Seminggu sudah Prilly berada di rumah sakit itu. Dan seminggu sudah Ali dengan setia menunggu Prilly sampai dokter menyatakan bahwa Prilly boleh pulang, seperti hari ini. Yah, hari ini Prilly lepas dari jarum infus dan bau obat-obatan yang sangat ia benci.
"Yeayy, bebas.."seru Prilly ketika mulai memasuki mobil untuk segera meninggalkan RS tersebut.
"Bebas? Emang ditawan??" Tanya Ali.
"Iya. Aku ditawan sama polisi ganteng yang sekarang jadi supirku ini.."jawab Prilly.
"Honey.." panggil Prilly.
"Apa sayang??" Sahut Ali.
"Kita temui Martin yuk!" Ajak Prilly.
"Buat apa??" Tanya Ali.
"Kamu lupa, aku ini belum putus sama Martin.." Ali tersadar bahwa saat ini gadis kesayangannya ini masih berstatus sebagai pacar orang juga.
"Udahlah besok aja. Lagian kamu baru pulang dari RS.. masih butuh istirahat.." balas Ali.
"Sebenernya kamu masih cinta gak sih Li sama aku?? Mau gak sih kamu itu hidup tenang bahagia sama-sama sama aku.." ucap Prilly sedikit kecewa.
"Aku mau, tapi apa kamu udah siapin alesan itu.. inget kamu gak bisa asal putusin dia tanpa alasan. Kalau dia murka dan bikin kamu celaka gimana?? Aku gak mau itu terjadi Prill.." balas Ali.
"Kamu percaya kan sama aku?? Sekejam-kejamnya manusia pasti dia juga masih punya kelembutan. Li, sekalipun aku luka, kamu camkan ini, itu demi kamu.." ucap Prilly.
"Dan kamu camkan ini juga Prill, Aku gak akan biarin kamu lindungi aku klo kamu sampai harus terluka.." balas Ali.
"Li, ayolah. Aku pengen masalah ini cepet selesai. Aku pengen tenang. Aku gak akan pernah tenang kli gini.. klo aku masih punya 2 cowok sekaligus.." ucap Prilly.
"Oke, tapi klo Martin say 'NO' turutin aja.. aku gak mau kamu kenapa-napa.." ucap Ali.
"Aku akan buat Martin say 'YES' not 'NO'" balas Prilly.
Mereka pun jalan mencari hotel dimana Martin tinggal. Cukup lama. Karena hotel yang diinapi Martin adalah hotel biasa tak berbintang dan itu terletak jauh dipinggir kota. Prilly sempat heran. Martin yang notabene anak manja yang suka memanfaatkan harta orang tuanya untuk hura-hura mau nginep di hotel kayak gitu. Pasti ada sesuatu yang bikin dia betah dan mau tinggal disitu, pikir Prilly.
Ali dan Prilly sempat memastikannya dengan bertanya di bagian resepsionis. Memang betul Martin menginap disini dan dia menempati kamar 345. Kamar dilantai paling atas, paling pojok, paling sepi. Gak beres.
Ali dan Prilly berkali-kali mengetuk pintu kamar tersebut tapi, tak kunjung dibukakan oleh Martin. Prilly tak sengaja bersandar dipintu dan membukaka knop pintunya yang ternyata tak terkunci. Terdengar desahan di dalam sana. Prilly memberanikan diri untuk lancang masuk tanpa Ali. Karena Prilly pikir dengan munculnya Ali dihadapan Martin akan membuat murka Martin makin menjadi.
"Oh My God, Martin!!" Jerit Martin seketika melihat Martin sedang bercumbu dengan seorang wanita. Sepertinya wanita itu adalah orang Indonesia. Sekejam hening, seperti waktu sedang terhenti. Tapi sekejam mereka sadar. Prilly segera berbalik dan menutup matanya. Martin memungut dan memakain boxer dan kimononya yang tergeletak dilantai. Dan wanita itu segera menutup tubuhnya rapat dengan selimut.
"What are you doing here, Prilly??" Tanya Martin. Ketika memastikan Martin sudah menengenakan pakaian barulah Prilly membuka matanya berbalik dan menjawab pertanyaan Martin.
"Should me ask a question like this to you?? What are you doing here with she.." ucap Prilly sambil menunjuk wanita jalang tersebut. Martin gelagepan mencari jawaban.
