ALTERATION

11.2K 865 1
                                    

"Kamu itu gimana sih Li, disuruh jagain Prilly juga, malah kamu kasih dia jalan sama orang lain.. mana lagi ditinggal pulang langsung gak pake ditungguin terus dianter pulang.. Klo emang iya, Prilly dijaga sama cewek itu, klo malah dibuang dan dibiarkan dijalan gelandangan gimana??" Resi sedari mengomel. Mendengar kabar dari Alexa bahwa Prilly belum juga pulang. Srmentara Ali sudah berada di rumah dari tadi.

"Duh, bun, ya gak bakal lah, Prilly tuh perginya sama sahabatnya sendiri, Vandra.." ucap Ali.

"Sahabat... Sahabat.. pokoknya bunda gak mau tau, besok kamu dateng ke rumah Prilly. Minta maaf sama Prilly sama Mommynya.. Ngerti??" Ali hanya mengangguk lalu melangkah menuju kamarnya.

"Kamu mau kemana, Li?? Hey.. Bunda belum selesai ngomong.." Ucap Resi tapi tak dihiraukan oleh Ali.

"Ali ngantuk Bun, mau tidur, ceramahnya lanjutin besok lagi aja.." Ucap Ali yang mulai tak sopan dan langsung masuk ke dalam kamar.

Gara-gara lo, gue kena omel.. Lo pulangin Prilly jam berapa sih?? Malem amet, sampe nyokapnya ngadu ke Bunda gue..
SEND

