Seperti rencana awal Resi dan Alexa sebelumnya. Mereka akan saling jaga rahasia, Resi tau semua kabar tentang Prilly tapi, ia sembunyikan dari Ali. Begitupun dengan Alexa. Tapi Alexa tak menyembunyikan itu, karena mau disembunyikan pun itu tak penting bagi Prilly karena, yah sesuai dengan kata Vandra sebelumnya Prilly amnesia. Dia pun terjerumus pergaulan bebas di Jerman. Kini, Prilly tlah mempunyai kekasih baru di Jerman, Martin namanya. Dengar kabar Prilly melakukan hal ambigu bersama Martin, akhirnya Joe luluh, ia memperbolehkan Alexa membawa kembali Prilly ke Indonesia.
Hari ini, Resi dan Alexa berencana memberi surprice untuk anaknya. Eh, ralat mungkin ini hanya surprice untuk Ali karena percuma Prilly telah melupakan semuanya. Yang dia ingat hanyalah masa indah, menurutnya, bersama Martin. Padahal hal itu merusak masa depannya. Inilah acara yang dikata Resi. Makanya itu ia menyuruh Ali pulang awal.
"Bun, ini gak salah?? Masa reunian jauh banget, ampe ke Bandara segala, emang mau kemana??" Tanya Ali heran.
"Duh, abang ini ya, banyak komen aja, tinggal turutin apa kata Bunda apa susahnya sih.." ucap Alisa.
"Gak gitu dek, tapikan..." ucap Ali belum selesai didah dipotong oleh Resi.
"Abang dengerin apa kata Lisa nggak??" Ali mengangguk. "Yaudah, turutin apa kata Bunda!" Perintah Resi.
Tak lama kemudian akhirnya mereka sampai juga di Bandara. Resi menghubungi Alexa. Setelah sudah tau dimana Alexa dan Prilly berada, Resi menggiring Ali dan Alisa menuju tempatnya.
Awalnya Ali cuek, tapi ketika melihat sosok mantan majikannya ia terperanjat.
"Nyonya.." sapa Ali tak terpercaya.
"Shit!! Apa-apaan kamu Li, kamu sudah bukan lagi supir saya, panggil saya Aunty saja.." balas Alexa.
"Ha.. iya nyonya, eh maksud saya aunty.. eee..." belum selesai Ali mengucapkan kata-katanya Alexa sudah memotongnya.
"Prilly kan??" Ali mengangguk. "Itu ada di sana.." Tunjuk Alexa kepada gadis cantik menggunakan pakaian kaos tak berlengan berwarana putih dan celana pendek sepaha yang sedang asik memainkan iPhonenya sendiri di sebuah bangku. Ampun Prilly, Ali menyadari ini, sebelum pergi meninggalkan Indonesia, Prilly tak sampai segininya membuka dan menunjukan tubuh putih mulusnya di depan umum dengan rasa tak malu sedikit pun.
Ali dengan sengaja, berjalan mendekatinya dan mendekapnya dari belakang. Melepas semua rasa rindunya.
"Sayang, akhirnya kamu kembali.. Akhirnya rasa rinduku terobati.. aku Ali sayang, sekarang aku ada di sini, memelukmu, aku rindu kamu Prillyku.. aku masih setia selalu dan percaya bahwa kamu akan pulang.. dan akhirnya itu semua terkabul.. makasih Ya Allah.. makasih sayang.." ucap Ali lalu menyiup pelipis Prilly lembut.Prilly risih. Ia berdiri dan berbalik melepas pelukan Ali kasar.
"Who's you???" Tanya Prilly."Aku Ali, sayang.. masa kamu lupa?!" Jawab Ali.
"Hah? I don't understanding what do you speak. Can you speak with English. I can't with Indonesian. Sorry.." ucap Prilly.
"Hah? Sayang kamu.." ucap Ali tak percaya. Ia melihat Bundana dan juga Mommy Prilly yang sudah tak kuasa menahan tangis melihat kejadian ini.
'Ya Allah, kenapa kau berikan batu besar yang sulit dilalui di dalam dunia percintaanku, Ya Allah.. aku senang, bahagia Kau kembalikan Prillyku.. tapi, kenapa Kau kembalikan dia tidak dengan ingatannya ya Allah.. kenapa?? Apa salahku?? Apa banyak sekali dosaku sehingga Kau memberikan cobaan yang begitu berat ini??" Batin Ali menangis. Tapi, sekuat tenaga ia tak mengeluarkan air matanya itu."Hey boy, please introduce your self. Like this, I'm Prilly Johana Oktavye. You can call Prilly.." ucap Prilly.
"Yeah.. emm.. I'm Ali Syarief. You can call me Ali. You don't remember me Prilly???" Tanya Ali. Prilly menggeleng. "Astagfirullah.. really.. you forget me??" Prilly menangguk.
"Who's you Ali?? Have we meet before?? Why you say, I forget you??" Tanya Prilly bingung.
"I'm Ali, Prill.. you don't remember me.. I'm your boyfriend.." Jawab Ali.
"Hah? My boyfriend? Hahaha.. are you kidding?? My boyfriend is Martin Alvaro. And now, he's in Jerman.." balas Prilly.
Kali ini, Ali benar-benar sakit mendengar perkataan Prilly. Ya Allah. Kali ini pun Ali sudah tak bisa membendung air matanya.
"Ali, Why you crying??" Tanya Prilly panik. Prilly mendekati Ali dan memeluknya. Pelukan inilah yang Ali rindukan. Tapi sayang, pelukan ini hanya terjalin karena azas rasa kasian, bukan rasa kasih sayang dan cinta.. Huhuhu..
**********************************
Tuhan, kenapa Kau beri Ali cobaan begitu berat dan lama. Benar memang Kau kembalikan Prillynya tapi, kenapa Kau kembalikan Prillynya tidak dengan memori-memorinya dulu.. Kau kemanakan memori Prilly Tuhan?? Dimana pun letaknya, seberapa jauhkah letak dimana memori Prilly itu berada akan Ali sanggupi Tuhan, itu semua demi Prillynya. Demi cintanya. Demi kebahagian keduanya.
Maaf ya, yang nangis, aku gak sediain tissue, belum beli.. hihi...*(emang ada yang nangis?? Pedean lu Via..)*
Thanks for reading guys!
Vote and Commentnya don't forget ya!!!
Loving you always guys ♥✌
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HANDSOME DRIVER
Fanfiction'Prilly Johana Oktavye' Siapa yang tak kenal dengan nama gadis blasteran Indonesia-Jerman itu. Gadis yang mempunyai paras cantik rupawan. Akal otak yang sangat cerdas dan berprestasi. Siapa yang tak akan terpesona dengannya?? Sosok Mahasiswi BeautyE...