Halo semuanya!
Maaf banget aku nyemakin notif malem-malem dan ternyata bukan update pula:') ((anaknya gak suka php kok maapkeun)) tapi aku cuma mau kasi tau kalau Unsent Letters sekarang udah punya soundtrack(?) sendiri. Yeay!
Jadi, sedikit bocoran, di surat terakhir Kejora nanti bakal ada satu lagunya Constant Star yang dia dengar. ((Kok bisa denger Kak Els? Kejora ke konser Raffa apa gimana? Mereka ketemu gak? I'll save it for later HAHA)). Nah, jadi kembali ke soal lagu, judul lagunya itu And I Know. Liriknya sama kayak One to Me, aku bikin sendiri /halakh/ jadi yha..
Anyway, poinnya adalah, berbeda dengan One to Me yang cuma lirik tanpa nada, And I Know ada nadanya! Woho, I'm totally excited. Jadi, kepada kalian semua pembaca Unsent Letters, I present you the (un)official soundtrack for Rafara's story; https://m.soundcloud.com/aulia-nanda/and-i-know-original
Jadi temenku di kampus dengan murah hatinya nawarin buat cariin nadanya, hayuk kita ramai-ramai bilang makasih sama mas Nanda ((bisa dicari di askfm aulianandahp, silahkan dengerin covernya di soundcloud juga, mas Nanda semacam Justin Bieber 2.0 kalau di kampus ngehehe *digaplok* *dilemparin batu*))
Aku personally suka banget:') Jadi kalau kalian merasa jadi pembaca setia(?) Unsent Letters hayo jangan diem aja pada cari di soundcloud lagunyah hihi and dont forget to tell us what you think! Silahkan tinggalin komentarnya di sini juga boleh, di askfmku boleh, atau ramein askfm mas nanda juga boleh HAHA, kasi tahu pendapat kalian gimana soal And I Know hihihi.
Supaya feelnya lebih kerasa(?), aku kasih sneak peak adegan last chapter tentang lagu itu yah! Semoga suka dan maaf belum bisa lanjut update karena kuliah lagi padet banget:( Makasih untuk kalian yang udah sabar nungguin cerita ini dan gak bosen-bosennya support aku. You're all one in a million. Hope you enjoy this one!
***
Sebelum menyanyikan lagu terakhir, kamu berbasa-basi sebentar pada penonton. Menanyakan apakah mereka menikmati konsernya sejauh ini yang dibalas mereka dengan teriakan. Kamu lalu tertawa, berjalan ke sisi kanan panggung dan menatap kerumunan dengan pandangan menerawang. "Lagu terakhir ini... adalah single terbaru Constant Star." Aku bisa mendengar desahan kecewa yang meluncur dari bibir penonton. Mungkin karena mereka menyadari konser akan segera berakhir.
"Lagu ini.. punya makna yang cukup dalam buat gue." Aku membeku saat mendengar kalimat yang kamu ucapkan. Apa itu berarti kamu menulis sendiri lagu itu?
Dari layar, aku bisa melihat sorot lelah yang memancar dari kedua matamu saat kamu berkata, "This song reminds me of the summer breeze and how the warm wind caress her skin. This song reminds me of High School and how good it feels like to hold her hand. This song reminds me of starry sky and how the moon smile as it watches us." Keheningan menyelimuti seluruh penjuru ruangan saat kamu menghentikan ucapanmu. Samar-samar aku bisa melihat senyum muram muncul di bibirmu.
"This song reminds me of distance and how hard it is to control our ego. This song reminds me of slamming doors and broken promises. But mostly," Kamu menarik napas dalam-dalam sebelum menghembuskannya dengan berat. "This song... reminds me of her and my lousy decision to let her go. It's called And I Know."
Intro dengan petikan gitar yang sendu langsung memenuhi seluruh penjuru ruangan. Mataku mendadak terasa panas. Apa arti semua kalimat yang kamu ucapkan tadi, Raf? Apakah kamu menujukan semua kalimat itu untukku? Apakah masih ada kemungkinan, meskipun hanya seujung kuku, kalau kamu masih merasakan hal yang sama denganku?
And I know that we can't ever turn back time
And I know that not everything will last
And I know that I've hurt you that much
But you're still the place I belong
You're the one I want to come home toAir mataku langsung menetes tanpa ampun saat kamu menyanyikan refrain dari lagi itu. Dadaku terasa sesak. Terlalu banyak emosi yang bersarang di sana. Ada haru yang menyusup saat tahu kalau kamu masih memikirkan tentang kita. Namun di satu sisi, ada sakit yang menyiksa saat menyadari kalau semuanya sudah terlambat.
Ya, Raffa, kita memang tidak bisa memutar balikkan waktu sehingga apa yang kita punya kini murni tinggal kenangan. Kita juga sama-sama tahu kalau tidak ada satu hal pun yang akan berjalan selamanya. Dan, ya, Raffa, you did hurt me that much. Tapi kalau aku masih boleh memilih, aku pasti akan memilih kamu. Aku selalu memilih kamu, Raffa, bahkan sejak hari pertama kita bertemu, saat aku belum mengetahui namamu.
***
Ps. Jangan lupa didengerin loh, lagunya, hayolo:3

KAMU SEDANG MEMBACA
Unsent Letters
Teen Fiction[TELAH DITERBITKAN oleh Penerbit Grasindo, 2017. Tersedia di Gramedia] - the first nine chapter's still available for preview - "Kamu selalu berkata kalau aku ini bintang yang paling terang. Bintang yang memberi kamu inspirasi saat otakmu buntu menc...