DECIDE

5.8K 321 31
                                    

Bag 19

Decide

___________

19

Decide
_______

Rey duduk di dalam mobil Farel dengan perasaan yang kalut, matanya menatap kearah depan namun kosong. Emosinya semakin labil hingga rasa marah, muak, & benci itu menumpuk di dadanya.

Tangannya mengepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih, dan gemeretak giginya yang menandakan dia dalam kondisi marah semakin membuatnya nampak tidak santai, pandangannya menajam dengan kedua alis yang menyatu lalu tatapan yang tadi diarah depan kini pindah kesamping, kearah Farel.

"Menepi" Ucap Rey kalem, namun Farel tak menggubrisnya.

"Menepi ku bilang?"
Farel hanya melirik kearah Rey dan kembali fokus & itu semakin membuat emosi Rey meningkat.

"Bangsat!!!, telinga kamu budeg ya"

Farel berjingkit mendengar perkataan Rey yang penuh kemarahan.

"Lo kenapa sih?" tanya Farel.

"kita selesaikan sekarang semua disini!"

Mobil farel menepi lalu Rey turun kemudian di ikuti Farel yang mengekor Rey.

"Lo mau kemana sih?"

Rey memutar tubuhnya ketika dia sampai di tanah kosong yang sedikit luas. Tatapan Tajam penuh kemarahan yang begitu menusuk membuat Farel sedikit merinding melihat mata Rey.

"Kenapa, kenapa kamu ngelakuin ini ke aku?"

Farel terkesiap, matanya membulat melihat Rey yang ada di depannya yang menarik kerah bajunya hingga Farel sedikit menunduk.

"Karna gue suka ama lo" Jawab Farel dengan tenang. Jawaban itu malah membuat Rey semakin emosi dengan deruan nafas yang terasa hingga menyentuh kulit Farel.

"BRENGSEK!!!" Rey berteriak sambil mendorong Farel hingga ia terhuyung kebelakang tapi tidak sampai jatuh.

Dada Rey kembang kempis dan matanya yang memanas hingga ia rasa dan yakin kalau air matanya sudah jatuh bebas tanpa hambatan.

"Kamu brengsek!" Gumam Rey sambil terduduk di tanah dengan menutup mukanya dengan kedua telapak tangan kecilnya itu. Jadi seperti inikah kekuatan cinta hingga ia bisa membuat seseorang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan cinta yang ia inginkan.

Farel mendekat pada Rey yang terduduk di tanah dan memeluknya hangat.

"Maaf"
"Lepas" Rey mendorong Farel yang memeluknya. Masih dengan menangis Rey menunjuk muka Farel dengan kebencian.

"Ini semua gara-gara kamu!"

Farel terdiam dan ia merasakan sakit di ulu hatinya.

"Maaf, ini memang salahku"

Rey bangkit dari duduknya lalu menatap Farel yang juga ikut berdiri di depannya. Tangan kecil itu terkepal membentuk tinju hingga buku-buku jarinya memutih.

Buaght!!!

Sebuah tinjuan yang cukup kuat melayang dengan bebas mengenai pipi Kanan Farel.

"BRENGSEK!!" Rey berteriak sambil terus terusan melayangkan tinju kecilnya di tubuh Farel, bagi Farel sendiri tinjuan Rey tidak sakit sama sekali tapi rasa sakit yang sebenarnya ada di dalam hatinya. Ya rasa sakit yang begitu kuat ketika orang yang kita cinta dengan kerasnya mengatakan diri kita brengsek.

Tinjuan kecil itu melemah, Farel menatap sedih pada Rey lalu dia kembali memeluk Rey dengan erat. Tak jauh dari sana Rafa, Elisa, Vero, Intan dan Jevi yang mengikuti Mobil Farel berhenti dan mereka semua tau apa yang terjadi sekarang.

I love u officeboy (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang