bagi seluruh siswa, dan ini seorang perempuan merokok. Apa hukumannya tidak berat. Pikir Fumi. Tapi dia berusaha mengacuhkan sikap Eri, anggap saja di kamar ini hanya dia sendiri. Tidak ada Eri yang tengah berbicara dengan mesra di telpon. Fumi akhirnya memutuskan mandi daripada mendengarkan percakapan yang tidak penting.

"Ya sayang, nanti aku kesana." Ucap Eri dengan nada mesra pada seseorang di ujung sana.

"...."

"Ya sayang, setelah ini aku langsung kesana. Tunggu ya." Nada suara Eri sedikit seduktif.

Eri langsung memutuskan sambungan telponnya. Eri beranjak dari jendela dan mengambil jaketnya digantungan baju dia ingin ke klub malam ini. Saat dia hendak keluar diberpapasan dengan Fumi yang keluar kamar mandi dengan balutan handuk yang menutupi tubuhnya. Mereka berdua saling bertatapan. Eri berjalan mendekati Fumi dan saat sudah ada di depan Fumi, Eri membisikkan sesuatu yang membuat Fumi mematung. "Kau lumayan sexy, dan dadamu juga terlihat menggiurkan buatku." Bisik Eri dengan suara menggoda. Eri langsung berlalu dari hadapan Fumi. Meninggalkan Fumi yang masih mematung dengan wajah bersemu merah karena malu.

TBC


Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang