Berita Baru

64 7 0
                                    

Dinding berwarna putih dan aroma rumah sakit yang sangat khas menyeruak ke dalam penciuman gadis itu, Keyla terbangun dari tidurnya. Rupanya Nathan tengah memandangnya sejak tadi, lalu gadis itupun tersenyum.

"Udah makan?" Tanya Keyla.

Nathan menggeleng, "belum."

"Yaudah aku ambil makanannya dulu ya." Ucap Keyla.

"Suapin ya." Pinta Nathan.

"Manja!" Ucap Keyla mencibir.

Saat Keyla akan membawa makanan, di sofa berwarna putih itu ternyata ada seseorang yang tengah tidur pulas menjadikan tangannya sebagai bantalan.

Jeevan.

Mengingat kejadian semalam membuat Keyla tersadar mungkin Jeevan mendengar percakapan antara Keyla dan Nathan dan itu sudah pasti membuat hati Jeevan akan terluka.

"Sejak kapan lo disitu?" Tanya Jeevan dengan wajah bangun tidurnya. Benar-benar tak ada yang berbeda tetap ganteng bahkan kegantengannya meningkat 360 derajat. Ok, ini lebay.

"Umh, gak lama. Lo kok gak pulang sih? Bukannya hari ini sekolah?" Tanya Keyla.

Jeevan bangkit dari sofanya, "nunggu lo."

Nunggu lo.

Perkataannya terngiang-ngiang di telinga Keyla.

"Hah?"

"Gue mau balik. Lo ikut juga?" Tanya Jeevan

Keyla menggeleng, "gue mau nunggu Nath disini."

"Gue nunggu lo dan lo nunggu Nath. Cukup menarik." Ucap Jeevan pelan.

"Lo ngomong apa?" Tanya Keyla bingung.

"Gak ada. Gue balik ya." Ucap Jeevan lalu menepuk pelan pundak Keyla.

"Eh Jeev tunggu!" Teriak Keyla membuat orang-orang yang berlalu lalang melihatnya.

"Yap?"

"Gue titip absen ya." Ucap Keyla lalu nyengir

"Siapa bilang gue mau masuk sekolah?"

Tanpa berkata lagi Jeevan langsung pergi dari hadapan Keyla, gadis itu meringis, lagi-lagi Jeevan bolos.

---

Keyla memasukkan nasi dengan sayur tahu ke dalam mulut Nathan, hari ini gadis itu tak masuk sekolah karena menemani Nathan yang sedang sakit.

"Kata dokter, kamu bisa pulang hari ini." Ucap Keyla

"Bagus dong." Jawab Nathan ditengah kunyahannya.

Keyla berhenti sejenak membuat Nathan menoleh ke arah Keyla, "tapi jangan dulu masuk sekolah deh."

Nathan mengernyit, "lah kenapa? Bukannya kalau dokter memperbolehkan pulang itu tandanya sembuhkan. Lagipula lukanya gak parah-parah banget, Keyla."

Keyla meringis, "ish, tapikan belum sembuh total. Aku gak mau ya kamu sakit lagi."

Nathan tersenyum tipis, "Gak masalah sih, apalagi kalau ditemenin sama bidadari."

Blush! Pipi Keyla memerah.

"Cie demen banget blushing sih." Goda Nathan.

Keyla mengerucut sebal, "sakit gak sakit tetep aja nyebelin, huh."

"Hahaha udahlah gak usah ngambek, tambah cantik loh." Goda Nathan lagi di sela tawanya.

Drrrt drttt

"Ponsel kamu bunyi tuh." Ucap Nathan seraya melirik ponsel Keyla yang tergeletak dimeja.

"Ah palingan spam anak kelas." Jawab Keyla tak peduli.

"Siapa tau penting, Keyla." Ucap Nathan lagi.

Jika Nathan sudah memanggil dengan sebutan 'keyla' pasti saja lelaki itu sedang serius.

Klik!

Keyla membuka lockscreen ponselnya dan benar saja beberapa percakapan di chatroom kelasnya sudah bejibun.

"Tuhkan aku bilang a---"

Ucapan Keyla menggantung karena matanya terhenti pada satu kalimat yang dikirim oleh teman sekelasnya.

"Kenapa Key?" Tanya Nathan, Keyla tetap acuh seperti pendengarannya benar-benar tertutup kali ini.

Gerry : PHS kedatangan murid baru tjoyyy

Januari : basi gue udah tau. Mantep

Hani : siapa sih emang?

Gerry : pelem

Hani : namanya pelem?

Kiki : wkwkwk

Nino : bego dipelihara shei wkwkkw

Hani : cot no!

Januari : namanye Ashilla Careena Putri

Gerry : ACP. Ah cantik pisan euy wkwkwk

Ashilla Careena Putri

Gadis itu.

Gadis yang terlihat akrab sekali dengan Jeevan kini satu sekolah dengannya.

Apa yang akan terjadi? Apa Keyla harus mempertahankan Jeevan dan memperjuangkannya lagi? Tapi bagaimana dengan Nathan?

Hai gauys!  Maaf untuk part kali ini sedikit banget ya. Next part lebih baik lagi deh di usahakan. Happy reading:)

HopeloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang