Ada apa denganku?

8.5K 730 18
                                    

Apa bermalam? Dikampus? Yang benar saja. Hanya demi surat sial yang notabene merupakan surat ku?
Tidak, aku memilih gantung diri dari lantai atas kampus ini dari pada mengakui.

Lihatlah semua mahasiswa baru berbisik-bisik, entah apa yang sedang mereka pikirkan kali ini. Perasaaan tertekan dan marah berbaur menjadi satu dalam diriku. Disatu sisi aku ingin segera mengakhiri permainan konyol ini, disisi lain rasa malu akan pengakuan ku pasti membuatku tak punya muka lagi esok hari. Bagaimana ini.

"Baiklah...kalian yang memilih. terpaksa aku akan menyuruh panitia memeriksa satu persatu dari lembaran biodata ini dan mencocokkannya". Ucap Dwi makin menambah kebisingan aula kampus ini.

Mataku mulai memeperhatikan keadaan sekitar, seolah diriku sedang mengumpulkan kekuatan dari caraku memandang mereka bergantian. Mungkin ada sisi lain dalam diriku yang berkembang ingin mengakuinsurat itu memang sumbernya dari ku. Mantra penguat yang kuucapkan berulang-ulang dalam hatiku terus menyertai iring-iringan degup jantungku. Kuakui aku mengulur waktu dengan tindakan ku yang tak bisa dikatakan baik kali ini.

"Rend, gila ya..tu pembuat onar. Masih Tega dia ngak ngaku dan nahan kita disini berlama-lama. Mandul tahu rasa".

Ah...keberanianku surut lagi mendengar mayang memaki. Kekuatan yang kukumpulkan perlahan meluruh, seiring tudingan yang dialamatkan pada penulis surat sialan itu. Dan beruntungnya karena itu aku. Uhh...

"Kalo saja gue bisa berbuat banyak. Pasti uda dari tadi gue lakuin. Apa kek, ato gue pura-pura pingsan kali ya? . Sial bener baru masuk aja udah dag dig dug kayak gini. Ogah gue ikut bina aksi nanti". Imbuhnya lagi.

Aku tak ada bedanya dengan pengecut bukan? Bahkan mengakui selembar suratpun bahkan tak sanggup. Bagaimana mungkin aku berani lebih baik lagi kedepan nya nanti.bukankah Ini hanya sebuah surat, dan tak lebih berarti dari apapun bukan? Mengapa sulit sekali mengajak mulutku terbuka untuk memgakuinya. Kemana perginya keberanianku yang dulu.

Yang kulihat selanjutnya adalah, gerakan mayang yang mengusikku karena ia berjalan dan meninggalkanku, menerobos barisan teman-teman yang memang duduk memenuhi ruangan itu. Kulihat ia berjalan sambil melirik tajam ke arah panitia.

"Maaf kak. Saya yang menulis surat itu. Bisakah tolong untuk hargai waktu kami?". Pengakuan mayang bagai petir ditelingaku. Aku melongo sebagai dampak dari ucapannya yang mengundang geger seluruh ruangan. Suit-suit tan menggema bagai gemuruh memenuhi aula. Mayang apa yang kau lakukan.

Pandangan mataku mengabur, entah karena sedih ada yang mewakiliku. Ataukah mengamini segala sikap pengecut yang menahan diriku untuk mengakuinya. Pengakuan mayang, tiba-tiba mengundang lelaki yang kukagumi untuk mendekatinya. Kulihat ia memperhatikan mayang dengan seksama, lalu kembali duduk ditempatnya lagi dan menyilangkan kedua tangan nya. Sebagian dari teman-teman ku riuh memuji keluwesan lelaki itu dalam melakukan semua hal dalam gerak pastinya. Seakan tak ada kikuk yang menyertai iringan gerakannya. Ia tersenyum seraya mengangkat kedua alis nya lalu berkata.

"Kalau memang kau yang membuatnya, coba lah untuk meyakinkan ku. gemakan isi surat itu tanpa melihatnya di depan teman-temanmu".

Gila..benar - benar gila

*****
Selamat malam minggu. Semoga updaten saya dapat membantu menghilangkan kejenuhan malam minggu, sama hal nya dengan yang saya rasakan karena menunggu memang adalah hal yang menjenuhkan. Yap. Novel BL? Masih membutuhkan 8 hari kerja lg, ini laporan dari penerbit. Mari sama-sama bersabar untuk hasil yang memuaskan dan tidak mengecewakan. Saya sengaja menggunakan jasa editing agar bahasanya layak untuk dikonsumsi di ranah pikir teman-teman sekalian. Terimakasih atas komentar positif dan negatif dari kalian. Yang saya percaya tak ada jalan lurus saat jejak menapaki bumi, bahkan tak jarang duri,kerikil tajam menyertai diperjalanan mencapai tujuan bukan?

Apa lagi ya? Itu saja dulu, salam hangat untuk kalian semuanya.

Bulir cinta Dwi RendaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang