Prolog: First Step 2 Forever

32.4K 2.8K 1.4K
                                    

Sudah pukul lima dan gerbang pertunjukkan belum juga di buka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah pukul lima dan gerbang pertunjukkan belum juga di buka. Rintik hujan gerimis perlahan-lahan mulai mendarat di wajah ku.

Mereka, para penggemar Hot Chelle Rae yang sedari siang tadi sudah antusias mengantre, kini bergumam apapun untuk mengutuk hujan yang datang pada waktu yang tidak tepat.

Turunnya hujan ini membawa para pedagang jas plastik sekali pakai untuk berjualan dengan peluang usaha yang sangat besar. Mereka menjual jas plastiknya sampai harga tiga puluh ribu per set. Fix pulang-pulang mereka langsung daftar naik haji.

Aku pun membeli satu, dengan alasan aku adalah salah satu dari ribuan orang yang sedang mengantre masuk ke dalam stadion renang senayan untuk menonton Hot Chelle Rae. Atau lebih tepatnya 5 Seconds of Summer sebagai band pembuka.

Beberapa minggu yang lalu Michael dengan gembira mengabarkan bahwa mereka akhirnya kembali ikut menjadi band pembuka untuk tour asia Hot Chelle Rae.

Dan tentu saja Michael memaksa ku untuk membeli tiket konser ini sehingga aku bisa melihatnya dan yang lain main band. Michael mau pamer.

Tadinya aku menolak karena tentunya aku masih sangat malu pada Luke. Namun, aku berpikir, mungkin saja jika aku hanya berada di tengah penonton, aku masih bisa sedikit melepas rindu ku padanya tanpa ia tahu dimana aku berada.

"Bang, ini beneran tiga puluh apa?," tanya ku sekali lagi sebelum memberikan uang kepada si penjual jas hujan.

Si abang menghela napas, "menurut L??," ia lalu menarik paksa uang dari tangan ku sambil mulutnya yang masih mengunyah permen karet, "duh, mbak, please deh, ikhlasin aja kali daripada pulang-pulang masuk angin?".

Aku pun dengan tidak ikhlas menerima jas hujan tipis darinya. "Pokonya kalo duitnya dipake naik haji, haram aja," ancam ku.

Namun si abang itu malah memutar bola matanya, "bHay," katanya sambil memutar balik meninggalkan ku.

Gila aja, jas setipis ini sih gaakan bisa ngeresist hujan juga kali.

Beberapa puluh menit kemudian gate akhirnya dibuka dan membawa ku berjalan dengan pelan ke dalam venue karena lautan manusia diantara ku.

Duh, kenapa juga gua harus nurutin Michael buat nonton nih band yang lagunya aja yang gua tau cuma Tonight Tonight sama Why Don't You Love Me? Mana tiket gua bayar sendiri lagi. Mending gitu dikasih backstage pass, inimah disuruh empet-empetan sama yang lain.

Fix kemaren michael hipnotis jarak jauh.

Aku berdiri sendiri di tengah orang-orang asing sampai akhirnya ketika waktu menunjukan pukul tujuh lewat sebelas, semua lampu di matikan dan hanya menyisakan lampu-lampu di panggung. Akhirnya, beberapa detik lagi aku akan kembali melihat mereka.

Jarak ku untungnya tidak terlalu jauh dari panggung, sehingga aku bisa melihat Ashton keluar dari belakang panggung dan memukul drumnya keras-keras.

AUSTRALIANS 2 [5SOS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang