Rencana atau Bencana

41 8 0
                                    

Keyla duduk di bangkunya dengan kakinya yang bertumpu pada salah satu bangku kosong disampingnya, punggungnya ia senderkan di dinding. Posisi yang sangat nyaman. Keyla memandang setiap sudut kelasnya, sunyi dan senyap. Gadis itu datang terlalu pagi, sebenarnya itu memang sengaja karena ia tidak suka keramaian pagi hari. Ditambah dengan rumor siswa baru yang cantik datang ke sekolahnya, itu sedikit mengusik ketentraman Keyla bukan karena ia takut tersaingi oleh anak baru itu. Hanya saja, hubungan Ashilla dengan Jeevan yang kelihatannya begitu dekat sedikit mengganggu perasaannya.

"Key, Nathan kapan masuk?" Tanya Bryan yang entah datang darimana kini sudah ada disamping Keyla, lelaki itu memasukkan kedua tangannya di masing-masing saku celananya.

"Nath masih perlu istirahat, mungkin dia 2 hari ini gak akan masuk." Ucap Keyla, Bryan hanya manggut-manggut gak jelas lalu pergi lagi keluar dari kelas. Benar-benar cowok aneh!

Jam sudah menunjukan pukul 06.30 seiring berjalannya waktu, siswa-siswi makin ramai dikelasnya. Keyla memasangkan earphonenya dan memainkan ponselnya.

Beep!

1 pesan line masuk.

Nut: hai cantik

Keyla tersenyum sesaat melihat pesan masuk dari kekasihnya, terkadang Nathan terlalu baik bagi Keyla dan itu alasan mengapa Keyla tak pernah bisa memutuskan hubungannya dengan Nathan.

Key : Hai jelek

Nut : Jelek tapi cinta nih yee

Key : apaansih

Nut : Gimana disekolah? Pasti gak seru karena gak ada gue ckck

Keyla tertawa kecil sebelum membalas pesan Nathan. Keyla menengadahkan kepalanya menatap ambang pintu kelasnya, Jeevan masih belum datang. Saat Keyla akan memalingkan wajahnya ke arah lain, seorang laki-laki masuk dengan ketampanannya yang tak pernah pudar menurut Keyla, gadis itu tersenyum. Saat akan menyapa Jeevan tiba-tiba seorang gadis berparas cantik mengikuti Jeevan dari belakang. Keyla tahu siapa dia.

Ashilla.

Gadis itu ternyata satu kelas dengan Jeevan dan Keyla, hal itu makin membuat ketenangan Keyla sedikit terusik.

Jeevan melewati bangku yang diduduki Keyla, laki-laki itu meletakkan tasnya di mejanya. Jeevan bahkan tak sedikitpun menyapa Keyla, gadis itu merasa terasingkan.

"Hai! Lo Keyla kan?"

Keyla menoleh, "Ashilla?"

Ashilla tersenyum, ia memilih duduk dibangku samping Keyla. Keyla pikir Ashilla akan meminta izin untuk satu bangku dengannya tapi pikiran itu salah, gadis disamping Keyla justru menyimpan tasnya dibelakang bangku Keyla. Keyla menoleh, dibelakangnya ada Jeevan. Itu berarti Ashilla satu bangku dengan Jeevan.

Galau gulanda merana.

"Sekolah disini ternyata asyik ya!" Curhat Ashilla.

Keyla tersenyum kecil, "ya emang apalagi kalau lo udah kenal sama Bryan dan Kevin"

"Loh? Gue kenal kok sama mereka." Ucap Ashilla.

Keyla bingung, "udah kenalan?"

Ashilla tersenyum senang, "dikenalin sama ecan."

Keyla tambah bingung, "ecan? Kok baru denger namanya?"

"Ecan itu Jeevan, aku biasa manggil dia ecan dari kecil." Ucap Ashilla sambil tertawa kecil.

Terbiasa.

Dari kecil.

Perkataan itu sedikit menohok dihati Keyla, gadis itu menahan airmatanya agar tak tumpah.

"Oh dari kecil ya..." sindir Keyla.

Jeevan yang sedang tidur pun merasa tersindir dengan perkataan Keyla, Jeevan menatap punggung Keyla dari belakang.

"Shil, lo dipanggil bu Wanti ke ruang bk." Teriak Doni, anak kelas sebelah.

Ashilla mengangguk ia beranjak dari duduknya, "Key gue kesana dulu ya."

Keyla mengangguk dan tersenyum. Ashilla melangkahkan kedua kakinya tapi ia memutar balik tubuhnya dan berlari kecil menuju bangkunya.

"Ecan aku kesana dulu, ok." Ucap Ashilla dengan kedipan matanya sedangkan Jeevan hanya tersenyum.

Ashilla sudah melewati ambang pintu, ia sudah keluar kelas. Keyla memainkan bolpointnya lalu menancapkan pada meja, mencoret meja hingga ada goresan dalam di mejanya. Keyla menoleh ke belakang, Jeevan masih santainya dengan tas yang dia jadikan bantalan.

Dia gak tau gue cemburu? Jeevan kok bego sih?  Gerutu Keyla dalam hati

Keyla menarik tas Jeevan, laki-laki itu menatap Keyla bingung dan sebal karena sudah mengganggu tidurnya.

"Apaan sih lo! Sakit tau kepala gue!" Ucap Jeevan kesal.

Keyla cemberut, "pake tas ini nih biar makin cinta! Ngiler aja sekalian!" Ucap Keyla lalu melemparkan tas milik Ashilla. Keyla beranjak dari bangkunya, memangku kedua tangannya dan memasang muka sebal, cemburu dan marah.

"Lo pikir gue gak sakit apa? Sejak kapan coba namanya berubah jadi Ecan? Sok special banget sih, emangnya martabak, kenapa gak sekalian dikasih telor dan bawang yang banyak. Sekalian kasih cabe, biar jadi cabe cabean!" Gerutu Keyla disela-sela jalannya.

Jeevan yang sedang menatap punggung Keyla yang makin menjauhpun tertawa kecil, gadis itu ternyata cemburu.

"Mulut lo sampe manyun gitu deh. Pengen nyium gue." Ucap Jeevan greget.

Keyla melangkahkan dirinya ke toilet wanita, gara-gara terus menggerutu gadis itu sampai menahan rasa ingin buang air kecilnya. Keyla memasuki bilik toilet kedua. Saat ia akan keluar dan ingin mencuci tangannya, tiba-tiba suara seseorangpun terdengar jelas ditelinganya dan Keyla tahu siapa itu.

"Vanya gue kangen! Pokoknya gue bakal balik setelah dapetin Jeevan lagi dan ngancurin cewek bego yang ngejar-ngejar Jeevan selama ini."

Ini suara Ashilla.

Mana mungkin Ashilla tega menghancurkan Keyla? Tapi apakah cewek bego yang dimaksud Ashilla adalah Keyla?

"Iya Nya, namanya Keyla Chiller Mahesa. Pokoknya gue udah punya rencana buat ngancurin cewek itu."

Ngancurin gue?  Batin Keyla.

----

Ni hao! Ini ceritanya pendek ya? Okelah gak terlalu pendek dibanding cerita sebelumnya. Curhat dikit deh ya? Gue kan bentar lagi mau UAS dan UN. So, kalau telat update sorry banget yaaa! Pokoknya gue minta doanya sama kalian, biar dilancarkan biar nanti bisa nulis lagi di watty. Ceritanya bakal tetep lanjut kok, asal jangan lupa vote and comment biar semangat nulis hehe

HopeloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang