Part 12

645 26 0
                                    

Prilly masih mondar mandir di depan ruangan UGD pikirannya kacau, perasaannya sedih, ia takut terjadi sesuatu pada Ali. Melihat Prilly yang seperti itu membuat mami Ali berusaha untuk menenangkan Prilly namun udaha mami Ali hanya sia-sia karena Prilly mengatakan ia tidak akan bisa berhenti khawatir sebelum ia tau bagaimana keadaan Ali.
Prilly masih berperang dengan pikiran dan perasaannya, ia mengutuk dan menyalahkan dirinya. Andai saja ia tidak marah sama Ali, andai saja ia tidak pergi pasti Ali tak mencarinya, andai saja ia tak begitu kepada Ali pasti Ali takkan seperti ini, ini semua salahnya.

"Ini semua salah ku, aku bodoh, aku pantas di salahin. Ali please baik-baik aja Li" rintih Prilly

"Sayang, jangan seperti ini, kamu tidak salah" ucap mami Ali

"Ini salah ily mi, Ily emang selalu ngebuat Ali dalam bahaya, dari dulu Ily selalu ngebuat Ali kayak gini mi. Ili pantas di hukum. Mami boleh benci Ily karena Ily emang salah, marahi Ily mi atau pukul Ily biar Ily juga merasakan sakit yang Ali rasain" tangis Prilly

Mami Ali memeluk Prilly erat, ia tau perasaan Prilly sekarang. Prilly memang selalu merasa bersalah setiap kali ngebuat Ali dalam hal buruk. Tapi Ali akan jauh lebih merasa bersalah ketika ia tak mampu melindungi Prilly.

Pernah sewaktu mereka SMP Prilly di copet di dalam bus, waktu itu ia sedang marahan dengan Ali sehingga ia memutuskan untuk pergi sendiri tanpa memberitahu Ali. Ali begitu syok waktu mendapat kabar kalo Prilly sedang berada di RS karena ia terkena tusuk pisau si jambret yang berusaha mengambil barang Prilly. Waktu itu Ali sangat kacau dan memarahi kebodohannya sendiri semenjak itu Ali tak pernah membiarkan Prilly pergi tanpanya meski pun Prilly hanya pergi untuk membeli buku di toko buku, membeli es krim atau hal-hal lainnya. Ali takkan pernah membiarkan Prilly pergi tanpa di dampinginya. Begitulah usaha Ali untuk menjaga Prilly.

Tiba-tiba Prilly merasakan pusing dan nyeri di perutnya. Ia berusaha menahan rasa sakit itu tetapi sepertinya tubuhnya tak mampu bertahan sehingga pertahanannya roboh dan Prilly terjatuh dalam pelukan mami Ali. Mami Ali yang menyadari Prilly pingsan langsung panik dan memanggil suster. Prilly pun di bawa oleh suster untuk di periksa. Tak beberapa setelah Prilly pingsan dokter keluar dari ruang UGD.

"Dok bagaimana keadaan anak kami ?" tanya papi Ali

"Alhamdulillah keadaannya sudah mulai membaik dan sekarang anak bapaknsedang di pindahkan ke ruangan inap" kata dokter

"Baiklah dok, terima kasih dok" ucap papi Ali sambil tersenyum

Saat Ali sudah berada di ruang inap ia siuman dan ia membuka matanya. Ia melihat sekelilingnya ada mami dan papinya tapi ia tak melihat Prilly. ia menanyakan keadaan Prilly namun mami Ali tak ingin membuat Ali khawatir sehingga ia mengatakan Prilly sedang beristirahat di rumah dan di jaga oleh mama dan papanya. Tetapi sepertinya ikatan batin mereka sangat kuat sehingga Ali dapat merasakan jika Prilly tidak dalam keadaan baik-baik saja.

"Mi, boleh tolong hubungi Prilly ? Ali mau dengar suara Prilly, Ali takut ia khawatir dengan Ali dan Ali pun mengkhawatirkan keadaan Prilly mi" ucap Ali

"Nantik ya sayang, Ily pasti sedang istirahat"

"Ini sudah satu jam lebih mi, Ali rasa sudah cukup bagi Prilly untuk istirahat"

"Nantik ya sayang"

"Kenapa sih mi ?" tanya Ali

"Hmmn Prilly p.."

Belum selesai mami Ali mengucapkan kata-katanya tiba-tiba ada yang membuka pintu kamar Ali, dan Ali tersenyum melihat Prilly yang berdiri di ambang pintu dengan mata berkaca-kaca.

"Prilly, sini" ucap Ali sambil tersenyum dan merentangkan tangannya untuk memeluk Prilly

Prilly berlari mendekati Ali dan berhambur dalam pelukan Ali.
Prilly menangis sesegukan dalam pelukan Ali.

"Ali maafin aku, kamu boleh pukul aku biar aku ngerasain sakit yang kamu rasain" ucap Prilly sambil menangis dalam pelukan Ali

Ali melepaskan pelukannya dari Prilly "benar aku gak apa-apa balas kamu ?"

"Iya" balas Prilly

"Baiklah"

Ali mengangkat tangannya dan menatap kearah Prilly, Ali bersiap-siap ingin memukul Prilly. Prilly yang melihat Ali ingin memukulnya langsung menutup matanya. Tak lama setelah itu Prilly merasakan ada tangan yang menariknya dan memeluknya lalu mencium keningnya, matanya dan pipinya. Prilly membuka matanya lalu Ali tersenyum.

"Sudah, aku sudah membalasmu Prilly" ucap Ali

Prilly bingung dengan perkataan Ali, ia hanya merasakan Ali memeluknya dan menciumnya dan ia tak merasakan Ali memukulnya.

"Ali kamu belum balas Aku, kamu belum pukul aku" ucapnya merengek manja

"sudah, pelukan dan ciuman aku itu balasan buat kamu, karena kamu udah bikin aku khawatir" jelas Ali

"Iiih balasan seperti apa itu, aku tidak merasakan sakit seperti yang kamu rasajan Ali kalau hanya di peluk dan di cium"

"Setidaknya kamu takkan melupakan perlakuan ku itu, dan itu cukup bagiku, karena tangan aku ini di ciptain bukan untuk menyakitimu, tetapi untuk menyayangi dan melindungimu. Tangan aku ini buat belai rambut kamu, baut hapus air mata kamu, buat lindungi kamu, dan lain.lainnya. bukan buat nyakitin kamu, kalo sampai tangan aku pernah nyakitin dan lukain kamu aku siap kamu potong tangan aku ini" ucap Ali

My HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang