BEGIN AGAIN

8.4K 507 4
                                    

Karena aku lagi seneng dan mendadak ide mengalir begitu saja. Aku update nih. Jangan lupa di vote sama di coment ya. Thank's juga ternyata viewersnya hari ini udah 3K aja. Itu menjadi sumber kekuatan untuk aku menulis. Love you all Readers #pelukciumpipikananpipikirisatusatu.

Enjoy it.

"Wow, luar biasa Daniel, coba lo bilang ke gue barusan itu mimpi." Kataku masih tidak percaya akan apa yang aku dengar barusan. Tapi Daniel menjawab dengan mengangkat kedua bahunya yang ngebuat gue yakin barusan itu nyata.

Aku pun tertawa sekencang-kencangnya, suara tawaku menggelegar di sepenjuru apartmentku ini.

Lalu aku duduk mengusap kepalaku dengan frustasi, "Apa gue barusan dicampakkan oleh seorang wanita?" tanyaku setengah tertawa frustasi kepada Daniel.

"Mungkin." Jawab Daniel singkat.

"Gue ga bisa terima ini. Ga bisa. Gue harus susul dia." Aku segera beranjak dari kursi ingin mengejar Jasmine tetapi tanganku di tahan oleh Daniel.

"Seorang laki-laki sejati tidak akan pernah mengingkari perkataan yang pernah diucapkannya." Aku diam terpaku di tempatku berdiri, apa yang diucapkan oleh Daniel itu benar. Aku harus menepati perkataanku tentang apa saja yang dia minta akan aku beri dan kini dia minta aku untuk melupakannya, aku harus mencoba untuk melupakannya.

"Fucking shit reward. Shit. Gue bener-bener sial. Arrrrrggggggg !" Aku berteriak-teriak sambil menendang-nendang pintu kamarku melepaskan semua kekesalan di hati.

**

Aku berjalan ke dalam rumah dengan lemah, letih, lesu dan lunglai seperti orang terkena anemia parah. Berjalan dengan gontai seperti zombie. Aku seperti baru putus cinta padahal aku belum jadi pacarnya secara resmi. Selesai sebelum di mulai itu sangat menyedihkan. Mungkin dia yang akan cepat move on daripada aku. Hahahahahahaha aku tertawa sendiri ketika masuk rumah. Lalu aku tutup pintu dengan menendangnya sekuat tenaga.

"Kamu habis dari mana Eve?" Tanya papa yang tiba-tiba saja muncul dibelakangku seperti hantu botak.

"Astaga, papa mengagetkanku saja. Aku kira papa hantu." Jawabku sambil memegang dadaku karena kaget sambil tertawa-tawa mencoba mengusir rasa sedihku.

"Tangan kamu kenapa?" Tanya papa sambil mengambil tanganku yang bersemayam diatas dada. Oke pasti aku kena marah lagi. Aku tertunduk dia tidak menjawab.

Papa menarikku ke dalam pelukkannya, sepertinya dia tau jawabannya tanpa aku harus jawab.

"Ayo, makan kamu sepertinya belum makan dari siang." Papa menuntunku ke meja makan disana ternyata ada Clara, Brian dan Han sedang makan bersama. Ketika aku masuk tiba-tiba mereka semua menghentikan aktifitasnya serentak. Papa menyediakan kursi untukku. Aku duduk disamping papa. Clara mulai menghidangkan Chicken Cream Soup kesukaanku. Tercium aromanya sangat lezat membuat perutku kegirangan hanya dengan mencium aromanya saja.

"Makanlah sebelum dingin." Kata papa sambil mengusap-usap punggung tanganku. Aku makan dalam diam menghabiskan Soupku dengan cepat karena memang aku kelaparan. Tadi siang keburu datang mami nya Jason. Aduh sial jadi inget lagi, maminya yang begitu manis, periang walau sedikit drama queen. Aku menghela napas panjang. Mata semua orang tertuju padaku.

"Kenapa?" Tanya Clara sambil membulatkan matanya yang besar.

"Ga apa-apa. Boleh ga minta satu mangkuk lagi, hihi laper." Kataku pada Clara sambil sedikit tersenyum malu-malu.

"Tentu aja boleh. Ya ampun. Tunggu ya aku ambilin." Clara beranjak dari duduknya pergi ke arah dapur untuk mengambilkanku semanggup soup hangat dan kini tinggal ke tiga pria dihadapanku menatapku dengan sorotan mata penasaran.

Just MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang