Chapter 2

46 2 0
                                    

Tenang saja anna.. yang dikatakan waliyha hanya sebuah lelucon. Jangan percaya. ucap batinku.

“gak mungkin, ayo cepat, nanti acaranya  mulai” aku menarik tangannya.

“hai semuanya, apa kabar? Aku harap kalian semua baik baik saja! Yap, mala mini adalah malam terpenting dan terspesial kan? Ini adalah prom night sebelum kelulusan kalian dari LSHS ini, jadi.. ayo kitaaaaaa berdansa!” ucap MC itu dengan semangat.

“tepat waktu.” Waliyha dan aku masuk ke aula, disana kami melihat banyak pasangan yang sedang berdansa, aku dan waliyha berjalan ketempat makananan-makanan diletakkan. Ya.. apa boleh buat? Kami tidak punya pasangan berdansa.

“hai waliyha.. apakah kamu mau berdansa denganku?” Logan, cowok yang menurutku sudah lama suka dengan waliyha, akhirnya memberanikan diri mengajak waliyha berdansa. Jujru saja, logan orang itu orangnya sopan, baik, pintar, lucu, dan tampan. kalau waliyha dengan logan, aku setuju saja.

“um..” waliyha menunduk malu, ah anak itu ternyata bisa juga seperti itu haha. Aku menyenggol kakinya dan menyuruhnya pergi berdansa dengan logan.

“baiklah.. dan anna, bisakah kamu pegangkan iPhone-ku?” waliyha memberikan iPhone-nya kepadaku sebelum berdansa.

Dan.. here I am. Alone. Watching couples dancing.

Aku mulai memakan makanan yang kuambil tadi, sesekali aku melihat kearah waliyha yang sepertinya, sangat. Senang. Bisa kutebak, dia juga menyukai logan!

‘it all sounds like ooh, mm too young too dumb to realize, that you should have bought me flowers, and held my hand’ ringtone iPhone waliyha pun berbunyi, When I Was Your Man yang discover oleh Madilyn Bailey ini dijadikan ringtone oleh waliyha. Ternyata ada panggilan masuk, dari. Zayn.

“halo?” jawabku

uh, waliyha?” suara khas zayn terdengar dari sana

“um, maaf zayn. Ini aku anna, adikmu sedang.. berdansa” jawabku melihat kearah waliyha yang memeluk logan, karena music yang diputar itu, When I Was Your Man – Bruno Mars.

woah?! Berdansa? Benarkah? Dengan siapa? Haha, ternyata anak itu diam diam..” zayn? Tertawa? Ternyata, bisa juga dia tertawa… indah sekali!

Oh apa-apaan aku ini?!

“um ya, dengan Logan Johnson”

oh ya? Kudengar anak yang bernama Logan itu, anak yang baik?

“ya, dia anak yang baik, juga tampan, haha”

lebih tampan mana, aku atau dia?” pertanyaan macam apa itu zayn..?!

“menurut mu?”

kenapa kamu nanya ke aku? Kan aku yang nanyain kamu an..

“hm, aku gak tau.. mungkin saja..—“ oh waliyha, you’re my hero!

“hey, anna, siapa itu yang menelfon? Zayne?” Tanya waliyha, aku mengangguk dan memberikan iPhone-nya.

“ada apa zayn? Apa? Kenapa cepat sekali? Ugh, baiklah.” Setelah menutup telfon dari zayn, raut wajah waliyha berubah drastis! Dari senang sekali, dan sekarang menjadi marah sekali, dan sepertinya dia kesal?

“ada apa wee?” aku memanggil waliyha dengan ‘wee’ aku memperpendek panggilannya, dan menurutku itu cukup lucu.

“dia ingin menjemput kita setengah jam lagi, jadi kita akan dijemput jam setengah Sembilan!” waliyha melipat tangannya didada.

“oh sudahlah, tak apa.. atau mungkin dia ada urusan mendadak dan harus menjemput kitalebih dulu? Aku tau, kamu masih ingin bersama dengan.. logan kan? Ayo teman, jujur padaku hahaha” aku menyenggol bahunya pelan, pipinya memerah! Hah! Sudah kuduga!

“a-apa-apaan sih an, yasudah aku mau bilang ke logan kalau aku sebentar lagi akan pulang” dia pun melesat pergi kearah logan.

“sudah dibilang kelogan? Dan ngomong ngomong kenapa.. pipimu.. memerah?” aku melihat ke waliyha yang sepertinya lagi senang sekali, di senyum dengan sangat manis.

“hey weee, ada apa? Kenapa dirimu senyum terus?” aku menyuruhnya duduk disebelahku.

“logan an.” Dia melihat kearahku.

“ada apa dengan logan?” aku masih penasaran.

Awkward LoveWhere stories live. Discover now