Ini pertamaa #1 part satu yg absurd dan gaje. Hope u like this.
Okay
.
.
.
"Aku tak sedekat itu dengannya! Asal kau tahu, memiliki satu batang hidung rasanya sangat berat, bagaimana mengurusi dua-""Maksudmu?"
"Maksudku? Jelas maksudku aku lelah, Jungkook. Kau harus mencari rumah sendiri. Aku sudah cukup lama dan.. Aku kerepotan," wajahnya dipenuhi wajah lelah yang dicurahkannya, membentuk sebuah kerutan di keningnya.
Lelaki didepannya menunduk, menyerna perkataannya yang membuatnya menyunggingkan bibirnya kebawah, dia kecewa.. Dan juga bersalah.
"Ya. Kau benar, Yeonji. Aku harus mencari tempat tinggal. Aku sudah merepotkanmu, aku tahu." Jungkook, pria itu terlihat meninggalkannya dengan wajah lesu yang menunduk, kemudian menuju kamarnya untuk membereskan pakaian-pakaiannya. Ia sudah memutuskan untuk meninggalkan rumah Jung Yeonji beberapa detik yang lalu.
Dan bisa apa lagi, ia hanya menumpang dan merepotkan. Tatkala ia masih menjadi sahabat Yeonji yang "dulu", tak ada perubahan seperti ini pastinya. Sungguh berkesinambungan.
Tak hanya hatinya, Jungkook sendiri pun lelah, ia harus bertopang dagu membiarkan sahabatnya menikmati hidup 'baru' yang selalu terngiang-ngiang dipikiran Jungkook. Yang ia pikirkan hanyalah baru, baru, dan semuanya terasa baru.
Ia menginginkan Yeonji yang lama, Yeonji yang asik berada didekatnya, bercanda tanpa ada sepatah kata yang terragukan untuk diutarakan, dan Yeonji yang senang sekali memukuli lengan Jungkook dengan kesan manja.
Itu semua lenyap perlahan-lahan, disusul kecepatan perubahan Yeonji karena seseorang yang sepertinya... Lebih asik...
Darinya.
Dan itu menyakitkan, mengingat sekarang jungkook sudah angkat kaki dari rumah-apartemen Yeonji.
Ia harus mencari 'lagi' tempat untuk tinggal.
Tetapi bagaimanapun, ia tak akan bisa mencari sahabat 'baru' seperti Yeonji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly
FanfictionJeon Jungkook, pria yang berstatus sebagai seorang siswa di Nancho Senior High School itu merasakan hilangan sahabatnya, Jung Yeonji. Wanita manis itu. Terbesit rasa berasalah, tetapi juga tak ingin berada di sisi pria itu. Apakah selain cinta, menj...