Part 4

594 32 0
                                    

Pagi ini gue bersiap-siap untuk pergi kemping, sesuai ketentuan sekolah karna seminggu lagi kami ujian semester jadi sekolah ngadain kemping. Pagi ini gue penuh dengan semangat karena gue udah gak sabar pengen ngerasain tidur di tenda dan berada di alam terbuka.

"Prilly, selimut udah kamu bawakan ?"

"Udah ma"

"Jaket ?"

"Udah ma"

"Obat-obatan ?"

"Udah juga ma, mama sayang, ili itu cuman tiga hari doang disana jadi ili gak perlu bawak barang-barang yang ada di daftar bawaan wajib buatan mama"

"Sayang, mama gak pengen kamu kenapa-napa disana"

"Ili gak akan kenapa-napa kok ma, kan ada ali yang jagain"

"Ya udah, kalau gitu kamu makan sekarang"

"Iya ma"

Gue pun sarapan bersama mama, papa, dan raja. Setelah gue selesai sarapan papa langsung nganterin gue ke sekolah. Setelah nyampai di depan gerbang sekolah gue udah ngelihat temen-temen gue sibuk ngangkutin barang-barang mereka ke mobil. Tiba-tiba saja ali berlari nyamperin gue ketika tau keberadaan gue.

"Om" sambil nyalamin papa gue

"Prilly buruan yok ke mobil, mana barang lo biar gue bawak"

"Iya, papa prilly pergi dulu ya" sambil salam dan cipika cipiki

"Iya sayang, kamu hati-hati disana, ali tolong jagain prilly ya"

"Siip om"

Aku dan ali pun pergi menaiki bus, setelah tepat pukul 8 kami pun sudah berada di dalam bus dan kami siap berangkat ke tujuan. Sekitar 4 jam perjalanan, selama di perjalanan kami menyanyi, bercanda, dan banyak hal-hal lain yang kami kerjakan bersama. Dan tak terasa 4 jam pun berlalu dan akhirnya kami sampai ke tujuan. Saat hendak turun dari bus gue kesusahan karena bus yang kami naiki lumayan tinggi dan gue gak tinggi-tinggi banget, ali sudah turun duluan dan gue binggu gimana carany turun. Tiba-tiba ada seseorang yang deketin gue.

"Hei, bisa gak turunnya ?"

"Gak" sambil tersenyum

"Ya udah sinih tangannya, sekarang loncat"
Gue memegang tangan cowok itu dan loncat. Oh god gue jatuh dalam pelukan cowok itu. Untuk beberapa saat gue terdiam sampai akhirnya ada orang yang narik gue.

"Lo ngapain ?"

"Eeh ali, tadi gue gak bisa turun untung ada dia jadi dia nolongin gue"

"Terus ngapain peluk-pelukan ?"

"Tadi gue hampir jatuh"

"Untung ada dia nyelamatin, eeh siapa nama kamu?"

"Gue Dion, senior lo"

"Owh senior kami, sorry ya kak"

"Gak apa-apa"

"Btw thanks ya kak"

"Sama-sama, nama lo prilly kan ?"

"Iya kak"

"Boleh gue min.."

Ali tiba-tiba langsung menarik gue menjauh dari kak dion sebelum kak dion selesai bicara. Gue ngerasa gak enak banget sama kak dion, udah nolongin gue eeh malah gue tinggalin tanpa pamit.

"Ali lepasin tangan gue iiiihh
Ali melepaskan tangan gue dan melipat tangannya di dada

"Lo kenapa ganjen sih ?"

"Idih siapa yang ganjen"

"Terus tadi itu apaan?"

"Lah tadi itu gue lagi di tolongin"

"Kenapa gak mintak tolong sama gue ?"

"Lo udah gak kelihatan, lagian lo turun duluan gak nungguin gue, jahat lo, jangan-jangan lo sengaja mau ninggalin gue lagi"

"Gak, tadi itu gue mau ambil barang-barang kita dulu dan ngeletakinnya disini, lo nya aja yang gak sabaran nungguin gue"

"Ya mana gue tau"

Tiba-tiba saja ali pergi ninggalin gue. Aneh banget kan tu anak, seharusnya dia senang ada yang nolongin sahabatnya jadi dia gak terlalu di repotin tapi malah sewot gak jelas. Gue bersama dengan ite, rissa, dan nisa membangun tenda kami. Kami kesulitan membangun tenda, ku lihat ali dan teman-temannya telah selesai membangun tenda tapi aku malas meminta tolong bantuannya. Ku lihat ali melirik ku diam-diam tapi sama sekali dia tidak mendekati ku. Iiih menyebalkan sekali dia, apa dia tidak kasihan dengan sahabatnya yang kesusahan ini. Dan tiba-tiba kak dion datang dan ingin membantu kami, tanpa ku duga ali lebih dulu bergerak membangun tenda kami, aku heran perasaan tadi dia masih duduk disana kok tiba-tiba saja dia sudah berada disini membangun tenda kami.
Tak perlu waktu lama ali pun selesai membangun tenda kami. Dan dia tersenyum sinis ke arah dion dan berlalu pergi. Iiih kenapa sih tu anak.

"Niat mau bantuin eeh ternyata udah keduluan"

"Hehehee iya nih kak, tapi makasih udah niat mau nolongin"

"Untuk kamu pasti bakalan selalu aku tolongin"
Baru sebentar gue bicara dengan kak dion tiba-tiba suara cempreng ali memanggil gue.

"PRILLY"

"Iya apa ?" menoleh ke ali

"Sinih makan dulu"

"Bentar"

"Sekarang !!"

"Iya jambul, kak aku ke ali dulu ya bye" sambil tersenyum

"Sini makan dulu" menyuapkan roti ke mulut prilly

"Lo belum makan dari tadi, di mobil pun lo gak mau makan, ntar lo sakit kalo gak makan"

"Iya"

Ali masih menyuapi ku dengan roti sampai semua roti habis

"Lo udah makan"

"Udah" sambil tersenyum

"Beneran ?"

"Iya"

Tiba-tiba saja terdengar suara perut ali dan kami terdiam beberapa saat dan tertawa

"Lo boong, pasti lo belum makan"
Ali hanya tersenyum, aku pun pergi ke tenda ku mengambil rantang makanan ku.

"Tadi pagi mama bekelin gue nasi goreng, nih lo makan" memberi pada ali

"Makan berdua ya"

"Gue udah kenyang"

"Kalo lo gak mau gue gak makan"

"Iya deh"

Kami pun makan berdua dan ali yang menyuapkan ku, dia memang selalu begitu, teman-teman di kelas ku sudah tau tentang kebiasaan ali memanjakan ku. Bahkan banyak yang mengira kami pacaran, padahal kami hanya sahabatan. Tapi apa mungkin aku dan ali bisa pacaran ?, aah gak mungkin, dia kan sahabat gue dan selamanya akan begitu. Dan makanan pun habis kami santap.
Buk nadia memberikan pengumuman kepada kami semua agar berkumpul di lapangan dan aku bersama ali berjalan menuju lapangan. Ku lihat kak dion yang tersenyum kepada ku, namun ali menghalangi ku menatap kak dion. Buk nadia memberikan pengarahan kepada kami untuk beristirahat sejenak sebelum kami melaksanakan kegiatan untuk bermain game di tengah hutan.

My HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang