Tabrakan

1K 41 9
                                    

Hari Minggu ini aku kembali datang ke perpustakaan lagi, aku berniat untuk bertemu dengannya, mencoba untuk menyapa.
Dengan perasaan yang bimbang ini, aku berniat mencoba untuk mendekatinya kali ini.
Namun saat aku mencarinya, di tempat yang selalu ia duduki, dia tidak ada disana.
Aku berfikir mungkin, mungkin sebentar lagi dia akan datang. Matahari sangat bersinar terang di atas langit.
Aku tak menyadari bahwa waktu sangat cepat berlalu, dan ia tak pernah ada di sana..

"Vika"

Aku menoleh ke belakang, namun aku tidak menemukan siapapun.
Aku heran dan bertanya-tanya dalam hati. Tiba-tiba saja aku merasa ada angin yang berhembus di belakangku menyentuh lenganku.

Terus terang saja, aku termasuk orang yang takut dalam masalah yang menyangkut makhluk lain.Hidup di negara Asia ini, yaitu Indonesia. Dimana hal-hal mistik selalu hadir menyelimuti berbagai tempat-tempat tua.
Dengan cepat, aku tiba-tiba merasa panas yang menjalar di tengkuk ku.
Reaksi yang selalu terjadi jika aku mengalami hal seperti ini.
Sekali lagi aku menoleh ke belakang, namun tetap saja tidak ada seorangpun.

"Vika..."

Suara itu kembali datang. Tanganku mulai bergetar. Aku takut...
Kemudian aku masukkan buku yang tadi aku lihat dalam peganganku ke tempatnya, di dalam tumpukan buku di lemari ini. Tiba-tiba saja aku melihat tangan tiba-tiba mendekat dan memegang tanganku.

"Aaaahhhhh...."

Secara tidak sadar aku berteriak dengan suara agak melengking.
Tiba-tiba saja seorang wanita berdiri di sampingku memegang tanganku, dan berkata sesuatu yang tidak aku mengerti.
Dia mendekap mulutku dan berbicara dengan cepat.

"Suttttt,, vika. vika ini gue. Nita. woy.. Kenapa sih lo ketakutan bangett"

Ucapnya dengan cepat mendekapku. Kemudian kembali mengoyang-goyang kan tubuhku. Membuatku sadar kembali.

"Sorrii, duh gue lupa, lu itu suka parno sendiri. Sori deh"

tangannya bersatu sambil kembali mengulang yang tadi ia katakan.
Nafasku masih tidak teratur, bayanganku buram lalu air mataku keluar secara refleks.

"Nita, aduh sialan banget lo. Mau bikin gue jantungan apa. Lu tau gue orangnya penakut. Jail banget sih lo. Sini lo.. Jangan kabur lo."Bentakku.

Dengan cepat kakiku melangkah, berlari mengejar dia yang sedang berlari.
Semua orang yang ada di perpustakaan ini, langsung melihat kearah kami berdua, aku berhenti lalu, meminta maaf ke pada mereka. Mereka memasang berbagai ekspresi, marah, terganggu, dan terkejut.Aku malu, benar-benar malu.

Saat aku keluar dari tempat ini, dengan cepat disambut dengan kerumunan orang yang berjalan di sekitar trotoar, saat aku menoleh ke kanan. Dengan cepat aku merasakan wajahku bertubrukan dengan dada bidang seorang lelaki.

Dengan cepat aku melangkahkan kaki ke belakang tapi bertubrukan dengan punggung seseorang. Aku membalikan tubuhku dan melihat seseorang lelaki memakai T-shirt cokelat sedang berdiri. Ia ikut berbalik tangannya memegang telepon genggamnya, memandangku dengan ekspresi yang marah, terganggu.

Kemudian aku berbalik ke arah lelaki yang menabrak wajahku, dia keliatan bingung, dan saat aku menyadarinya, dia laki-laki berkacamata yang selalu ada di perpustakaan.

Ia terlihat akan berbicara padaku..

Kepalaku kembali melihat kebelakang, lelaki itu juga akan berkata diikuti dengan ekspresinya yang akan marah..

Oh Tuhaaan, kenapa aku bisa ada dalam keadaan ini?

Memory Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang