Okay!

838 62 1
                                    

Ini part 4nya blum slesai :v tapi ga sengaja kepublish T_T jadi yaudah ya.

Anyway, get well soon untuk Taehyung & Yoongi😢😢
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Chaa! Semuanya, perhatikan! Dua minggu kedepan sekolah akan mengadakan study tour ke Jepang. Kalian semua diharapkan ikut, orangtua kalian sudah mengetahuinya dan persiapkan diri kalian!" Terlihat Kim Saem yang menjelaskan di depan kelas.

Murid-murid pun menanggapinya dengan girang, juga bersemangat.

"Yehey! Mengingat dua minggu lagi adalah hari jadiku dan Yumi, aku akan mengadakan momen romantis juga. Aah~" Pria berambut berantakan dengan seragam yang juga senada itu menyunggingkan eyesmilenya. Sedangkan pria di sebelahnya, hanya menatapnya malas.

"Ya! Jiminie babo! Aku bahkan belum bisa mendapatkan Jung Yeonji!" Taehyung mengecilkan volume bicaranya.

"Ah, kau itu harus lebih percaya diri dan jadilah lelaki dewasa! Hilangkan keidiotanmu dulu, Taehyungi babo!"

"Ya!" Taehyung dengan frontal berteriak tepat di depan telinga Jimin, membuatnya meringis seraya mendengus kesal.

Seketika Seisi kelas menatap kedua pria yang sedang berdebat kecil itu. Lalu kembali seperti semula.

"Ah.. Bahkan- Ey, Yeonji! Kemari! Kemari.." Taehyung memanggil Yeonji yang sedang asyik membicarakan study tour Jepang yang akan datang kepada teman sebangkunya, Jieun. Sedangkan Jimin, pandangannya mengikuti arah wanita yang dipanggil Taehyung barusan.

"Eh? Taehyung, ada apa?" Wanita itu berjongkok diantara meja milik Taehyung dan Jimin.

"Nanti saat kita study tour, aku ingin.. kita bisa bersama, ya!"

Dasar alien polos..
Desis Jimin. Ia tersenyum aneh, entah apa artinya.

Kemudian setelahnya Yeonji tersenyum, lalu mengacak rambut Taehyung.
"Ya, Taehyung. Tentu saja,"

"Eh geundae.. Kenapa akhir-akhir ini kau tidak bermain dengan sahabatmu, Yeonji-ah?"

DEG. wanita itu seketika merasakan sesuatu yang mengganjal pernapasannya, dan seketika membuatnya kaku. Bibirnya pun terasa kaku untuk mengucapkan sesuatu. Rasanya saat itu ia ingin mati sementara saja(?)

Ia terlalu fokus pada fikirannya.

"A- auhm.. I- itu.. Aku---"

Tiba-tiba seseorang datang dan memberikan sekantung makanan, yang entah isinya. Mendekati meja Park Jimin.

Jeon Jungkook.

Lagi-lagi, Yeonji dibuat kaku dengan kehadiran Jungkook tiba-tiba.
Tapi setidaknya, kehadirannya tiba-tiba membuatnya bersyukur karena ia tak harus menjawab pertanyaan Jimin.

Pertanyaan sialan itu.

Setidaknya, tanpa Yeonji, Jungkook memang dekat dengan pria berambut berantakan ituㅡtapi sungguhㅡdengan wajahnya  yang terkenal sexy tetap tidak berantakan.

"Yumi menitipakan ini padamu!" Jungkook dengan segera menyodorkan sekantung plastik berisi makanan.

"Ya--! Ah sejak kapan bel berbunyi kemudian kau bisa tiba-tiba masuk kesini?" Jimin mengerjapkan matanya berkali-kali. Dan hey, Jungkook tak suka menghambat waktu seperti ini.

Jungkook mengdengus pelan.
"Kau tak sadar Jimin-ah, barusan memang sudah bel!" Merasa kantung makanan itu beoum berpindah tangan, Jungkook langsung meletakkan kantung plastik itu dimeja Jimin, kemudian beranjak segera meninggalkan kelas itu.

Ia merasa tidak nyaman, sepasang mata yang sedari tadi mengikuti gerak-geriknya membuatnya tak suka untuk berlama-lamaan.

Jung Yeonji. Wanita yang sedang berjongkok menghampiri meja Taehyung dan Jimin itu pun tak melepas pandangannya dari Jungkook yang masuk ke kelasnya. Dan berjarak dekat dengannya.

"Yeonji..."

"Hm?" Taehyung mendekatkan wajahnya pada Yeonji, membuat wanita itu memundurkan badannya.

"Dia itu menyukaimu, kau tahu?"

DEG.

"Dia siapa?"

ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang