Bag 6
Barang yang di tukar?
___________________
Menunggu adalah hal paling membosankan, dan Rey tengah mengalami hal itu. dia sedang menunggu David yang beberapa minggu lalu resmi menjadi pacarnya, Rey tanpa berfikir panjang menerima cinta yang di tawarkan David untuknya. Rey sendiri juga mencintai David sejak dia mengenal David satu minggu sejak Rey bekerja di club malam milik paman David.
Saat itu malam di pantai Kuta sehabis makan malam David mengajak Rey kembali ke pantai itu, debur ombak dan cahaya bulan juga beberapa cahaya api unggun yang di buat para turis disana menambah suasana menjadi sangat romantis.
David bersujud di depan Rey dan menawarkan cintanya, Rey tak sanggup menolak ketampanan laki-laki di depannya, apalagi David begitu cepat membuat Rey bertekuk lutut padanya.
"Sorry telat Beb" David turun dari mobil honda Jazz biru miliknya.
"Ia gak apa-apa kok" Rey pun segera masuk kedalam mobil itu dan mereka pun melaju berangkat kencan.
oOo
Rey turun dari mobil David di sebuah hotel mewah dengan desain bernuansa Bali yang kental, Rey takjub pada dua patung laki-laki memakai baju adat ala Bali yang berdiri berdampingan memegang sebuah panah, matanya tak berpindah dari patung itu.
"Kita mau kemana?" Rey bertanya pada David yang memegang tangannya. David memutar tubuhnya dan menghadap pada Rey kemudian ia mengelus wajah Rey.
"Bentar ya beb, aku mau ketemu ama seseorang, gak enak nih dah di tunggu" David pun menuntun Rey menuju Lobi dan kemudian bertanya pada resepsionis disana, Rey hanya mengikuti David.
"Kita mau kemana?"
"Kamu mau nolong aku kan beb?"
"Ia, mau nolong apa?"
David diam dan dia masih menuntun Rey ke lantai dua hotel, mereka berdua berhenti ketika di depan sebuah pintu.
"Kamu pengen ngebahagiain aku kan beb?"
Rey hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Makasih ya" David mencium kening Rey kemudian dia membuka pintu itu.
Gelap, Rey hanya mendapati kamar hotel itu gelap hanya cahaya dari luar yang masuk ke kamar hotel itu.
"Vid, kita mau ngapain?" Rey sedikit ketakutan dan dia memeluk lengan David.
David mengunci pintu itu kemudian ia memasukan kunci hotel itu ke saku celananya, menuntun Rey ke sebuah meja dan sebuah lilin menyala disana.
"Kamu duduk disini sebentar ya?" David meninggalkan Rey disana sendiri, ia menuju pintu dan keluar dari sana.
"Bagaimana?"
"Sip dia udah di dalam, loe tinggal masuk dan nikmatin dia Rel"
Pria bernama Farel itu menyerahkan sebuah kunci motor dan David tersenyum puas.
"Itu kunci motor buat loe, dan itu juga atas nama loe"
"Sip, senang berbisnis deganmu Rel"
oOo
Rey masih duduk diam disana dalam gelap dan hanya cahaya dari luar yang masuk melalui celah-celah jendela, ia menaruh kepalanya diatas meja sambil memejamkan matanya sehingga dia tidak tahu seseorang sudah berdiri di belakangnya.
Tangan itu membelai Rambut Rey dangan lembut, kemudian Rey merasakan sebuah nafas menyentuh helai-helai rambutnya, terdengar nafas menyesap dalam helaian rambut Rey. Ia merinding merasakan apa yang di lakukan oleh seseorang yang berdiri di belakangnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/50501506-288-k151206.jpg)