#1

7.4K 222 0
                                    

*

Gista duduk diantara bangku-bangku kosong. Memandang hampa seluruh pemandangan yang ada dihadapannya. Hatinya membeku. Mencari-cari tempat untuk ia kembali pulang.

Gista lelah, saat hidupnya dihujam kenyataan bahwa ia tak lagi memiliki keluarga yang utuh.

Saat ia harus memilih, antara; ikut tinggal antara mamah atau papahnya atau menikah dengan orang yang tidak ia kenal.

Saat ia harus merelakan masa mudanya yang harus menjadi korban akibat keegoisan kedua orang tuanya.

Ia membutuhkan tempat bersandar dari segala ujian kejamnya dunia.

Ia membutuhkan tempat untuk hatinya mencurahkan segala keluh kesahnya.

Ia membutuhkan tempat untuk kembali pulang.

Ia lelah. Sangat lelah.

Dunia ini menjadi begitu kejam padanya, saat ia harus menghadapi kenyataan bahwa kedua orang tuanya harus bercerai.

Gista, gadis yang periang dan kekanak-kanakan.

Harus menghadapi cobaan yang bahkan ia sendiri tidak pernah menduganya.

Kini, ia hidup sendiri. Hatinya resah, perasaannya gundah.

Namun, ia tidak pernah menunjukkan pada dunia segala airmata yang selalu dipendamnya.

Ia mencoba untuk selalu tersenyum dihadapan pasang mata yang melihatnya.

Mencoba untuk menyembunyikan segala sakitnya dengan tawanya yang begitu polos.

*

Sesaat setelah ia sah menjadi istri dari sahabatnya. Ia duduk di balkon rumah milik Vania, di Jogja.

Ia baringkan tubuhnya diatas rerumputan. Menatap langit yang bertebaran penuh bintang.

Menerawang jauh, ke dalam pikirannya.

Mencoba mencari jawaban atas keresahannya selama ini.

Gista memang anak orang mampu, segala kebutuhannya selalu terpenuhi. Tapi, ada satu yang tidak ia dapat. Satu hal yang menurutnya adalah hal yang berharga dibanding apapun di dunia.

Perhatian tulus dari kedua orang tuanya dan keutuhan keluarganya yang harmonis.

Baginya, tak ada lagi hal lebih berharga selain kasih sayang dari kedua orang tuanya. Melebihi seluruh harta yang diberikan padanya.

Segala hal ia lakukan untuk mencuri kembali perhatian orang tuanya. Tapi, hasilnya nihil. Semua usahanya selalu berakhir sia-sia.

Mamah dan Papahnya yang siap bercerai dan memulai hidup baru dengan keluarga baru mereka masing-masing.

Gista bagaikan sebuah hal yang tidak diinginkan. Hidupnya terombang-ambing diantara deburan ombak kehidupan.

Ia tersesat tanpa arah, saat segala hal yang ia impikan harus berakhir tanpa diduga.

Mungkin, satu-satunya hal berharga yang ia miliki saat ini hanyalah; Aga.

Sahabatnya, temannya, rivalnya, juga suaminya – saat ini.

Deraian airmata ia curahkan dalam diam, menikmati segala rasa sakit yang menimpanya, mencoba menutupi segala luka yang ia terima.

Tak seorang pun akan tahu seberapa kecewanya hati Gista saat ini, seberapa hancurnya hatinya saat ini.

Tidak kamu, tidak Aga, dan tidak semuanya.



When I Was Your WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang