#14

2.6K 137 0
                                    

***

Gista berjalan menghampiri Aga yang masih sibuk dengan iPhonenya.

"Ga."

Ia tahu jika Aga tidak akan menghiraukan panggilannya. Maka ia mengeluarkan suara nyaringnya yang membuat Aga terkejut.

"Agaaa!" teriak Gista.

"Anjir, apaan sih lo, Ta. Ya ampun, budek gue lama-lama tinggal sama lo."

"Oh, yaudah. Kao gitu kita urus perceraian kita biar lo gak budek tinggal sama gue dan lo bisa bahagia sama Tania."

Aga menoleh ke arah Gista yang memandanganya dingin.

Ia tertegun mendengar ucapan Gista. Menelan ludah yang terasa berat ia lakukan.

Matanya menatap ke arah gadis yang masih berstatus menjadi istrinya itu.

"Ta.."

"Gue urus perceraian kita besok. Biar lo bisa bersama-sama Tania. Kan kalo gak gini, lo gak akan bisa sama dia. Lagipula, gue gak mau dimadu."

Aga memutar otaknya, mencari kalimat yang pas untuk ia bicarakan.

"Gue urus semuanya. Sorry, akibat keputusan konyol gue. Lo harus repot-repot berurusan sama perceraian ini. Gue tau, Tania satu-satunya cewe yang bisa bikin lo bahagia. Gak kayak gue yang Cuma bisa bikin lo marah dan kesel. Lo udah nolong gue buat pisah dari orang tua gue, sekarang gue yang bakal nolong lo buat bersatu sama Tania."

Dengan menahan jutaan gejolak didalam dadanya, Gista berusaha untuk tidak mengeluarkan airmatanya didepan Aga.

"Thanks, Ta. Lo mau ngerti, gue akuin perasaan gue ke Tania belum sepenuhnya hilang. Tapi, apa lo-"

"Gue gak akan kenapa-napa. Lo tenang aja." Sambil menepuk pundak Aga, Gista melangkahkan kakinya menjauh beberapa meter dari tubuh Aga.

"Gue pulang ke rumah lama ya, Ga. Gue lagi kangen bonyok. Dan, lagi gak pengen diganggu."

Gista mantap melangkahkan kakinya menjauh sosok Aga yang masih terdiam.

Aga bahkan tidak tahu harus senang atau sedih. Disatu sisi; ia merasa bahagia, karena dengan begitu ia dapat bersama Tania. Tapi, disisi lain; ia juga merasakan kepedihan yang tak dapat ia jelaskan.

Ia bingung. Tersesat diantara kenangan masalalunya dan kehidupannya sekarang.

Langkah mana yang harus ia tempuh.

Sosok mana yang harus ia pilih.



When I Was Your WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang