hoy hoy hoykambek egen,xixixix maaf ya part kemaren ane skip, kalo ane panjangin pasti bakal sinetron banget #plak
nah sekarang babak baru, Rafa udah wakarapet (korban Tv) dan punya anak wkwkwkwk,
makasih ya yg udah vote, komen juga,
KALIAN LUAR BIASA (tiru ariel)
yuk Cus di baca, di vote & komen(kalu minat) tingalin jejak dengan menyentuh gambar bintang di sudut kiri laya :-*
ada yg mau pin BBM q gak xixixix biar rame :v :v
ya sud di baca ya.
BAG 13
REPEAT ONE
______________
Reiko tengah menangis setelah melihat Elisa yang sedang di suntik oleh dokter dan meraung-raung disana. Jadi aku menggendongnya mengajak Reiko ketaman yang ada di rumah sakit. Gadis kecilku itu menenggelamkan kepalanya di pundakku dan menangis.
Otakku bekerja dengan imajinasinya, aku mulai membayangkan jika, seandainya Elisa tidak ada apa yang akan ku lakukan, bagaimana dengan Reiko yang masih kecil ini.
"Papa..." Gumam Reiko dengan isakan.
"Apa sayang?"
Dia menunjuk kekantin rumah sakit, tepatnya menunjuk pada kotak merah besar yang bergambar eskrim.
"Reiko mau itu?" tanyaku, putri kecilku hanya mengangguk kepalanya lalu menakup wajahku dan mencium lembut bibirku. Kami berdua duduk di kantin dengan sebuah eskrim di depan kami lalu Reiko yang ada di pangkuanku sedang menikmati eskrim yang kusuapi padanya.
Puk
Sebuah tangan menepuk pundakku, aku memutar kepalaku dan sedikit mendongak menatap pelaku yang menepuk pundakku.
"Eh Intan, duduk Tan?"
Intan berjalan sedikit menarik kursi yang ada di depanku dan duduk disana, ia mencubit pipi Reiko dengan gemas kemudian mengusap rambut Reiko lembut.
"Aku baru saja dari kantor langsung kesini, tadi Elisa nyuruh aku kesini, kamu yang sabar ya Raf?"
"Ia makasih ya Tan?"
Intan mengetuk-ngetuk jarinya di meja, ia nampak berfikir dan menatapku sungkan.
"Kamu kenapa Tan, kok kayak banyak pikiran?"
Intan menggigit bibir bawahnya, kemudian dia mendesah pelan sebelum dia ulai bicara.
"Maaf ya Raf, aku gak bisa bantu banyak buat nyariin Rey?"
Aku mengernyit menatap bingung pada Intan yang sedang gugup.
"Tadi Elisa minta tolong ama gue buat ngebantuin lo nyari Rey?" Intan menyerahkan secarik kertas padaku yang bertuliskan sebuah alamat.
"Apa ini?"
"Itu... alamat tempar Rey tinggal, cuma itu yang bisa gue bantu"
Aku mengambil kertas itu, membacanya dan kemudian menyimpan di dalam Saku kemejaku.
"Sebenarnya aku udah janji ama Rey buat gak ngasih tau alamatnya ke siapapun, tapi karena Elisa yang meminta jadi aku memberitahumu?"
"Maaf udah bikin lo repot, dan makasih udah ngasih alamat Rey?"
"Ia sama-sama, tapi kenapa Elisa mau ketemu ama Rey ya?"
Aku hanya mengangkat bahuku menjawab pertanyaan Intan, aku sendiri juga tidak tau apa yang di pikirkan oleh istriku itu. tak lama kemudian Intan berpamitan padaku untuk segera kembali kekantor.
![](https://img.wattpad.com/cover/50501506-288-k151206.jpg)