Ali mengirim pesan itu ke Vandra lalu membuang handphonenya jauh dari dirinya lalu dengan cepat ia lelap kedalam alam mimpi.

~~~~~~~~Keesokan Harinya~~~~~~~

'Cuit.. Cuit.. Cuit..'
Bunyi alarm Ali yang menyerupai kicauan burung itu mengusik tidurnya.

"Errrmmmmhhhh...." Ali menggeliat. Mengucek-ucek matanya dan perlahan ia mulai membuka matanya. Ia mengambil handphonenya dan mematikan alarm itu. Ia melihat ada sms, ia membukanya.

From: Vandra Claudiana
Hihihi... Sorry Li, abis gue kangen banget main bareng kek dulu sama Prilly.. gue udah jelasin kok ke Aunty Lexa, jadi lo tenang aja, Aunty gak bakal marah ke lo..

Ali membanting handphonenya itu menjauh daei dirinya lalu dengan segera ia bangkit dari tempat tidur dan pergi mandi.

*

"Hai bang!!!" Sapa Alisa. Ali hanya membalasnya dengan senyum masamnya yang dipaksa. "Abang kenapa sih?? Kok ditekuk gitu mukanya??" Tanya Alisa. "Kesel.." Jawab Ali singkat.

"Kenapa??" Tanya Alisa.

"Au ah, Bunda mana??" Ucap Ali mengalihkan topik.

"Bunda masih belum keluar dari kamarnya.." Ucap Alisa.

"Oh, Yaudah ya, abang pergi duluan.. dah.. asalamualaikum.." Pamit Ali pada Alisa lalu pergi. Ia kesal dengan peristiwa kemarin. First, jujur kemaren Ali sebenarnya tak mau mengajak Prilly ke kantornya tapi, dipaksa oleh Bunda Resi. Okelah gak masalah.
Second, Vandra ngasal ngajakin Prilly keluar tanpa sepengetahuannya dan akhirnya...
Third, dia dimarahi Bunda Resi dan hari ini harusnya dia disuruh pergi minta maaf pada Prilly dan Mommy Alexa.
Sumpah, ini buat Ali kesal. Hari ini malas sekali rasanya dia melakukan aktivitasnya. Tapi, gimana lagi, ini sudah jadi kewajibannya.

'Drrrtttt.... Drrrrrtttt.... Drrrrrtttt.....' Handphone Ali bergetar berkali-kali. Jujur Ali malas sekali mengangkat telpon dari Bundanya itu, tapi dia sadar bagaimanapun Resi tetap orang tua yang harus ia patuhi.

"Halo.. asalamualaikum.."
"Walaikumsalam, abang dimana?? Bisa-bisanya pergi tanpa pamit Bunda. Gak sopan banget.. Mau jadi malin kundang kamu??"
"Hhhh, gak bun, maaf.."
"Maaf, maaf, oke, kali ini Bunda maafin, tapi awas sampe kamu ulangi lagi, gak akan Bunda maafin sekalipun kamu cium kaki Bunda.."
"Iya Bun, Ali janji gak ulangi lagi, maaf.."
"Iyaudah. Inget, hari ini kamu harus minta maaf sama Prilly sama jeng Alexa. Bunda udah bilang sama jeng Alexa, kamu bakal dateng, tapi gak bilang klo mau minta maaf.. Jangan kecewain Bunda lagi Li, awas klo sampe Bunda dapet laporan kamu gak ke rumah Prilly atau kamu tinggalin Prilly lagi kayak kemaren.."
"Huh, Bunda nih apa-apaan sih?? Yang kemaren yaudahlah Bun, biar lalu, lagi tante Lexa ngerti kok, tante Lexa gak marah, kenapa Bunda yang ribet sih?? Ali tuh ada meeting pagi, jadi buru-buru banget ini buat siapin semua yang bakal dibawa dan dibahas di meeting hari ini.."
"Eh, eh, ngebantah lagi kamu.. Wah, bener-bener nih, mau gantiin Malin Kundang kamu??"
"Ya nggaklah Bun.."
"Yaudah, turutin aja apa yang Bunda suruh.. lagi pula ini buat kebahagiaan kamu.."
"Kebahagiaan apaan klo dipaksa begini??"
"Eh, eh, apa-apaan kamu, dulu siapa yang nangis-nangis nunggu Prilly, sampe stress segala lagi, udah bagus kamu bunda bantu buat deket sama Prilly, gak malah makasih, malah ngedumel.."
"Ish, diungkit-ungkit lagi pasal itu, malu tau Bun, yaudah deh, Ali ke rumah Prilly sekarang, dah.. Asalamualaikum.."
"Nah gitu dong! Walaikumsalam.."
Telpon pun terputus. Ali memutarbalikkan arah laju mobilnya yang tadi hendak menuju kantor, ke arah rumah Prilly.

*

"Deden.." Panggil Ali sambil sedikit membunyikan klakson mobilnya nyaring agar dibukakan pagar oleh Deden.

"Aih, Den Ali pagi-pagi udah apel, hihi, maaf ya Den, Deden teh kelamaan, habis buang air.." ucap Deden lalu membukakan pintu pagar untuk Ali.

"Makasih den!" Ucap Ali ketika sudah memarkirkan mobilnya rapi diperkarangan rumah mewah Prilly itu lalu keluar dari mobilnya.

"Sami-sami atuh Den Ali.." balas Deden.
Ali mulai berjalan mendekati pintu utama. Belum sempai pas Ali di depan pintu, tiba-tiba Prilly keluar.
"Pagi Ali..." seru Prilly.

"Pagi.." Balas Ali. "Eh, hah? Kamu.." ucap Ali ketika baru menyadari sesuatu hal.

"Yaeh, kemarin Vandra learn me to say in Bahasa.. Yah, meskipun baru sedikit learningnya.." Balas Prilly dengan bahasa yang masih tercampur-campur.

"Eh, ada Ali.." Sapa Alexa keluar rumah. "Kok gak diajak masuk Prill??" Tanya Alexa.

"Hish, lupa.." balas Prilly.

"Ini semua gara-gara Vandra, dia kemaren ajak Prilly main dan pulangnya tuh malem banget buat bantu Prilly bicara pake Bhs. Indonesia." Terang Alexa. Ali yang mendengarnya pun tersenyum bahagia.
"Sekarang, giliran kamu bantu Prilly, balikin ingatannya, pake bhs. Cinta.. hihi.." Bisik Alexa.

"Ish, Tante mah apaan sih.." ucap Ali merah merona alias malu.

****************

Yeayyyyyy...
Gak ada feel?? Gak seru?? Gak jelas??
Maapkan. Yang ngerasa ada vote+commentnya jangan lupa ditunggu. ♥✌

MY HANDSOME DRIVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang