Kenangan & Tekad

316 29 0
                                    

"Long time no see, haruka" kataku. Mungkin ia akan ingat jika aku berbicara seperti itu

"Yuuko" kata haruka kaget

"Bagaimana keadaanmu?" Kataku sambil meletakan tas di sebelah tempat tidur haruka

"Baik baik saja. Lukanya tidak cukup parah, tapi aku harus mengikuti rehab untuk mencegah kerusakan kaki saat bermain basket" katanya santai

"Lebih baik kau cepat sembuh atau juniormu akan sedih" kataku

"Jadi kau menggantikan aku?" Tanyanya

"Mereka datang kemarin pagi pagi ke asramaku Dan memohon kepadaku." Kataku

"Mereka cukup bagus" kataku

"Memang. Ahh, andaikan saja aku hati hati" katanya agak menyesal

"Kau sudah hati hati, hanya saja entah kenapa, kau selalu tidak beruntung" kataku bercanda

"Padahal aku sudah membeli jimat" katanya sedih bercanda

"Kau ingat, dulu saat kita di LA, kau pernah jatuh karena tali sepatumu sendiri?" Kataku sambil mengingat masa lalu

"Tentu saja. Aku bahkan pernah kena marah gara gara masalah ring basket yang tiba tiba jatuh karena aku menshoot bola disana" katanya

"Aku jadi ingat. Setelah kau balik, kenapa kau tidak menelponku? Setidaknya kirim kabar" kataku sambil menatapnya tajam

"Itu karena.. Saat aku tiba di bandara, hpku terjatuh ke lantai Dan sialnya ada eskrim jatuh diatasnya" katanya sambil senyum sendiri

"Kenapa kau tersenyum?? Tapi kalau tidak ceroboh bukan haruka namanya" kataku sambil tertawa kecil

"Eeh?? Aku tidak seceroboh itu!!" Bela haruka

"Baiklah baiklah. Omong - omong, kau juga tidak mencariku di sekolah" kataku

"Sudah kok. Kau tahu kan kalau aku buta arah, tapi aku sekelas dengan yuki kok. Memang dia tidak memberi tahu?" Katanya agak bingung

"Ti..dak. Aku akan berbicara dengannya nanti" kataku agak kesal. Jadi selama ini yuki-nii selalu bertemu dengan haruka Dan ia tidak memberitahu ku sama sekali?

"Jadi apa yang memutuskan mu untuk membuat klub basket perempuan, kau pasti tahu sejarahnya bukan?" Tanyaku penasaran

"Ini tahun terakhirku" katanya Dan itu membuatku kaget

"Tahun depan, kami akan pindah ke Kyoto. Kau tahu kan bagaimana orang tuaku? Selalu memaksaku untuk pergi ke sekolah yang berstandar tinggi dengan harapan mengambil alih keluarga. Dan aku mempunyai firasat bahwa aku tidak akan sempat bermain basket secara serius lagi. Aku memilih teiko karena sekolah ini termasuk standar orang tuaku Dan disini ada sistem asrama. Jadi setidaknya aku mempunyai kebebasan" curhatnya

"Dan kau membuatnya di saat kau kelas 3?" Tanyaku

"Aku sudah mencobanya sejak kelas 1. Karena sejarahnya, banyak murid yang tidak mau karena takut terulang lagi. Kebetulan tahun ini aku mendapat mereka sebagai juniorku Dan teman asrama" katanya

"Mereka tahu sejarahnya?" Tanyaku

"Tidak. Tapi setelah kita mendaftar, sekretaris osis itu menceritakannya dengan alasan sebagai peringatan" katanya agak sedih

"Tapi untungnya mereka tidak begitu peduli. Mereka ingin tetap di klub" katanya kembali senang

"Bagaimana dengan pebimbing Dan pelatih?" Tanyaku

"Kami meminta takumi-sensei, dia orangnya cukup baik. Walaupun ia tidak bisa menjadi pelatih, setiap hari ia mengamati Dari lantai 2 walaupun cuma sekedar melihat." Katanya

Teiko's basketball 『KNB』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang