The Blue

868 54 7
                                    

Flasback on

Ia memutuskan untuk memisahkan diri dari rombongan sekolah, dan pergi menuju suatu kafe di Jepang. Bersandar pada sofa nyaman di cafe dengan raut wajah kesal. Menatap sekeliling tanpa arti, dan malah merasa bosan dan menyesal harus memisahkan diri menuju 'cafe tak bermutu', katanya.

Jungkook melihat pemandangan sepasang kekasih yang membuatnya teringat pada kenangan bersama Yeonji. Tidak ingin berlamaan mendapati pemandangan tersebut, ia segera pergi meninggalkan cafe itu. 'Rasanya ingin membunuh semua orang!' Marahnya.

***
Sore itu, Jungkook menyeret kedua kakinya bergantian dengan sesekali hanya menghela napasnya yang tak ada arti itu. Ia hanya menyusuri jalan menuju entah kemana, hanya berusaha menjauh dari kafe yang sebelumnya ia masuki.

'Oh berapa lama aku membuang waktu seperti ini?'

'Aku hanya cukup kecewa, bulan-bulan yang lalu, aku bisa membayangkan jika Yeonji bersenang-senang denganku saat study tour sekolah. Ternyata tidak. Yeonji memilih bersama dia'

Dia.
Kim Taehyung?

Sepanjang jalan, Pria tinggi itu hanya terfokus pada pikirannya, dan benar-benar hanya berjalan seperti tak ada tujuan hidup.

Mengingat semakin lama jalan yang ia lalui semakin sempit, Jungkook menghentikan langkahnya. Irisnya menangkap bayangan sore yang masih terik itu. Kemudian tersadar, bukan hanya bayangan dirinya yang sedang berjalan. Lalu siapa di belakangnya?

Jungkook mengernyitkan dahinya, seraya membalikkan badan tanpa ragu.

DEG

Dua orang pria seperti pada awamnya membuat semua orang berasumsi bahwa 'mereka adalah penjahat, pencuri, dan sebagainya'.

Pakaian hitam dengan celana jeans lusuh mereka kenakan. Tak lupa, benda yan sukses membuat mata Jungkook membulat dan ingin segera berlari spontanitasnya. Sebilah pisau.
Dan seutas rantai besi.

Oh hell, bagaimana bisa jaman sekarang penjahat melakukan aksinya terang-terangan? Dengan menunjukkan benda andalannya kepada si korban. Jungkook terus berpikir, sampai lupa kalau ia seharusnya sudah berlari sejak tadi.

PUK.

Kedua tangan salah satu pria berbaju hitam itu menangkap kedua sisi bahu Jungkook yang tidak melakukan perlawanan. Belum. Ia kaget.

"Eh?! Mau apa kalian?"
Jungkook berusaha meronta dan melakukan perlawanan sekuat tenaganya.

Kedua tangan salah satu pria bertubuh besar tersebut sukses terlepas. Namun tak hanya disitu, Jungkook yang berusaha lari sekuat tenaga pun tersungkur jatuh karena

DAK

"Akh!" Rantai besi yang mereka bawa pun mendarat tepat pada sisi punggungnya. Menyakitkan, nafasnya tercekat saat itu.

Jungkook berusaha tak peduli, tetapi benda besi itu cukup kencang menghantam punggungnya dan ia terjatuh.

Kedua pria berbaju hitam itu dengan cepat menarik dan membawa Jungkookyang berusaha merontake sebuah bangunan kecil yang memiliki sebuah ruang kosong berdebu di sekitar situ.

Kedua pria itu menarik paksa tas milik Jungkook yang masih melekat pada bahu kanannya. Jungkook tak melakukan perlawanan, tangannya hanya memegangi sisi punggung yang terhantam rantai besi cukup kencang itu, sambil meringis dan menengok tajam kepada kedua pria itu.

Jungkook ingat, ia tak boleh menyerah dan membiarkan hal buruk terjadi kedepannya. Ia tetap berusaha bangkit, namun kaki kiri salah satu pria itu menendang lagi punggungnya yang telah membiru terkena rantai besi.

"Argh! Ambillah, ambil tas milikku. Tap- tapi tolong jangan lakukan hal apapun kepadaku!"

Kedua penjahat itu segera mengambil tasnya, namun seringai kecil mulai terbentuk di bibirnya.

"Oh, bagaimana kalau kami ingin melakukan hal 'apapun' itu padamu. Tak butuh lagi tas sialanmu!" Salah satu pria berbaju hitam itu melempar asal tas Jungkook yang masih utuh. Namun kaki besarnya masih setia menekan punggung Jungkook yang berusaha melakukan perlawanan.

Sampai akhirnya Jungkook bisa membalikkan tubuhnya, terlepas dari kaki salah satu pria berbaju hitam tersebut. Saat ia berniat untuk segera berlari, pria berbaju hitam tersebut menarik kerah baju Jungkook dan

Crashhh!!!!

Ia menusukkan pisau tajam yang dibawanya pada sisi samping perut Jungkook, lalu matanya membulat sempurna.

"A-"

Brakk!!!

"Aaargh!"

Srrt

Crashh!!

"Argh! Tolong j-jelaskan apa maksudmu melakukan i-ini!"

Suara bantingan dan tusukan menyelimuti hawa tak diinginkan. Menggema, dan mengisi suara sebuah ruang kosong yang tak berpenghuni. Bau anyir menyeruak di dalam ruangan tersebut. Rak yang sudah berantakan, dan debu yang bertebaran.

Orang itu... Tersenyum miring, mendapat kepuasan.

"Namamu Jeon Jungkook, kan?"

Tak ada jawaban, tak terdengar lagi erangan dari pria bermarga Jeon itu.
-
-
-
-
-
-
-
NGILU ALERT HHH KESIAN GUE
((Seperti biasa, telat update dan sudah basi))
Vote&comments are my motivates to update more:)
Trimakasii❤️

ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang