Out Of

554 47 1
                                    


"Namjoon-ah, soal kepindahan ke jepang, apa kau sudah pikirkan lagi?" Yeonji menepuk pundak Namjoon yang baru ia temui di kantin, beberapa detik yang lalu.

"Hm apa kau sesungguh itu?? Bagaimana dengan orang tua kita? Aku tahu, kau memang memiliki paman di sana, kan?"
Yeonji melengkungkan bibirnya kebawah sambil mengangguk.

"Yeonji-ah, lebih baik begini. Kita akan tetap di korea. Tetapi, mungkin untuk melupakan ataupun menetralisir rasa kesedihan kita tahun-tahun yang lalu, kita bisa mencari suatu informasi. Begini. " Namjoon memelankan suaranya, seraya memastikan tak ada yang mendengar perbincangan mereka berdua di kantin saat itu.

"Apa kau tahu? Waktu kita ke jepang 4 tahun lalu, di sana bangtan mempertanyankan keberadaan jeon jungkook. Kau tahu dari mana dan apa yang telah terjadi padanya?"
Yeonji mengerutkan dahinya. Ia cukup bingung juga penasaran dengan pertanyaan namjoon.

"A-aku sama sekali tidak tahu, hari pertama aku memisahkan diri ke rumah pamanku. Yang kuingat, aku terakhir menemuinya di lobby hotel pagi itu, sebelum kita akhirnya pulang ke korea, haha dan akhirnya aku tak akan pernah lagi bertemu dengannya,"

Namjoon menghela nafasnya berat.
"Maafkan aku, bukan begitu. Maksudku, aku memiliki firasat tidak baik dengan keadaannya saat itu. Banyak hal aneh yang terjadi saat itu. Aku.. juga ingin mencari informasi lebih tentang kejadian itu. Mau kuceritakan?"

"Maksudmu? Sebenarnya ada kejadian apa dengan Jungkook saat itu..?!"

"Aku.. sangat ingat, hari itu. Dimana ia kembali ke hotel setelah entah dari mana perginya. Katanya ia pergi ke kafe, tetapi yang bangtan dapati ia datang di malam hari dengan keadaan yang cukup lusuh dan terlihat lemah. Kupikir, awalnya ia hanya kelelahan. Tetapi beberapa kejadian aneh seperti ia tutupi saat itu. Ah.."
Namjoon terlihat melirik keatas langit-langit, sembari memutar kembali memorinya saat itu. Sedangkan Yeonji masih dengan alis berkerut dan tatapan mata intensnya.

"Ah! Hoseok terlihat hanya memukul pelan perutnya, tetapi apa? Ia terlihat mengerang dan seperti merasakan sakit di bagian sana. Oh god, dari situlah terbesit pemikiran negatif, yang ternyata mungkin memang pemikiranku saat itu ada benarnya. Saat semuanya sudah tidur, aku meraih baju Jungkook yang ia kenakan saat itu. Goddamn apa yang kulihat?! Sebuah jahitan diper-"

"TUNGGU NAMJOON APA YANG SEBENARNYA TERJADI." Yeonji tidak lagi menghela nafasnya dengan normal, ia masih ingin mendengar penjelasan Namjoon. Nafasnya tercekat, mengapa ia sampai tidak tahu?

"DENGARKAN AKU DULU YEONJI-AH. Aku melihat ada bekas jahitan di perutnya. Sangat kaget, tentu saja. Selama ini yang kutemui saat bangtan sedang berkumpul pun hanya perut absnya, tak ada luka. Tak ada jahitan. Sesungguhnya aku sangat hawatir padanya saat itu. Tapi kulihat raut wajahnya terlihat sangat lelah. Dan kau masih ingat kan, anak kecil yang hampir kutabrak sore itu?"

"Ya, tentu saja!"

"Karena ibunya lah satu satunya saudara Jungkook, haruskah kita..."

"TANYAKAN PADANYA?"
"Tanyakan padanya?"










Katanya mau lanjut tapi sekalinya update cuma segitu:') gapapa ya, next chapter🔜  ditunjukin lagi flashback detail pas kejadian jungkook itu. Wktu chapter sebelumnya gajelas kan? Yha
-
-
Leave comments & vote thank u ;;

ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang