Part 7

552 32 0
                                    

Hari ini aktivitas sekolah telah berjalan seperti biasanya. Siswa siswi hilir mudik menuju kantin, ruang kelas, lapangan, perpustakaan dan tempat-tempat lainnya di sekitar sekolah. Tak ada yang berbeda dengan aktivitas-aktivitas hari lainnya, yang berbeda hanya perasaan dua sejoli yang sama-sama sedang merasa bingung dengan perasaannya. Mereka melangkah menuju kelas dengan pikiran masing-masing.
Setelah sampai di kelas mereka hanya duduk di kursi mereka dengan diam, orang-orang disekitar mereka yang menyaksikan merasa heran dengan mereka.

"Eeh lo bedua kenapa pada diam ?" tanya Ite

"Gak kenapa-napa, lagi males bicara aja" jawab Prilly

"Tumben banget, biasanya pagi-pagi lo bedua udah sibuk ketawa kayak dunia milik lo berdua" tambah Gilang

"Lagi puasa bicara kita" ucap Ali

Teman-teman sekelas mereka pun tertawa, tidak seperti biasanya meraka seperti itu. Ali dan Prilly pun berfikiran sama. Mereka heran kenapa mereka jadi sama-sama ngerasa canggung ya buat berbicara bedua setelah acara kemping semalam.

*****
Siang ini sekolahan Ali ada pertandingan basket dengan SMA xxx, Ali adalah capten di timnya, sudah berkali-kali Ali membawa kemenangan untuk sekolahnya.
Prilly yang selalu menonton pertandingan basket Ali selalu memuji kehebatan sahabatnya itu. Hari ini Prilly menonton pertandingan Ali lagi, ia duduk di kursi penonton yang disediakan. Pertandingan pun di mulai, sebelum memulai pertandingan Ali menoleh ke Prilly dan tersenyum dan di balas dengan senyuman pula oleh Prilly, tetapi dari samping Prilly mendengar seniornya berbicara.

"Ya ampun Ali tersenyum ke gue, sumpah gue meleleh" ucap Rachel

"Ya wajarlah Ali senyum ke lo, lo kan cantik" balas Niken

"Iya sih, semalam gue telponan sama dia. Gilak dia baik banget, rela gue pacaran sama brondong kalo berondongnya kayak dia" tutur Rachel

Mereka pun tertawa bersama. Prilly yang mendengar ucapan mereka seketika merasa panas di dalam hatinya. Dia berfikir bahwa Ali memang tersenyum pada seniornya bukan dirinya.
Lagi-lagi saat Ali berhasil memasukkan bola ke ring Ali tersenyum ke arah Prilly bahkan Ali melambaikan tangan tetapi malah Rachel yang merespon. Ali tak sedikit pun menoleh pada Rachel sehingga ia tak tau Rachel melambaikan tangan padanya, fokusnya hanya Prilly, dan tiap bola yang dimasukkannya ke ring itu biat Prilly, dan dalam hatinya kali ini ia harus meraih kemenangan lagi dan kemenangan kali ini lagi-lagi di persembahkan buat Prilly. Tapi dari tadi ia melihat Prilly hanya cemberut saat ia tersenyum tapi fokusnya tetap terjaga dalam pertandingan.
Prilly semakin gerah mendengar perkataan seniornya.

"Ntar selesai mereka tanding lo kasih minum ke Ali sana hel" ucap Niken

"Iya iya, gue juga berencana gitu" jelas Rachel

"Ya ampun ken, dia senyum dan ngelambaiin tangan ke gue, iiih sweet banget kan" tukas Rachel

"Iya hel, sweet banget, lo harus pacaran sama Ali, dia kan keren sebelum dia di sambet orang"

"Iya ken, gue bakalan deketin dia ekstra"

Prilly semakin gerah mendengarkan mereka dan akhirnya Prilly memutuskan untuk pergi meninggalkan lapangan basket. Prilly tak mau melihat adegan mesra Ali dab seniornya itu nanti saat pertandingan usai. Ali melihat kepergian Prilly, ia ingin mengejar tapi ia masih dalam pertandingan. Rasanya ia taj sabar ingin menyelesaikan pertandingan dan mengejar Prilly. Akhirnya pertandingan pun selesai dan kemenanggan lagi-lagi di raih oleh tim dari sekolah Ali. Ali mendapat piala sebagai pemain terbaik, ia ingin cepat-cepat memberikan piala itu untuk Prilly, saat dia ingin melangkah mencari Prilly tiba-tiba ada yang memanggilnya dari belakang.

"ALI"

Ali langsung cepat berbalik, ia pikir itu Prilly ternyata bukan.

"Ya, kenapa kak ?"

My HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang