First Love (Part I)
Westside University, Oldtown, 06 February 15
Hanya kau yang akan menjadi cinta itu
Hanya kaulah satu-satunya yang menempati hatiku
Akan kuingat selamanya memori tentangmu
Terimakasih kau sudah hadir dalam hidupku
Sekarang...dan selamanya, kaulah cinta pertama itu
First Love, by:(Utada Hikaru)
Misha membuka matanya. Sekilas tadi didengarnya HPnya berdering, First Love Utada Hikaru, hanya satu orang yang dia khususkan pada nada itu. sekejap, bayangan seorang cowok berkacamata dan tersenyum manis berkelebat dalam benaknya, wajah yang selalu menenangkannya, dia rindukan dan dia sayangi. Setengah mengantuk diliriknya HP dan diperiksanya siapa yang miss call barusan. Benar saja, orang itu, tumben, biasanya kalau nggak di SMS duluan dia nggak perneh SMS ataupun Miss call. Senyuman lebar tak terasa menghiasi wajah Misha. Tapi segera surut. "Yah...miss call doang, SMS kek, dasar Kakek!". Dengan enggan Misha menyingkirkan selimut dan merapikan beberapa buku yang berserakan di kasurnya. Tersenyum kecil saat melihat seraut wajah di sampul buku Trinity Blood. Abel Nightroad.
Abel Nightroad, cowok jangkung berkacamata yang sifatnya aneh, lucu, ramah dan sekilas terkesan tak bisa diandalkan. Tapi di balik wajahnya yang polos, dia memiliki satu wajah lain, Krusnik, Abel bukan manusia biasa, tapi vampir istimewa yang hanya meminum darah vampir. Bermata semerah darah dan memiliki sayap hitam yang terbentuk dari ribuan pedang. Abel, cowok berhati lembut itu, dan Snik, cowok misterius yang cool...Abel dan Snik adalah satu. Entah kenapa, Misha merasa cowok yang dia sayangi mirip Abel, meskipun dalam kesehariannya Evan tampak ceria dan langkahnya ringan, di balik itu sepertinya ada beban berat yang dia pikul di pundaknya. Abel menyayangi Esther, karena hati Abel lembut dan penyayang, dia tak ingin Esther melihat wujudnya sebagai Krusnik, andai Abel tahu, seperti apapun dirinya, siapapun dirinya, Esther akan selalu menyayanginya.
Ah, Evan, andai kau tahu aku begitu menyayangimu, dari kau kecil sampai sekarang, hanya dirimu yang bisa menempati ruang hatiku. Sudah kucoba menyingkirkan bayanganmu, menipu diriku, berusaha menyukai orang lain, tetapi selalu gagal. Kau selalu menjadi raja dalam mimpiku, menempati ruang terluas di hatiku. Misha mendesah, kuliah hari ini sampai sore. Menyebalkan, apalagi ada nilainya yang begitu buruk, sehingga dia harus berusaha ekstra mengejar nilainya. Diambilnya handuk dan bersiap ke kamar mandi ketika HP berbunyi, sebuah pesan masuk. "Misha, aku mau ke Southside nih, di Middle Town ada pameran buku kan, gimana kalau kita ketemuan di sana?". Misha menghela nafas. Evan? Evan mau ke sini! Hatinya girang bukan kepalang. Tapi saat diingatnya hari ini dia kuliah dan tak bisa bolos, dia merasa ingin menangis. "Tuhan, aku ingin ketemu Evan, please, beri aku kesempatan...". lalu dibalasnya SMS Evan. "Ah, Evan hari ini aku kuliah, gimana kalau besok aja kamu kesininya? Aku besok libur dan kita bisa jalan-jalan". Tapi, sesuai karakter Evan, cowok itu nggak ngebales SMS.
Beberapa jam kemudian, saat mau berangkat kuliah, HP Misha bunyi. SMS dari Evan. "Hoi, aku di East Fountain nih, kalau menuju Middle Town lewat mana ya...". Misha nyengir. "Lurus aja, kalau kamu sudah lihat tugu perdamaian, belok kiri, nah, di kanan jalan kamu akan lihat gedung putih...Economy College, setelah kau bertemu denganku baru kuberi tahu arah yang tepat ke Middle Town, hehe...". Evan tak membalas, Misha memakai sepatunya dan berjalan ke kampusnya. Dasar kakek! Kau tahu, aku kangen sama kamu nih...Misha menggerutu, sesampainya di depan gerbang kampus, tak sadar dia tetap berdiri di sana dan melihat motor yang berseliweran di jalan depan, tak sadar dia menunggu seseorang. "Bodoh, apa mungkin Evan mau meluangkan waktunya untuk menemuimu?", Misha menunggu sampai seperempat jam lalu tersenyum sedih, dengan lesu dia berjalan ke kelasnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
First Love
Randomapa kamu juga mengalami malam- malam menyesakkan seperti yang kurasakan. Apa kamu pernah merasa hidupmu tidak membahagiakan dan palsu. apa kamu menyesali ketidakbersatuan kita...apa kamu merindukanku....apa kamu disana bahagia? tapi mungkin jika kit...