"Answer me, Martin!!" Jerit Prilly. Wanita jalang itu ketakutan, "who is she, Darling??"tanya wanita jalang itu."Me?? You inquire, who is me??!" Wanita jalang itu mengangguk ragu. "I'm his girlfriend. You don't afraid, because it formerly.. Now, I'm his former girlfriend. We are finish Martin Thimoty Anderson.. keep continue your game with she.. I wait a pregnancy news.. Bye.." ucap Prilly lalu meninggalkan mereka berdua. Menggandeng tangan Ali pergi dari hotel tersebut.
***
"Yeayyyy... bebas..." seru Prilly ditengah taman komplek. Yah, setelah dari hotel itu mereka memutuskan untuk ke taman itu.
"Bebas lagi.. kamu tuh kenapa sih?? Ngerasa ditahan ya.." ucap Ali.
"Hihi, iya aku ngerasa ditahan.. ditahan sama rasa cinta kamu.." balas Prilly lalu berhamburan peluk ke Ali yang sedang duduk di salah satu bangku panjang.
"Eh, emang tadi si Martin ngapain sih?? Kok kamu teriak marah-marah gitu??" Tanya Ali.
"Dia lagi main ekeh-ekeh sama jalang.." jawab Prilly malas.
"Ekeh-ekeh?? Apaan tuh??" Tanya Ali sok polos.
"Ya kek gitu deh.." jawab Prilly.
"Ya kek gitu gimana?? Aku gak ngerti.."
"Ya gitu, hubungan intim gitulah ih, kamu ngeselin ya.. Sok polos.. bener kata si Vandra." Keluh Prilly.
"Hihi.. maaf sayang.. kamu gak mau coba??"
"Coba apaan??"
"Coba ekeh-ekeh gitu kek Martin.."
"Ih, apasih pikirannya kok jadi jorok, vulgar gitu.. males ah.."
"Gak mau punya baby??" Tanya Ali.
"Ya mau tapi, ih Ali... kita tuh belum nikah ya, gak usah macem-macem.. entar klo aku hamil diluar nikah gimana??"
"Asal itu karena ulah aku, itu anak aku, aku akan tanggung jawab.."
"Klo bukan??" Ali hanya memgangkat bahunya meninggalkan Prilly.
"Ih, Ali akunya kok ditinggalin sih.." rengek Prilly lalu mengejar Ali dan memeluknya dari belakang.
"Kamu.." belum selesai Ali berbicara Prilly sudah asal menyela, "aku masih pure perawan, honey.. aku gak pernah gitu-gituan sama Martin, sumpah deh.. bibir aja gak pernah apalagi badan.. anak yang aku kandung nanti, semua pure anak kamu.."
"Hahaha... ngapain sih sayang, iyaiya.. aku percaya kok sama kamu, pendek.. bawel.." balas Ali.
"Hah? Ih, pendek-pendek gini.. bawel-bawel gini juga kamu suka.."
"Banget malah.."
"Yaudah ah, yuk pulang, udah sore pasti mommy nyariin nih.." Ali hanya mengangguk dengan ulasan senyum dan langsung cuzzz pulang menuju rumah Prilly.
******************************
Yeayyyyyy...
Gak ada feel?? Gak seru?? Gak jelas??
Maapkan. Yang ngerasa ada vote+commentnya jangan lupa ditunggu.♥✌
Rada geli ngetik dialog akhirnya, hihi...Sedih, bentar lagi ending.. dan bentar lagi aku gak bisa denger celotehnya kalian yang pada minta 'Next' huhu..
Yang pada kasih saran buat gak ngandelin gt tapi pake bhs. Ing sebisaku aja.. huhu...
Maaf ya, klo bahasanya gak karuan. Aku cuma penulis amatiran yang nuangin hobby semata buat hibur kalian, gak lebih. Maaf klo sering banyak typo. Itu 1 kali ketik langsung dipublish tanpa pengoreksian ulang. Jangankan di part2 selanjutnya, mungkin di part ini juga masih banyak typo. Maaf ya..
Huhu.. sedih rasanya. Gak rela MHD ending trus aku gak denger kicauan burung dari kalian.. hu.. ╮(╯_╰)╭
Entar, klo aku buat cerita baru baca ya... tapi gak tau sih kapan mau bikin cerita baru lagi dan denger ocehan kalian.. pasti nanti insyaallah bakal ada promosi lewat.. hihi.. salam dali atuh.. Alifia. Ways lopi you♥✌
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HANDSOME DRIVER
Fanfiction'Prilly Johana Oktavye' Siapa yang tak kenal dengan nama gadis blasteran Indonesia-Jerman itu. Gadis yang mempunyai paras cantik rupawan. Akal otak yang sangat cerdas dan berprestasi. Siapa yang tak akan terpesona dengannya?? Sosok Mahasiswi BeautyE...