where we go!!

7.1K 443 41
                                    


Bag 12

where we go!!

_______

Vero sedang duduk di depanku sambil senyam senyum sendiri seperti orang sinting yang biasanya ada di lampu merah, menurutku. pasalnya dia baru saja dengan Jelas melihat sosok Rey yang imut itu, berkali-kali dia mengatakan kalau Rey imut hingga telinga berdenging, menurutku si itu hal yang lumrah jika di tujukan pada Rey dan aku pun setuju saja dengan apa yang di ucapkan oleh Vero.

"Kak dia cute banget ya, pantes kak Farel suka ama dia" Aku meringis mendengar yang di ucapkan Vero baru saja membuatku ingat bagaimana dengan waktu itu, dan kabar Farel sekarang dia sedang mendekam di dalam penjara selama tiga bulan, bahkan kemarin aku menjenguknya.

Dan kalian tau apa yang di ucapkan oleh Farel, dia meminta maaf sambil menangis dan dia juga bilang kalau Rey memang hanya untukku.

Cemas, saat ini yang kurasakan, berkali-kali ku minum jus orangeku dan yang terakhir kuminum hingga terkuras habis di gelasku. jantungku juga sudah bermain-main dengan memompanya begitu cepat, lalu rindu yang sudah lama kupendam kini mulai menanjak perlahan keatas.

Tepat ketika jam Delapan malam kulihat Rey di kejauhan berjalan mendekat kearahku dan Vero yang sedang duduk disini, wajahnya tersenyum tipis dengan tangan yang ia sembunyikan di balik pungungnya. ia benar-benar menepati janjinya untuk bertemu denganku.

"Hai" ucapnya dengan sedikit mengangukan kepalanya. Vero tercengang melihat Rey yang berdiri di depan kami, dan jantungku seperti sedang menari dengan alunan lagu EDM. Aku berdiri dari duduku dan menarik kursi mempersilahkan Rey untuk duduk bergabung bersama kami.

"Maaf saya masih banyak pekerjaan, kalau Mas Rafa mau bicara nanti saja kalau sudah jam pulang kerja" ucapnya datar tanpa ada nada rindu yang terdengar.

"Kapan kamu pulang?" tanyaku.

"Jam 9 malam, sudah ya mas saya mau kerja lagi" Rey berpamitan padaku, kemudian dia mengangukan kepalanya dan menggerakan kakinya menjauh dari kami berdua, pungung kecil itu begitu terlihat menyesakkan, pungung yang dulu pernah kupeluk, pungung yang dulu selalu dapat membuatku tersenyum, tapi kini pungung itu nampak dingin dan keras.

"Kak ngapain nangis?" Vero membuyarkan pandanganku pada pungung Rey, aku mengusap air mata yang hampir menetes di mataku dan beralibi pada Vero jika aku habis menguap sehinga air mataku hampir jatuh.

~)o(~

Berkali-kali ku hela nafas hingga kurasa dadaku berisi udara cukup banyak, jam sudah menunjukan pukul 9:30 dan Rey belum menampakan diri. Vero berkali-kali menanyakan kemana Rey, mungkin dia kesal sehingga dia memutuskan untuk membaca novel tebal yang baru saja ia beli.

Ku acak rambutku berkali-kali, Vero hanya melirik dari ekor matanya. dan dia mendengus kesal.

"Belum datang juga kak?"

Ku jawab hanya menggelengkan kepala, Vero berdiri dari duduknya dan berjalan mendekatiku, kemudian ia mengajakku pulang. Mungkin saja Rey tak akan pernah datang menemuiku, dadaku terasa sesak jika memikirkannya. Lalu kucoba menarik otot-otot di wajahku membentuk sebuah senyum di wajahku, aku pun bergegas meninggalkan tempat ini, lagi pula Rey belum tentu datang kesini menemuiku ya kan.

Ketika kaki ku hampir menginjak eskalator, sebuah tangan menepuk pundakku dan dia sedang terengah menarik nafas dengan tubuh yang naik turun. Dia Rey, dia datang menemuiku dengan wajah kelelahan, dan hatiku yang tadinya suram sedikit demi sedikit mulai cerah.

"Maa...af... hosh hosh hosh" ucap Rey dengan membungkukan tubuhnya sambil menarik nafas. Kutarik tubuhnya kedalam pelukanku dan menengelamkan kepalanya di dada bidangku.

I love u officeboy (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang