GALAU

10K 579 6
                                    

Saat aku melangkah keluar kamar rumah sakit kembali hp-ku berbunyi. O ow.. aku tegang ketika melihar caller ID yang muncul di hp-ku. Dia pasti sangat cemas sampai-sampai dia menelpon hp-ku. Aku angkat teleponnya dengan ragu-ragu.

"Angel, kamu baik-baik saja? Apa yang terjadi?" tanyanya langsung kepadaku dan terdengar sangat khawatir dari nadanya.

"Aku baik-baik aja ko pa. Papa ga usah khawatir. Dari mana papa tau aku ada disini?" tanyaku pelan.

"Dokter Jaya yang telpon papa.." Sial itu Dokter mulutnya lemes amat. "Sekarang tetap diam disitu, Clara akan menjemputmu dan ingat tidak ada bantahan. Papa akan meleponmu ketika sudah sampai dirumah. Mengerti?" cecarnya.

"Yes, Sir." Aku kembali masuk ke dalam ruanganku dan langsung duduk di atas kasur. Kedua pria yang masih ada di dalam sana melihatku dengan tatapan aneh sekaligus lucu.

"Kenapa kamu balik lagi nona?" Tanya Daniel menggodaku.

"Bukankah kau sudah cukup umur untuk mengeluarkan dirimu sendiri dari rumah sakit ini?" ledek Jason. Aku diam dan cemberut, males menanggapi kedua pria ini. Aku sebenarnya takut papa marah dan pasti aku akan diasingkan lagi ke tempat lain. Melihatku tidak bereaksi Jason menghampiriku dan duduk disebelahku, "Are you Okay?" Tanya Jason kepadaku. Aku menatapnya dalam diam. Entah apa yang aku rasakan. Aku hanya ingin terus menatapnya seperti ini. Lama aku menatapnya dan dia menatapku juga.

"Apa ada yang sakit? Atau kamu merasa pusing?" aku diam tidak menjawab pertanyaannya.

"Aku akan panggilkan dokter sekarang." Ketika dia akan beranjak pergi aku menangkap tangannya dan berkata, "Ngga ko aku baik-baik saja." Dia kembali duduk disampingku.

"Aku lagi nunggu jemputanku. Bisakah kamu duduk disitu sebentar?" kataku sambil menatapnya. Aku merasa sedih sebentar lagi pasti aku akan pergi untuk selama-lamanya dan tidak dapat bertemu dengannya lagi. Setiap aku membuat masalah pasti aku akan berpindah rumah. Jauh dari tempatku sebelumnya, aku sudah betah diem disini. Bukan karena pria yang ada dihadapanku saat ini (tapi iya juga sih) tapi karena dulu aku dibesarkan disini jadi aku merasa nyaman tinggal disini.

Dia menatapku bingung, hahaha sepertinya aku juga bingung kenapa aku bisa bersikap seperti ini padanya. "Jason, bisakah aku berfoto denganmu?" kata-kata itu yang keluar dari mulutku setelah sekian lama menatapnya.

"Aku harus memanggil dokter, sepertinya kepalanya benar-benar harus diperiksa." Daniel langsung keluar kamar untuk memanggil Dokter. Sedangkan Jason masih menatapku, aku tidak tau kenapa dia menatapku seperti itu. Apa dia mengenaliku? Sepertinya tidak karena kemarin malam riasanku sangat tebal dan mataku, aku buat hitam. Jauh dari penampilanku sekarang. Aku yakin dia tidak mengenaliku.

Lalu kami berdua menoleh ke arah pintu yang terbuka disana ada Dokter Jaya dengan Daniel dan Clara yang ada dibelakangnya. Dia lari menghampiriku dan langsung memelukku. Tiba-tiba bulir air mataku mengalir begitu saja. Dia tersentak kaget.

"Hei, Angel apa kamu baik-baik saja? Kenapa kamu menangis?" tanyanya khawatir dia memeriksa setiap sudut di tubuhku. "Apa ada yang sakit?" aku diam dan menghapus air mataku yang keluar. Aku ingin bilang sakitnya tuh disini didalam hatiku (hahahaha Cita Citata banget).

Lalu Dokter Jaya menghampiriku, "Kamu kenapa Eve? Ada yang sakit? Baru kali ini saya melihat kamu menangis selama dirawat disini. Padahal benturan yang terjadi tidak terlalu parah."

Aku masih diam lalu menghela nafas. Clara lalu melirik Jason.

"Kamu siapa?" tanyanya judes.

"Aku Jason orang yang mobilnya ditrabrak oleh dia dan itu Daniel sekretarisku orang yang mengantarkan dia ke rumah sakit ini." Rasanya sakit sekali mendengar kata "dia" yang terucap dari mulutnya.

Just MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang